Art Jakarta 2024 Resmi Dibuka di JIExpo Kemayoran, Tampilkan 73 Galeri Seni Mancanegara

Tahun ini, Art Jakarta membawa 73 galeri seni terkemuka dari mancanegara. Sebanyak 39 berasal dari Indonesia dan sisanya dari Korea Selatan, Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Filipina, Jepang, China, Taiwan, Australia, dan Rusia.

Sahabat Fimela akan tetap menemukan karya-karya seni, seperti lukisan, patung, dan instalasi. Selain itu, terdapat berbagai aktivasi anti-mainstream yang membuat pengalaman menyelami berbagai karya seni di Art Jakarta 2024 semakin seru.

Salah satu karya seni menarik dan anti-mainstream adalah “White Painting Series” karya Eugene Kangawa. Karyanya menampilkan kanvas putih, tanpa goresan atau noda sekalipun. 

Seri ini (2017-) menampilkan kanvas yang diberi nama sesuai dengan orang-orang yang telah menciumnya. Ada dua versi dari seri ini: satu dilakukan di ruang-ruang publik di berbagai belahan dunia seperti AS, Meksiko, Italia, China, dan lainnya, dan satu lagi berfokus pada keluarga-keluarga tertentu. 

Untuk meresapi makna di balik karya seni ini, para penikmat seni diminta untuk menghapus lipstik di bibir mereka dengan menggunakan tisu alkohol. Selanjutnya, para penikmat seni diminta untuk membayangkan sosok yang dicintai di kanvas putih tersebut dan akhirnya mencium kanvas tersebut.

Hingga saat ini, lebih dari 600 orang sudah ikut berpartisipasi, dengan ciuman dan cerita mereka yang didokumentasikan dengan rapi, dan nama mereka menjadi judul karya seni ini. 

 Pameran di Jakarta ini menandai debut seri ini di Asia Tenggara.

Hal menarik lainnya dari Art Jakarta 2024 adalah adanya kolaborasi kreatif yang menggabungkan seni dengan dunia lain, seperti teknologi dan keuangan. Misalnya, Bibit dan Stockbit bekerja sama dengan seniman rajut Cinanti Astria Johansyah untuk menciptakan karya "Knit by Knit" yang mengangkat tema finansial dengan sentuhan artistik. Karya ini tidak hanya indah, tetapi juga memberikan perspektif baru tentang pengelolaan keuangan.

Tidak hanya itu, instalasi seni interaktif oleh Bandu Darmawan berjudul "Exponential Echoes" mengajak pengunjung untuk merenungkan makna kekayaan dan bagaimana hal tersebut dapat berdampak pada kemanusiaan. Seni di Art Jakarta bukan hanya untuk dilihat, tapi juga untuk direnungkan dan dipahami dari sudut pandang yang berbeda.

Kolaborasi lainnya seperti Sunaryo dengan Julius Baer VIP Lounge juga menghadirkan karya-karya inovatif yang mencerminkan keterhubungan antara budaya dan seni kontemporer. Semua ini menjadikan Art Jakarta 2024 sebagai ajang di mana seni dan kreativitas benar-benar dipadukan dengan kehidupan sehari-hari.

Ada juga program Play by UOB Indonesia yang dirancang khusus untuk anak-anak, memberikan mereka ruang untuk berekspresi melalui seni. Program ini memperlihatkan bahwa seni adalah sesuatu yang bisa dinikmati oleh segala usia, dari anak-anak hingga orang dewasa. Di sini, seni menjadi alat yang memperkaya imajinasi dan kreativitas.

Art Jakarta 2024 menawarkan lebih dari sekadar pameran seni. Ini adalah pengalaman yang penuh inspirasi, di mana setiap pengunjung diajak untuk meresapi seni dalam berbagai bentuk dan medium. Apapun minat atau latar belakangmu, acara ini memiliki sesuatu yang bisa dinikmati oleh semua orang.