Fimela.com, Jakarta Pernah dengar istilah prenatal depression? Istilah ini bisa diartikan sebagai jenis depresi klinis yang dialami wanita selama kehamilan. Depresi ini umumnya dialami 10% ibu hamil di seluruh dunia.
Penyebab depresi selama kehamilan bisa bermacam-macam. Mulai dari punya riwayat gangguan mental, kehamilan tak terencana, kekerasan dalam rumah tangga, hingga masalah keuangan. Ketidaksiapan mental ibu menghadapi dan menjalani kehamilan juga bisa jadi penyebab prenatal depression. Dikutip dari lifehack.org, Camilla Dempster, pakar prenatal/postnatal menyebutkan bahwa prenatal depression ini bisa dialami ibu hamil di trimester berapapun.
Ada beberapa tanda prenatal depression yang perlu diwaspadai. Kalau ibu hamil mengalami tanda-tanda ini, ada baiknya untuk segera berkonsultasi ke dokter.
Advertisement
- Mudah sekali menangis.
- Gampang sekali merasa capek.
- Merasa amat sangat kesepian.
- Sealalu merasa bersalah.
- Susah berkonsentrasi dan jadi pelupa.
- Kehilangan nafsu makan atau malah nafsu makan jadi tak terkendali.
- Selalu merasa sedih.
- Tak merasa adanya kedekatan dengan bayi dalam kandungan.
- Muncul pikiran untuk bunuh diri.
- Perasaan terus teras hampa.
- Sering masih merasa capek meski sudah cukup tidur.
- Mudah takut dengan banyak hal, termasuk dengan kehamilan yang dirasakan.
Beberapa tanda atau gejala di atas mungkin hanya dianggap hal biasa yang dialami ibu hamil. Tapi kalau mulai makin meresahkan, sebaiknya segera berkonsultasi, bisa berkomunikasi dengan suami atau langsung berkonsultasi ke dokter. Semakin cepat ditangani, maka kondisi akan semakin cepat membaik.