Fimela.com, Jakarta Memiliki anak atau buah hati dengan sindrom autisme tentu menjadi pengalaman tersendiri bagi setiap orangtua. Anak yang mengalami autisme juga menuntut orangtua agar lebih sabar, lebih pandai dalam mengajaknya bersosialisasi dan lebih bijak dalam memilih asupan nutrisi untuknya.
Melansir dari laman hellosehat.com, meski memiliki anak dengan sindrom autisme memberi banyak tantangan, orangtua tak perlu terlalu cemas, takut apalagi panik. Pastikan untuk tetap melakukan yang terbaik buat anak. Penting juga untuk mengonsultasikan kondisi anak ke psikiater atau ahlinya terkait tumbuh kembang anak.
Anak dengan sindrom autisme pada dasarnya tetap bisa tumbuh dan berkembang seperti anak normal lainnya. Dengan catatan, anak ini memiliki perlakuan, perhatian dan kasih sayang yang lebih ekstra. Memang, hal ini tak mudah buat dilakukan. Namun jangan khawatir karena semua yang tak mudah akan menjadi mudah selama kita tetap tenang dan optimis untuk melakukannya.
Advertisement
Advertisement
Ajak anak bersosilisasi dan perhatikan nutrisi yang masuk tubuhnya
Untuk meningkatkan kemampuan sosial anak autisme, yang bisa dilakukan orangtua adalah mengajak anak bersosialisasi seperti biasanya sejak anak sedini mungkin. Yakinkan anak bahwa orang-orang di sekitarnya juga membutuhkannya. Semakin sering anak diajak bersosialisasi dengan orang atau lingkungan di sekitarnya, perlahan tapi pasti ia akan menyadari betapa bahagianya bisa bersosialiasi.
Perkenalkan juga anak pada segala bentuk emosi. Sebenarnya, anak dengan sindrom autisme tetap bisa merasa sedih, bahagia, kecewa dan marah. Hanya saja, mereka kurang bisa mengekspresikan perasaanya tersebut. Tugas orangtua adalah mengenalkan segala bentuk emosi atau perasaan ini.
Untuk membuat kehidupan anak autisme lebih nromal seperti anak-anak lain pada umumnya, cara yang bisa dilakukan orangtua adalah mengajak anak bermain peran bersama. Perhatikan juga asupan nutrisi yang masuk ke tubuhnya. Beberapa makanan yang baik untuk tumbuh kembang anak autisme antara lain makanan yang mengandung lemak omega 3, vitamin dan serat mineral tinggi. Sedangkan makanan yang sebaiknya dihindari adalah makanan mengandung gula dan tepung.
Semoga informasi ini bermanfaat. Bagaimana pun kondisi anak kita, wajib bagi kita untuk memberi segala yang terbaik untuknya.