Sukses

Lifestyle

5 Alasan Mengapa Kita Harus Berhenti Berperilaku Over Consumption Baju

Fimela.com, Jakarta Di era serba cepat dan mudah seperti sekarang, budaya konsumsi pakaian berlebih atau over-consumption semakin marak. Ketersediaan pakaian dengan harga murah dan kemudahan belanja online membuat kita sering kali tergoda untuk membeli baju baru, bahkan saat belum membutuhkannya.

Tak hanya dari faktor teknologi yang semakin cepat sehingga kabar burung setiap tren bisa menyebar dengan cepat pula, namun uga jiwa kita yang semakin lemah. Kita seakan didoktrin untuk selalu membelanjakan uang kita kepada barang-barang yang baru rilis. Jiwa kita seakan sekarang sudah semakin goyah hanya dengan omongan influencer yang menjanjikan, persuatif dan over seen atau terlalu banyak kita tonton.

Namun, tahukah kamu bahwa berperilaku konsumtif dalam hal pakaian memiliki dampak yang tidak bisa diremehkan, baik bagi diri sendiri maupun lingkungan. Berikut lima alasan kuat mengapa kita harus mulai membatasi konsumsi baju berlebih dan lebih bijak dalam berbelanja.

1. Mengurangi Dampak Lingkungan yang Besar

Industri mode, terutama fast fashion, adalah salah satu penyumbang polusi terbesar di dunia. Dari proses produksi yang menggunakan banyak air dan bahan kimia hingga emisi karbon yang dihasilkan, setiap pakaian yang kita beli memiliki jejak lingkungan yang besar. Jika kita terus membeli baju secara berlebihan, itu berarti kita turut mendukung sistem produksi yang tidak berkelanjutan.

Dengan mengurangi perilaku over consumption, kita bisa berkontribusi pada pengurangan limbah tekstil yang mencemari lingkungan dan mengurangi permintaan terhadap industri yang merusak ini. Sampah tekstil akan berkurang, kesehatan kita pun tetap terjaga

2. Menghemat Uang untuk Hal yang Lebih Penting

Over consumption sering kali membuat kita menghabiskan uang pada hal yang sebenarnya tidak terlalu penting atau bahkan jarang digunakan. Bayangkan uang yang dikeluarkan untuk membeli pakaian setiap bulan bisa disimpan atau dialokasikan untuk kebutuhan lain yang lebih mendesak, seperti pendidikan, investasi, atau pengalaman yang lebih bermakna.

Ketika kita mulai berhenti dari kebiasaan konsumtif, kita bisa mengelola keuangan dengan lebih baik dan memprioritaskan hal-hal yang benar-benar membawa manfaat dalam jangka panjang. Kita bisa menabung jangka panjang, sehingga target ataupun mimpi kita satu per satu akan terwujudkan.

3. Mendorong Gaya Hidup yang Lebih Sederhana dan Terarah

Perilaku konsumtif sering kali membuat kita merasa 'terjebak' dalam lingkaran ketidakpuasan, di mana selalu ada keinginan untuk membeli lebih banyak pakaian untuk memenuhi tren terbaru atau rasa ingin tampil berbeda. Mengurangi konsumsi pakaian berlebih bisa membantu kita belajar menghargai apa yang kita miliki dan lebih berfokus pada gaya hidup yang sederhana.

Kita bisa membangun gaya personal yang autentik dan tidak terlalu terpengaruh tren, serta merasa lebih puas dengan koleksi pakaian yang lebih sedikit tapi berkualitas. Tidak akan pernah ada salahnya jika kita meminimalisir gaya kita namun dengan tetap mengedepankan profesionalitas dan kesesuaian acara.

4. Menjaga Ruang Penyimpanan Lebih dan Efisien

Lemari yang penuh sesak dengan baju yang jarang atau bahkan tidak pernah dipakai dapat menjadi sumber stres dan membuat ruang penyimpanan di rumah terasa sempit. Dengan mengurangi kebiasaan belanja pakaian berlebihan, kita bisa menjaga lemari tetap rapi dan hanya menyimpan item yang benar-benar kita gunakan.

Selain itu, memiliki lebih sedikit pakaian membuat kita lebih mudah memilih outfit setiap hari, tanpa harus bingung di depan lemari penuh barang yang akhirnya jarang terpakai. Ruang yang lebih efisien dan rapi juga dapat memberikan ketenangan batin dan membantu kita menghemat waktu.

 

5. Mendukung Perubahan dalam Industri Mod

Perubahan besar dalam industri mode dapat terjadi jika konsumen mulai beralih pada pilihan yang lebih bertanggung jawab. Dengan berhenti membeli pakaian secara berlebihan, kita mengirimkan pesan pada industri bahwa kita mendukung praktik yang lebih etis, seperti slow fashion atau sustainable fashion.

Semakin banyak konsumen yang sadar akan dampak over consumption, semakin besar tekanan bagi produsen untuk memperhatikan proses produksi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Keputusan kecil dalam gaya hidup kita bisa berkontribusi pada perubahan positif dalam skala global.

Dengan mengurangi kebiasaan over consumption di atas, tidak hanya berdampak positif bagi lingkungan dan keuangan, tapi juga membantu kita menjalani hidup dengan lebih bijak dan terarah. Yuk, mulailah berinvestasi pada pakaian yang berkualitas dan fungsional, bukan kuantitas yang hanya menambah sesak lemari!

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading