Sukses

Lifestyle

Kamu Tidak Fokus? Ini 5 Cara Mencegah Short Attention Span Akibat Media Sosial

Fimela.com, Jakarta Apakah kamu salah satu korban terjebak scrolling tanpa mengenal waktu? Sudah mulai merasa lebih tertarik untuk menonton video pendek berdurasi 15 detik daripada film-film berdurasi satu sampai dua jam. Atau, saat membaca artikel, pernahkah kamu seringkali tergoda untuk membuka aplikasi lain setelah beberapa paragraf? Pertanyaan-pertanyaan ini mengungkap sebuah fenomena yang semakin umum di era digital, semakin pendeknya rentang perhatian atau attention span kita. Dulu, kita mungkin dengan sabar mengikuti alur cerita film panjang atau membaca buku tebal tanpa merasa bosan. Namun, kini, kita cenderung lebih menyukai konten yang instan dan mudah dicerna, seperti video pendek atau berita singkat.

Jika kita kesulitan untuk fokus pada video panjang, bagaimana dengan aktivitas lainnya yang membutuhkan konsentrasi lebih tinggi, seperti mengerjakan proyek, belajar dan mengurus hal-hal lainnya. Kebiasaan menonton video pendek yang terus-menerus dapat melatih otak kita untuk mencari kepuasan yang instan dan kesulitan untuk fokus pada sesuatu yang lebih kompleks.

Algoritma yang dirancang untuk terus menarik perhatian kita di media sosial, memiliki peran besar dalam membentuk kebiasaan konsumtif seperti ini. Konten atau video-video pendek yang dirancang secara khusus untuk membuat kita ketagihan secara tidak sadar akan mengubah cara kita mengonsumsi informasi. Jadi, apakah kebiasaan menonton video pendek ini berdampak negatif pada kemampuan kita dalam berbagai hal? simak bagaimana media sosial mempengaruhi attention span kita dan apa saja yang dapat kita lakukan untuk mengatasinya.

Pengaruh Short attention span

Melansir dari healthline.com, orang dengan short attention span mungkin mengalami kesulitan untuk fokus pada tugas dalam jangka waktu yang lama tanpa mudah terganggu. Short attention span dapat disebabkan oleh berbagai kondisi psikologis dan fisik. Kemungkinan penyebab rentang perhatian yang pendek ini perlu diwaspadai. Short attention span dapat menimbulkan beberapa efek negatif bagi kita.

Short attention span dapat berdampak serius pada berbagai aspek kehidupan kita. Kinerja kita di sekolah atau tempat kerja bisa menurun akibat kesulitan fokus dan menyelesaikan tugas. Kita mungkin sering kehilangan detail penting atau informasi krusial. Bahkan, hubungan interpersonal pun bisa terganggu karena kita kesulitan berkomunikasi secara efektif. Lebih jauh lagi, kesehatan kita juga turut terpengaruh. Kebiasaan buruk seperti kurang tidur, pola makan tidak teratur, dan kurangnya aktivitas fisik seringkali menjadi konsekuensi dari kesulitan mengelola waktu dan prioritas.

Cara-cara mencegah short attention span

1. Mengunyah permen karet

Mengunyah permen karet dapat meningkatkan perhatian dan kinerja di tempat kerja. Mengunyah permen karet juga tampaknya meningkatkan kewaspadaan dan menurunkan stres.  Ini merupakan salah satu cara mudah untuk meningkatkan attention span dalam keadaan darurat.

2. Minum air putih

Tetap terhidrasi penting bagi tubuh dan pikiran. Dehidrasi dapat memperburuk kemampuan untuk berpikir.

3. Olahraga

Manfaat olahraga tidak terbatas dan termasuk meningkatkan kemampuan untuk fokus.  Nyatanya, olahraga meningkatkan perhatian dan fokus pada penderita ADHD. Cobalah untuk berjalan cepat selama 30 menit sehari, empat atau lima kali seminggu.

4. Meditasi

Meditasi melibatkan pelatihan pikiran untuk fokus dan mengarahkan pikiran. Latihan rutin ini digunakan untuk membantu mengembangkan beberapa kebiasaan yang bermanfaat, seperti pandangan positif dan disiplin diri.

5. Buat diri terlibat

Untuk memperhatikan selama rapat atau kuliah, cobalah mengajukan pertanyaan atau membuat catatan. Bukti menunjukkan bahwa mencatat dengan tangan lebih efektif dalam meningkatkan perhatian dan mendengarkan daripada menggunakan laptop atau perangkat lain, yang dapat mengganggu.

 

Untuk memperdalam cara-cara ini, butuh keinginan dari diri sendiri untuk melatih otak lebih fokus. Batasi penggunaan gadget, terutama sebelum tidur, dan ciptakan lingkungan yang kondusif untuk belajar atau bekerja. Latih pikiran dengan aktivitas yang menantang seperti membaca, menulis, atau memecahkan teka-teki. Perlu konsisten untuk melakukan cara-cara ini, kita dapat meningkatkan kemampuan fokus dan produktivitas. 

Penulis: Nadya Aufia

#Unlocking the Limitless

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading