Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, dalam dunia yang semakin cepat dan penuh tuntutan ini, kita sering kali merasa terjebak dalam kebisingan dan keharusan untuk ikut serta dalam segala sesuatu yang terjadi di sekitar kita. Sering kali, kita merasa perlu hadir dalam setiap pertemuan, mengikuti setiap tren, dan selalu terhubung dengan apa yang sedang terjadi di media sosial. Tetapi, ada sebuah konsep yang mungkin sudah tidak asing lagi bagi beberapa orang, yaitu JOMO atau Joy of Missing Out. JOMO bukan sekadar melewatkan atau meninggalkan kesenangan, melainkan menemukan kebahagiaan dalam memilih untuk tidak terlibat dalam segala sesuatu yang bukan bagian dari diri kita. Ini adalah sikap yang bisa menjadi kunci hidup yang lebih tenang, lebih fokus, dan lebih bahagia, tanpa rasa stres yang berlebihan.
Banyak yang menganggap FOMO (Fear of Missing Out) sebagai masalah terbesar di era digital ini, namun JOMO memberikan kita sebuah solusi yang lebih bijaksana: merayakan ketenangan dan ketidakhadiran dalam kesibukan dunia luar. Sahabat Fimela, mari kita bahas tujuh sikap JOMO yang bisa membuat hidup kita jauh lebih tenang dan tidak gampang stres.
Â
Advertisement
Â
Â
Advertisement
1. Kamu Memilih untuk Fokus pada Apa yang Membuatmu Bahagia
Bukan berarti menghindari tanggung jawab atau kegiatan sosial sepenuhnya, tetapi JOMO mengajarkan kita untuk membuat pilihan yang lebih sadar tentang apa yang benar-benar membawa kebahagiaan dalam hidup kita. Sahabat Fimela, apakah kamu pernah merasa lelah setelah menghadiri acara sosial yang seharusnya menyenangkan, tetapi justru menguras energi? Itulah salah satu alasan mengapa memilih untuk tidak ikut serta bisa menjadi pilihan yang membebaskan.
Dengan mempraktikkan JOMO, kamu mulai memberi ruang untuk aktivitas yang benar-benar membuat hati senang. Ini bisa berupa waktu untuk membaca buku favorit, memasak makanan enak untuk diri sendiri, atau hanya sekadar menikmati waktu tanpa gangguan. JOMO bukan tentang menjauhi dunia, tetapi tentang menjaga kualitas waktu yang kita habiskan, sehingga energi kita tetap terjaga dan tidak terbuang percuma.
Â
2. Kamu Tidak Takut untuk Menolak Undangan
Â
Menolak undangan atau ajakan bukanlah tindakan egois, melainkan sebuah langkah untuk melindungi keseimbangan hidupmu. JOMO mengajarkan kita untuk tidak merasa bersalah jika kita memilih untuk mengatakan tidak. Sahabat Fimela, ada kalanya kita merasa terpaksa untuk ikut dalam setiap pertemuan, hanya karena takut dianggap tidak ramah atau tidak peduli. Padahal, setiap kali kamu memaksakan diri untuk hadir di suatu tempat yang tidak sesuai dengan kebutuhan emosionalmu, kamu justru mengorbankan kesejahteraanmu sendiri.
Dengan JOMO, kamu belajar untuk mengutamakan kualitas daripada kuantitas. Jika pertemuan tersebut tidak akan memberikan dampak positif pada dirimu, maka memilih untuk tidak hadir adalah keputusan yang sangat bijaksana. Menolak bukan berarti menutup diri, tetapi memilih untuk menciptakan ruang bagi hal-hal yang lebih bermakna dan menyegarkan jiwa.
Â
Â
Advertisement
3. Kamu Menghargai Waktu Sendiri tanpa Rasa Bersalah
Waktu untuk diri sendiri adalah harta yang paling berharga. JOMO mengajarkan kita untuk menikmati momen kesendirian tanpa merasa harus melakukan sesuatu yang produktif atau bermanfaat menurut standar orang lain. Sahabat Fimela, berapa kali dalam seminggu kamu merasa perlu untuk "menjadi produktif"? Dengan JOMO, kamu belajar untuk menganggap bahwa beristirahat dan hanya menikmati kesendirian adalah cara yang sah untuk mengisi ulang energi.
Tidak ada yang salah dengan menghabiskan waktu untuk sekadar menikmati kedamaian. Bahkan, terkadang dalam kesendirian itulah kita menemukan kebahagiaan yang sejati. Ketika kita tidak merasa tertekan untuk selalu berada di tengah keramaian, kita bisa lebih menikmati proses hidup yang sebenarnya sederhana dan penuh makna.
Â
Â
4. Kamu Lebih Peduli pada Kualitas daripada Kuantitas
Sahabat Fimela, dunia sering kali mengajarkan kita untuk mengejar jumlah: lebih banyak teman, lebih banyak pekerjaan, lebih banyak kegiatan. Namun, JOMO mengajak kita untuk melihat ke dalam diri sendiri dan bertanya, "Apakah ini benar-benar bermanfaat untuk saya?" Alih-alih terjebak dalam banyaknya pilihan, kita mulai menghargai kualitas dari hubungan dan pengalaman yang kita miliki.
Misalnya, daripada mencoba untuk menghadiri semua pesta atau acara, kamu memilih untuk fokus pada pertemuan yang benar-benar berarti. Ini adalah cara yang bijak untuk menghindari rasa kelelahan sosial yang seringkali mengarah pada stres. Ketika kita mengutamakan kualitas dalam hubungan, kita menciptakan ruang untuk kedalaman dan makna yang lebih besar dalam hidup kita.
Â
Â
Advertisement
5. Kamu Lebih Mudah Mengatur Ekspektasi Diri Sendiri
JOMO mengajarkan kita untuk lebih mudah menerima kenyataan dan mengelola ekspektasi diri sendiri. Kita sering kali terjebak dalam siklus mencoba memenuhi harapan orang lain atau bahkan harapan yang kita ciptakan sendiri. JOMO memberi ruang bagi kita untuk merasa cukup dengan apa yang kita miliki, tanpa perlu mengejar standar hidup yang tidak realistis.
Sahabat Fimela, belajar untuk menerima bahwa kita tidak perlu mengikuti setiap tren atau menjadi bagian dari setiap kelompok sosial adalah salah satu bentuk kebebasan yang dapat mengurangi rasa stres. Kamu tidak perlu membuktikan apapun kepada siapapun. Dengan mengurangi tekanan diri, kamu memberi ruang untuk diri sendiri tumbuh dan berkembang dalam cara yang lebih sehat.
Â
Â
Â
6. Kamu Lebih Terhubung dengan Alam dan Kehidupan Sehari-hari
Salah satu hal yang bisa membantu kita mengurangi stres adalah terhubung dengan alam dan menikmati kehidupan sehari-hari. JOMO mengajak kita untuk menjauh sejenak dari layar gadget dan menikmati momen-momen sederhana seperti berjalan di taman, menikmati udara segar, atau merasakan keindahan matahari terbenam. Sahabat Fimela, aktivitas ini memberi ketenangan yang tidak bisa digantikan oleh segala kesibukan dunia maya.
Dengan cara ini, kita belajar untuk lebih hadir di momen sekarang. Tidak ada yang lebih menenangkan daripada merasakan kedamaian dalam hal-hal kecil yang sering terlewatkan. Ini adalah bentuk JOMO yang memberi kita kebahagiaan dari hal-hal sederhana yang sering kali lebih bermakna daripada segala hal yang kita cari di luar sana.
Â
Â
Advertisement
7. Kamu Menjadi Lebih Peka terhadap Kesehatan Mentalmu
JOMO memberikan kesempatan untuk menjadi lebih peka terhadap kesehatan mental. Menghindari terlalu banyak pergaulan atau kegiatan yang bisa memicu stres membantu kita menjaga kondisi pikiran dan perasaan tetap stabil. Sahabat Fimela, terlalu banyak tuntutan dari luar dapat membuat kita merasa kewalahan dan kelelahan. Dengan memilih untuk tidak terlibat dalam semuanya, kita memberi kesempatan bagi diri kita untuk pulih dan menyeimbangkan diri.
Ketika kita memberi diri kita ruang untuk beristirahat dan menjaga kesehatan mental, kita belajar untuk lebih menghargai diri sendiri. Kebahagiaan tidak harus datang dari mencapai segala sesuatu yang ada di luar sana, tetapi dari bagaimana kita bisa menjaga diri kita tetap utuh dan tenang.
Sahabat Fimela, JOMO bukan hanya soal memilih untuk tidak terlibat dalam segala sesuatu, tetapi lebih tentang menghargai waktu dan energi yang kita miliki. Dengan menerapkan tujuh sikap JOMO di atas, kita bisa lebih menikmati hidup yang lebih tenang, lebih bahagia, dan lebih bebas dari stres.
Jadi, mari mulai rayakan kebahagiaan dalam ketidakhadiran dan temukan kedamaian dalam pilihan yang kita buat.
Â