Fimela.com, Jakarta Selama hamil, perempuan tidak mengalami haid. Setelah melahirkan pun, seorang ibu mungkin akan haid lagi setelah beberapa minggu atau baru beberapa bulan kemudian. Lalu, bagaimana kalau sudah haid di masa harus menyusui? Boleh tidak ibu menyusui saat sedang haid?
Seperti yang dilansir dari verywellfamily.com, menyusui dalam kondisi haid itu masih aman. Kondisi ini pun tak berdampak buruk pada si kecil. ASI yang kita berikan pun masih sehat dan bernutrisi, masih sangat aman diberikan untuk buah hati tercinta. Hanya ada beberapa hal tambahan yang perlu kita perhatikan.
Ketika sedang haid dalam masa menyusui, puting payudara mungkin akan terasa keras, produksi ASI mungkin akan menurun, dan rasa ASI bisa agak berubah. Penelitian menyebutkan bahwa komposisi ASI berubah di masa ovulasi. kadar sodium dan klorida dalam ASI akan meningkat sementara kandungan laktosa dan kalium menurun. Sehingga, ASI bisa terasa kurang manis.
Advertisement
Saat sedang haid, kadar estrogen dan progesteron dalam tubuh akan meningkat, akibatnya payudara bisa terasa lebih kencang dan nyeri. Tingginya kadar estrogen ini pun bisa memengaruhi produksi ASI. Kadar kalsium dalam darah bisa menurun setelah ovulasi. Penurunan kadar kalsium inilah yang kemudian bisa menyebabkan penurunan produksi ASI.
Diusahakan untuk tetap bisa menyusui bayi meski kita sedang haid. Tapi kalau payudara terasa amat sangat nyeri ketika memberi ASI, kita bisa beralih memompa ASI untuk sementara waktu.
Untuk menjaga produksi ASI tetap mencukupi, perlu lebih banyak mengonsumai makanan yang kaya zat besi, banyak minum air putih, dan mengonsumsi suplemen tambahan bila perlu. Penting untuk diingat agar tidak sembarang mengonsumsi obat selama masa menyusui. Selalu konsultasikan dulu ke dokter bila membutuhkan suplemen atau obat tambahan.