Fimela.com, Jakarta Pernahkah Sahabat Fimela merasa kesal ketika menerima balasan singkat dan datar saat mengobrol melalui pesan teks? Balasan seperti "Oke", "Iya", atau bahkan "Hm" sering disebut sebagai dry text. Balasan-balasan seperti ini dapat membuat suasana percakapan terasa canggung dan membosankan. Lebih parahnya lagi, seseorang dapat merasa diabaikan atau kurang dihargai, terutama ketika ia berharap dapat menjalin percakapan yang lebih bermakna.
Namun, penting untuk diingat bahwa ada banyak alasan di balik seseorang memberikan dry text. Mungkin mereka sedang sibuk, merasa lelah, atau hanya tidak pandai dalam mengungkapkan diri melalui pesan teks. Meski begitu, mengetahui cara merespons dry text dengan bijak dapat membantu menghidupkan kembali percakapan dan menjaga hubungan tetap berjalan dengan baik. Simak cara-caranya berikut ini.
Advertisement
1. Ajukan Pertanyaan yang Menarik
Saat menerima dry text, salah satu cara terbaik untuk menjaga percakapan tetap berjalan adalah dengan mengajukan pertanyaan yang menarik. Pertanyaan yang memancing jawaban lebih panjang atau mendalam dapat membantu menghindari balasan singkat. Misalnya, daripada hanya bertanya "Apa kabar?", Sahabat Fimela bisa mencoba menanyakan sesuatu yang lebih spesifik seperti, "Apa kegiatan menarik yang kamu lakukan minggu ini?" atau "Menurutmu, film apa yang paling seru ditonton sekarang?" Dengan begitu, lawan bicara akan lebih terdorong untuk memberikan respons yang lebih detail.
Pertanyaan yang lebih terbuka dapat menciptakan suasana percakapan yang lebih santai dan interaktif. Hal ini juga memberikan kesempatan kepada lawan bicara untuk berbagi pengalaman atau pendapat mereka. Selain itu, mengajukan pertanyaan seperti ini dapat menunjukkan bahwa Sahabat Fimela tertarik dengan kehidupan mereka, sehingga mereka pun merespons dengan lebih antusias.
2. Berikan Tanggapan yang Lebih Personal
Jika Sahabat Fimel merasa percakapan mulai terasa datar, cobalah memberikan tanggapan yang lebih personal atau emosional. Daripada hanya merespons dengan kalimat-kalimat biasa, bagikan sesuatu yang bersifat pribadi atau menunjukkan perasaanmu. Misalnya, jika mereka mengirimkan dry text seperti “Oke”, responilah dengan menambahkan sesuatu yang lebih mendalam seperti, "Aku senang kita bisa ngobrol, walaupun cuma lewat pesan singkat begini."
Respons yang lebih personal ini dapat membuka ruang bagi mereka untuk lebih terbuka dan mengungkapkan diri. Terkadang, orang merasa tidak perlu merespons lebih panjang jika percakapan tidak terasa penting. Dengan menambahkan sentuhan emosional atau berbagi sedikit cerita pribadi, Sahabat Fimela dapat menciptakan percakapan yang lebih bermakna dan membuat mereka merasa lebih terlibat.
Advertisement
3. Ubah Topik Pembicaraan
Saat percakapan mulai terasa membosankan karena balasan yang terlalu singkat, mengubah topik pembicaraan bisa menjadi solusi yang efektif. Terkadang, lawan bicara memberikan dry text karena topik yang dibahas mungkin kurang menarik atau relevan bagi mereka. Cobalah memperkenalkan topik baru yang lebih menyenangkan atau relevan dengan minat mereka. Misalnya, jika awalnya membahas pekerjaan dan responsnya cenderung datar, beralihlah ke topik yang lebih ringan seperti film, musik, atau hobi.
Mengubah topik pembicaraan dapat memberikan energi baru dalam percakapan. Hal ini juga memberikan kesempatan bagi lawan bicara untuk lebih terlibat, terutama jika topik yang diangkat sesuai dengan minat atau pengalaman mereka. Dengan begitu, mereka mungkin akan lebih termotivasi untuk memberikan balasan yang lebih bersemangat dan terlibat dalam percakapan.
4. Gunakan Humor untuk Mencairkan Suasana
Humor bisa menjadi cara ampuh untuk mencairkan suasana percakapan yang terasa kaku atau monoton akibat dry text. Sahabat Fimela bisa mencoba menyelipkan candaan ringan atau komentar lucu yang relevan dengan percakapan. Misalnya, jika mereka merespons dengan singkat, Anda bisa membalas dengan humor ringan seperti, "Wah, responsnya singkat banget, kayak SMS jaman dulu." Humor semacam ini bisa membuat mereka tersenyum dan merasa lebih rileks dalam berkomunikasi.
Humor juga membantu membangun kedekatan dalam percakapan. Ketika percakapan diwarnai dengan tawa, suasana menjadi lebih santai. Orang yang awalnya hanya memberikan dry text mungkin mulai lebih terbuka karena merasa lebih nyaman. Namun, pastikan humor yang digunakan tetap sesuai dan tidak menyinggung, agar pesan diterima dengan baik dan tidak malah membuat percakapan semakin kaku.
Advertisement
5. Beri Ruang untuk Beristirahat dari Percakapan
Jika lawan bicara terus memberikan dry text, mungkin mereka sedang butuh waktu untuk beristirahat atau tidak dalam kondisi yang ideal untuk berkomunikasi. Salah satu cara merespons adalah dengan memberikan mereka ruang. Anda bisa mengakhiri percakapan dengan cara yang ramah, seperti, “Kayaknya kamu lagi sibuk ya, nggak apa-apa, kita lanjut ngobrol kapan-kapan.” Dengan begitu, Anda menunjukkan empati terhadap keadaan mereka dan tidak memaksakan percakapan yang mungkin terasa canggung.
Memberikan jeda bisa sangat membantu dalam menjaga kualitas komunikasi. Terkadang, seseorang tidak bermaksud mengabaikan percakapan, tetapi mereka dalam situasi yang tidak memungkinkan untuk merespons dengan penuh perhatian. Dengan memberikan ruang, Sahabat Fimela membiarkan mereka kembali ke percakapan di saat yang lebih tepat.