Fimela.com, Jakarta Saat seorang ibu merasa mual, yang terbesit pertama di pikiran mungkin saja adalah sebagai tanda awal kehamilan. Apalagi, jika mual ini dibarengi dengan mundurnya siklus menstruasi. Namun, tahukah jika mual hebat yang dirasakan perempuan tidak melulu sebagai tanda awal kehamilan.
Melansir dari laman hamil.co.id, mual bisa juga terjadi karena adanya masalah di lambung salah satunya adanya risiko maag. Memang, mual karena sakit maag dan tanda kehamilan memiliki gejala hampir sama. Hanya saja keduanya tetap memiliki perbedaan signifikan. Perbedaan tersebut antara lain sebagai berikut.
Mual karena maag
- Mual karena maag bukan diakibatkan oleh kondisi hormonal. Ini murni karena adanya permasalahan di sistem pencernaan.
- Mual yang terjadi karena sakit maag tidak terjadi terus menerus setiap hari. Mual ini terjadi pada waktu-waktu tertentu, misalnya waktu telat makan atau setelah makan makanan yang terlalu pedas.
- Jika mual pada awal kehamilan umum terjadi di pagi hari, mual karena penyakit maag akan terjadi baik di pagi, siang hingga malam hari.
- Ketika makan pedas, makan makanan terlalu asam atau makan makanan terlalu berminyak, mual bisa dengan cepat kambuh.
- Mual pada penderita penyakit maag yang juga disertai rasa sakit pada ulu hati Sementara mual pada ibu hamil tidak disertai sakit pada ulu hati.
Mual karena awal kehamilan
- Mual yang terjadi sebagai tanda awal kehamilan disebabkan oleh pengaruh perubahan hormonal.
- Saat mencium bau menyengat atau bau-bauan tertentu, mual bisa terjadi dengan cepatnya.
- Mual yang terjadi sebagai tanda awal kehamilan akan terjadi secara terus menerus bahkan setelah usia kehamilan lebih dari 3 bulan.
- Umumnya, mual terjadi saat pagi hari dan malam hari.
- Mual yang terjadi saat hamil juga disertai rasa pusing.
- Karena sering terjadi, mual pada ibu hamil bisa menyebabkan risiko infeksi tenggorokan dan lambung.
Itulah perbedaan mual yang terjadi karena sakit maag dan sebagai tanda awal kehamilan. Pada dasarnya, mual tidak melulu