Fimela.com, Jakarta Boxing Day adalah salah satu tradisi unik yang dirayakan setiap tanggal 26 Desember, sehari setelah Natal. Meski nama dan konsepnya mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, terutama di Indonesia, hari ini memiliki sejarah yang kaya dan menarik. Menurut Britannica, Boxing Day berasal dari Inggris pada abad ke-19, di mana hari ini awalnya dikhususkan untuk memberikan hadiah kepada para pekerja dan orang-orang yang kurang mampu. Kotak hadiah atau "boxes" yang diberikan inilah yang menjadi asal-usul nama hari tersebut.
Di negara-negara seperti Inggris, Kanada, Australia, dan Selandia Baru, Boxing Day kini lebih dikenal sebagai hari libur untuk bersantai dan menikmati waktu bersama keluarga setelah Natal. Banyak yang memanfaatkannya untuk berbelanja besar-besaran, seperti versi "Black Friday" setelah Natal. Tradisi ini telah meluas ke banyak negara, menjadikannya momen yang dinantikan oleh banyak orang di seluruh dunia.
Menurut BBC, hari ini juga sering dikaitkan dengan olahraga, terutama sepak bola dan kriket, yang menyelenggarakan pertandingan khusus setelah Natal, tepatnya pada tanggal 26 Desember. Ini menjadi bagian dari perayaan yang menggabungkan relaksasi, hiburan, dan semangat berbagi.
Advertisement
Advertisement
Sejarah dan Makna Boxing Day
Sejarah Boxing Day erat kaitannya dengan tradisi memberi dan membantu mereka yang kurang beruntung. Pada masa lalu, para majikan di Inggris memberikan kotak hadiah berisi uang, makanan, atau barang-barang kebutuhan kepada para pelayan mereka. Menurut Britannica, hal ini dilakukan sebagai bentuk terima kasih atas kerja keras mereka sepanjang tahun. Para pelayan biasanya mendapatkan hari libur pada 26 Desember untuk merayakan Natal bersama keluarga mereka sendiri.
Selain itu, gereja-gereja juga memiliki peran penting dalam tradisi ini. Kotak-kotak sumbangan yang dikumpulkan selama misa Natal dibuka pada Boxing Day dan isinya dibagikan kepada masyarakat miskin. Dengan demikian, Boxing Day bukan hanya tentang perayaan, tetapi juga semangat berbagi dan solidaritas.
Hingga kini, meskipun maknanya telah sedikit bergeser, semangat berbagi ini tetap ada. Banyak organisasi amal di negara-negara yang merayakan Boxing Day mengadakan kampanye penggalangan dana atau acara amal khusus untuk membantu mereka yang membutuhkan.
Perayaan Boxing Day di Era Modern
Di era modern, Boxing Day menjadi salah satu hari paling sibuk dalam kalender belanja. Seperti yang dilaporkan oleh BBC, banyak toko menawarkan diskon besar-besaran, menarik ribuan pembeli yang ingin memanfaatkan kesempatan ini. Bagi sebagian orang, ini adalah waktu untuk berburu barang impian dengan harga miring, sementara bagi yang lain, ini menjadi ajang untuk menghabiskan waktu bersama teman-teman atau keluarga di pusat perbelanjaan.
Selain berbelanja, banyak orang juga menjadikan Boxing Day sebagai waktu untuk menikmati olahraga. Di Inggris, pertandingan sepak bola Liga Premier menjadi daya tarik utama. Stadion-stadion dipenuhi penggemar yang ingin menyaksikan tim favorit mereka bermain di hari istimewa ini. Di Australia, Boxing Day identik dengan pertandingan kriket yang dikenal sebagai "Boxing Day Test" di Melbourne Cricket Ground.
Namun, tidak semua orang memilih kesibukan. Bagi banyak keluarga, Boxing Day adalah waktu untuk bersantai di rumah, menikmati sisa makanan Natal, dan menonton film favorit. Tradisi yang berkembang ini menunjukkan bahwa Boxing Day adalah tentang kebersamaan, apa pun bentuknya.
Dengan sejarah yang kaya dan makna yang terus relevan, Boxing Day menjadi hari istimewa yang dirayakan dengan cara unik di berbagai belahan dunia. Mulai dari tradisi berbagi hingga momen bersantai, Boxing Day adalah perayaan yang menyatukan semangat kemanusiaan dalam segala bentuknya.
Penulis: Azura Puan Khalisa
#Unlocking the Limitless