Sukses

Lifestyle

Rahasia Parenting, Hindari Sikap Ini Agar Anak Tak Trauma dan Minder

Fimela.com, Jakarta Kepercayaan diri adalah elemen krusial yang sebaiknya dibina sejak dini dalam diri anak-anak. Dengan kepercayaan diri yang kokoh, anak akan lebih mudah bergaul dan berkembang secara optimal sepanjang pertumbuhannya. Menurut berbagai sumber yang dihimpun pada Jumat (25/10), rasa percaya diri yang sehat memungkinkan anak untuk menghadapi berbagai tantangan dengan lebih baik, baik di lingkungan sosial maupun dalam pendidikan.

Namun demikian, peran orangtua dalam membentuk kepercayaan diri anak sangatlah signifikan. Melalui pola asuh dan sikap sehari-hari, orangtua memiliki pengaruh besar terhadap tingkat kepercayaan diri anak. Sayangnya, ada beberapa perilaku orangtua yang justru dapat meruntuhkan rasa percaya diri anak dan berpotensi meninggalkan dampak psikologis yang negatif.

Kasar dan Penuh Amarah

Mengasuh anak dengan sikap kasar dan penuh amarah bisa menjadi kesalahan besar dalam mendidik buah hati. Meskipun terkadang dianggap efektif untuk membuat anak menuruti perintah, sebenarnya pendekatan ini bisa menimbulkan luka batin yang mendalam. Jika terus dilakukan, anak dapat merasa tidak dicintai dan kurang mendapatkan perhatian yang seharusnya mereka terima.

Berdasarkan penelitian, orangtua yang kerap meluapkan kemarahan kepada anak berisiko membuat anak tumbuh dengan perasaan takut dan rendah diri. Lebih jauh lagi, perilaku ini dapat membentuk karakter anak yang juga kasar dan pemarah di masa depan, terutama ketika ia beranjak dewasa.

Membanding-bandingkan Pencapaian Anak

Membandingkan anak dengan orang lain, terutama teman sebayanya dapat merusak kepercayaan diri mereka secara signifikan. Banyak orangtua, mungkin tanpa disadari, sering kali membandingkan prestasi anak mereka dengan prestasi anak lain, baik dalam bidang akademis, kreativitas, maupun kepatuhan. Kebiasaan ini bisa membuat anak merasa tidak cukup baik dan meragukan kemampuan mereka sendiri.

Penelitian mengungkapkan bahwa anak yang sering dibandingkan dengan orang lain cenderung lebih rentan mengalami depresi dan dapat tumbuh menjadi pribadi yang tertutup. Selain itu, ketidakpuasan terhadap diri sendiri bisa berkembang menjadi rasa kurang percaya diri yang mendalam ketika mereka dewasa.

Meremehkan Usaha Anak

Menganggap remeh anak, baik secara langsung maupun melalui candaan, bisa sangat melukai perasaannya. Ketika orangtua tidak menghargai usaha anak, meskipun sang anak telah berjuang keras untuk meraih sesuatu, hal ini dapat membuat anak merasa tidak berharga.

Sikap meremehkan ini dapat muncul dalam percakapan sehari-hari atau saat bercanda, namun dampaknya tetap serius terhadap rasa percaya diri anak. Saat anak merasa usahanya tidak dihargai, mereka cenderung merasa tidak berguna dan berisiko mengalami depresi. Jika hal ini terus berlanjut, anak akan tumbuh dengan perasaan rendah diri yang mendalam.

Menggantungkan Ekspektasi Terlalu Tinggi

Sebagai orangtua adalah hal yang lumrah untuk memiliki harapan agar anak dapat meraih prestasi terbaik. Namun, menetapkan ekspektasi yang terlalu tinggi atau berlebihan bisa menjadi beban berat bagi sang anak. Jika mereka tidak mampu memenuhi harapan tersebut, perasaan gagal dan hilangnya rasa percaya diri bisa muncul.

Penelitian mengungkapkan bahwa anak-anak yang terus-menerus ditekan untuk mencapai ekspektasi tinggi lebih rentan terhadap depresi dan kecemasan. Mereka mungkin melakukan berbagai hal bukan karena keinginan mereka sendiri, melainkan semata-mata untuk menyenangkan orangtua.

Membentak dengan Nada Tinggi

Membentak anak, terutama saat ada orang lain, dapat menghancurkan rasa percaya dirinya. Anak-anak, khususnya yang masih berusia dini, sangat peka terhadap suara keras dan sikap kasar. Tindakan membentak tidak hanya mempengaruhi emosi mereka, tetapi juga dapat berdampak pada perkembangan otak mereka.

Anak-anak yang sering mengalami bentakan cenderung merasa tidak aman, malu, dan bahkan bisa mengalami depresi. Kebiasaan ini juga dapat merusak hubungan antara orangtua dan anak, karena anak mungkin merasa tidak dicintai dan tidak dihargai.

Pertanyaan dan Jawaban Seputar Kesalahan dalam Parenting

Bagaimana cara meningkatkan kepercayaan diri anak?

Untuk meningkatkan kepercayaan diri anak, orangtua perlu memberikan apresiasi atas usaha mereka, tidak membandingkan dengan anak lain, dan selalu memberikan dukungan emosional.

 

Apa dampak jika orangtua sering membandingkan anak?

Ketika anak sering dibandingkan dengan orang lain, mereka bisa kehilangan rasa percaya diri, merasa minder, dan bahkan berisiko mengalami depresi.

Mengapa membentak anak tidak baik?

Membentak anak bisa berdampak buruk pada perkembangan emosional dan mental mereka. Tindakan ini dapat mengikis rasa percaya diri anak dan membuat mereka merasa tidak dicintai.

Apakah harapan tinggi orangtua selalu buruk untuk anak?

Harapan tinggi yang diberikan secara berlebihan dapat menjadi beban bagi anak dan memberikan beban serta tertekan, sehingga berpotensi menurunkan kepercayaan diri.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading