Sukses

Lifestyle

7 Tanda Orang Gampang Bad Mood karena Kebiasaan yang Merugikan Diri Sendiri

Fimela.com, Jakarta Pernahkah kamu merasa emosi yang datang begitu mendalam, tanpa alasan yang jelas? Seperti ada kabut tebal yang tiba-tiba menutupi pandanganmu, membuat hari-hari terasa suram dan penuh beban. Rasanya seperti tubuh ini dipenuhi kekecewaan dan kekesalan, meski tak ada situasi yang benar-benar mengujimu.

Sahabat Fimela, ternyata, sering kali, mood yang buruk bukan semata-mata datang dari luar diri, melainkan dari kebiasaan buruk yang kita miliki sehari-hari. Kebiasaan-kebiasaan yang mungkin tak kita sadari sudah menjadi bagian dari rutinitas, namun berdampak besar pada perasaan dan sikap kita.

Mood yang buruk bisa jadi tanda bahwa ada sesuatu yang perlu diubah dalam kebiasaan kita. Mari kita telusuri lebih dalam tentang tujuh tanda orang yang gampang bad mood, yang mungkin disebabkan oleh kebiasaan kurang baik, namun bisa diubah untuk hidup yang lebih baik lagi. Simak uraiannya di sini, ya.

 

 

1. Terlalu Sering Mengeluh tentang Hal Kecil

Ada pepatah yang mengatakan, “Yang kita ucapkan, adalah apa yang kita tarik.” Ketika kamu terus-menerus mengeluh tentang segala hal, entah itu cuaca, pekerjaan, atau bahkan orang di sekitar, kamu sebenarnya sedang memberi energi negatif pada dirimu sendiri. Sahabat Fimela, kebiasaan mengeluh adalah pintu gerbang bagi mood yang buruk. Mengeluh tentang hal-hal kecil bisa membuat perasaan menjadi lebih buruk dari yang sebenarnya. Jika hari ini kamu merasa kesal hanya karena kopi yang terlalu panas, atau karena antrian panjang di toko, itu adalah tanda bahwa kebiasaan mengeluh mulai meracuni suasana hatimu.

Cobalah untuk mengubah kebiasaan ini. Alih-alih mengeluh, cari solusi atau bersyukurlah atas hal-hal kecil yang terjadi. Sederhananya, jika cuaca buruk, manfaatkan kesempatan untuk menikmati suasana dengan secangkir teh hangat. Sahabat Fimela, kebiasaan positif ini akan membantu mengubah perasaanmu secara perlahan. Tanpa kamu sadari, dengan berfokus pada hal-hal baik, mood buruk akan semakin jarang mengganggu harimu.

 

 

2. Terlalu Banyak Menunda Pekerjaan

Sahabat Fimela, ada sesuatu yang sangat mempengaruhi mood seseorang, yaitu menunda pekerjaan. Tentu, kita semua pernah merasa malas mengerjakan sesuatu, terutama jika itu adalah tugas yang tidak menyenangkan. Namun, jika kebiasaan ini terus berlanjut, perasaan terbebani akan semakin besar. Rasa cemas yang muncul karena pekerjaan yang menumpuk akan terus-menerus mengganggu pikiran dan menguras energi. Ketika kamu menunda-nunda pekerjaan, ada dua hal yang terjadi: pertama, beban semakin berat, dan kedua, rasa tidak puas dengan diri sendiri mulai muncul.

Kebiasaan menunda pekerjaan memberi ruang bagi stres yang datang tanpa henti. Jika pekerjaanmu menumpuk, tak jarang kamu merasa bahwa hari-hari berjalan dengan kelam. Inilah saatnya kamu belajar untuk mengatur waktu lebih bijak. Cobalah untuk menyelesaikan tugas satu per satu, tanpa menunda. Saat kamu menyelesaikan pekerjaan, mood-mu akan membaik dan perasaan lebih terkontrol.

 

3. Terlalu Terikat pada Pendapat Orang Lain

 

Sahabat Fimela, apakah kamu merasa cemas ketika orang lain memberi komentar negatif atau tidak setuju dengan keputusanmu? Terlalu terikat pada pendapat orang lain bisa menjadi kebiasaan yang mengubah suasana hati dengan cepat. Ketika kita terlalu sering mendengarkan suara-suara dari luar, kita mulai meragukan diri sendiri dan kehilangan rasa percaya diri. Inilah yang bisa memperburuk mood. Saat kamu merasa hidupmu terus-menerus terikat pada apa yang orang lain pikirkan, itu adalah indikasi bahwa kebiasaan ini memengaruhi perasaanmu.

Salah satu cara untuk keluar dari jebakan ini adalah dengan belajar untuk mendengarkan suara batin sendiri. Cobalah untuk lebih fokus pada apa yang kamu rasakan, bukan apa yang orang lain harapkan. Sahabat Fimela, cobalah untuk membuat keputusan berdasarkan keyakinanmu sendiri, bukan tekanan dari luar. Ketika kamu menghargai dirimu sendiri, mood yang buruk akan lebih jarang datang menghampiri.

 

 

4. Tidak Memberi Waktu untuk Diri Sendiri

Saat hidup terasa begitu padat, terkadang kita melupakan pentingnya memberi waktu untuk diri sendiri. Sahabat Fimela, kebiasaan ini sering kali berakar dari kecenderungan untuk terus-menerus bekerja atau memenuhi kebutuhan orang lain, tanpa memperhatikan kebutuhan pribadi. Ketika kamu tidak memberi waktu untuk diri sendiri, tubuh dan pikiranmu akan merasa terkuras. Kelelahan fisik dan mental ini kemudian menjadi salah satu penyebab utama bad mood.

Memberikan waktu untuk diri sendiri bukan berarti egois. Ini adalah cara kamu menjaga keseimbangan hidup. Melakukan hal yang kamu nikmati, seperti berjalan-jalan, membaca buku, atau sekadar menikmati momen tenang tanpa gangguan, akan membantu menyeimbangkan perasaanmu. Sahabat Fimela, ingatlah bahwa kamu juga layak untuk memiliki waktu dan ruang untuk dirimu sendiri, agar bisa kembali dengan energi positif.

 

 

5. Terlalu Banyak Membandingkan Diri dengan Orang Lain

Sahabat Fimela, tidak ada yang lebih menguras energi daripada terus-menerus membandingkan diri dengan orang lain. Ketika kita melihat orang lain tampak lebih sukses, lebih bahagia, atau lebih memiliki segalanya, rasa kecewa dan cemas mulai muncul. Namun, kebiasaan ini hanya akan menggerogoti perasaanmu tanpa memberikan manfaat apa pun. Membandingkan diri dengan orang lain hanya akan memperburuk mood dan merusak rasa syukur dalam hidupmu.

Alih-alih membandingkan diri, cobalah untuk menghargai perjalanan hidupmu sendiri. Setiap orang memiliki jalan yang berbeda, dan sukses bukanlah hal yang bisa diukur dengan cara yang sama untuk setiap orang. Sahabat Fimela, belajarlah untuk menghargai diri sendiri dan apa yang telah kamu capai. Dengan ini, mood buruk akan lebih jarang muncul.

 

 

6. Terlalu Fokus pada Masa Lalu

Jika kamu sering terjebak dalam kenangan masa lalu yang penuh penyesalan, maka kebiasaan ini bisa menjadi salah satu penyebab bad mood. Sahabat Fimela, perasaan negatif tentang masa lalu bisa menguras energi emosionalmu. Ketika kamu terlalu fokus pada kesalahan atau kegagalan yang telah berlalu, kamu akan kesulitan untuk menikmati hidup di masa sekarang. Rasa penyesalan itu akan terus menghantui, menyebabkan mood yang buruk.

Masa lalu memang tak bisa diubah, namun kamu bisa memilih untuk belajar darinya. Cobalah untuk lebih banyak fokus pada apa yang bisa kamu lakukan hari ini, daripada terjebak dalam penyesalan. Dengan fokus pada hal-hal positif yang ada di sekitarmu, mood yang buruk akan lebih mudah dihindari.

 

 

7. Mengabaikan Kesehatan Fisik dan Mental

Sahabat Fimela, sering kali kebiasaan buruk muncul ketika kita mengabaikan kesehatan fisik dan mental. Pola makan yang tidak sehat, kurang tidur, atau stres yang tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan tubuh dan pikiran kita menjadi rentan terhadap mood yang buruk. Tubuh yang lelah atau stres berlebihan akan mempengaruhi cara kita merespons dunia di sekitar kita. Ketika tubuh dan pikiran tidak seimbang, bad mood bisa datang dengan mudah.

Jaga kesehatan tubuh dan pikiran dengan pola hidup yang lebih sehat. Cobalah untuk berolahraga, tidur yang cukup, dan menjaga asupan makanan dengan bijak. Selain itu, praktikkan teknik relaksasi untuk mengurangi stres. Sahabat Fimela, tubuh dan pikiran yang sehat adalah kunci untuk menjaga mood tetap stabil dan positif.

Sahabat Fimela, kebiasaan buruk yang kita lakukan sehari-hari sering kali menjadi penyebab utama dari mood yang buruk. Namun, dengan kesadaran dan perubahan kecil dalam kebiasaan kita, hidup bisa menjadi lebih cerah.

Saat kita mulai mengurangi kebiasaan mengeluh, menunda pekerjaan, membandingkan diri dengan orang lain, atau mengabaikan kebutuhan pribadi, mood kita pun akan lebih mudah dikendalikan.

Setiap langkah kecil menuju kebiasaan yang lebih baik adalah langkah besar menuju hidup yang lebih bahagia dan penuh energi positif.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading