Fimela.com, Jakarta Tren clean eating telah mencuri perhatian dunia sebagai pola makan yang tidak hanya menjanjikan tubuh ideal tetapi juga gaya hidup yang lebih sehat.
Berawal pada tahun 1960-an dan mulai populer berkat buku Eat Clean Diet karya Tosca Reno di tahun 2007, pola makan ini menawarkan pendekatan unik terhadap makanan: segar, minim proses, dan bebas dari zat aditif.
Yuk, simak panduan praktis clean eating, mulai dari manfaatnya, tantangannya, hingga cara menjaga keseimbangan tanpa terjebak dalam pola yang terlalu ekstrem!
Advertisement
Advertisement
Pilih Karbohidrat Sehat dan Bernutrisi
Langkah pertama dalam clean eating adalah mengganti karbohidrat olahan seperti roti putih, kue kering, atau nasi putih dengan pilihan yang lebih bernutrisi seperti nasi merah, kentang dengan kulitnya, dan roti gandum utuh.
Karbohidrat seperti oatmeal dan barley juga sangat baik untuk tubuh karena kaya serat, vitamin, dan mineral yang mendukung sistem pencernaan dan menjaga kadar energi.
Perbanyak Buah dan Sayuran Segar
Makanan utama dalam clean eating adalah buah dan sayuran segar. Usahakan untuk mengonsumsi minimal lima porsi buah dan sayuran segar setiap hari. Hindari produk beku atau kalengan yang sering kali mengandung tambahan gula, garam, atau bahan pengawet.
Selain itu, lebih baik mengonsumsi buah dan sayuran dalam bentuk asli, bukan jus atau makanan olahan, agar kandungan seratnya tetap terjaga dengan baik.
Advertisement
Fokus pada Protein Rendah Lemak
Protein adalah salah satu bagian penting dalam pola makan sehat. Namun, dalam clean eating, pilihlah sumber protein yang rendah lemak seperti dada ayam, ikan sarden, atau daging sapi bagian has dalam yang lebih sehat.
Menghindari produk olahan daging yang mengandung lemak jenuh tinggi sangat dianjurkan.
Batasi Gula dan Garam Tambahan
Gula dan garam tambahan dalam camilan olahan seringkali menjadi sumber utama kalori kosong yang dapat merusak keseimbangan gizi tubuh.
Untuk itu, hindarilah makanan olahan seperti keripik, biskuit, atau makanan ringan lainnya yang mengandung gula dan garam berlebihan.
Sebagai gantinya, pilihlah camilan alami dan sehat seperti buah segar, sayuran, atau kacang-kacangan.
Advertisement
Hindari Bahan Sintetis pada Makanan
Clean eating menekankan konsumsi bahan makanan yang alami dan tanpa tambahan bahan kimia sintetis.
Oleh karena itu, sangat penting untuk membaca label makanan dengan cermat dan memilih produk yang bebas dari pewarna, pemanis buatan, atau pengawet.
Bahan-bahan alami dan segar tidak hanya lebih bermanfaat bagi tubuh, tetapi juga lebih mudah dicerna dan memberikan nutrisi yang optimal.
Minum Air Putih yang Cukup
Air adalah komponen vital dalam clean eating, dan sangat penting untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik. Gantilah minuman manis, soda, atau jus kemasan dengan air putih, infused water, atau teh herbal tanpa pemanis.
Mengonsumsi cukup air tidak hanya menjaga tubuh tetap terhidrasi, tetapi juga membantu metabolisme tubuh berjalan lancar dan mendukung proses pencernaan.
Advertisement
Seimbangkan Pola Makan dengan Bijak
Pendekatan yang terlalu ekstrem dalam clean eating bisa berisiko, seperti defisiensi nutrisi atau gangguan makan, karena tubuh membutuhkan variasi makanan yang cukup untuk mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan.
Pastikan tidak terjebak dalam pola makan yang terlalu ketat.
Sebaiknya, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau ahli gizi, terutama jika memiliki kondisi kesehatan tertentu, agar pola makan ini benar-benar memberikan manfaat tanpa menimbulkan risiko.
Â
Penulis: Rianti Fitri Wulandari
#UnlockingTheLimitless