Sukses

Lifestyle

10 Faktor Utama yang Berpengaruh pada Kesopanan Seseorang

Fimela.com, Jakarta Kesopanan adalah salah satu cerminan sikap dan perilaku seseorang dalam berinteraksi dengan orang lain. Ini mencakup tindakan, cara berbicara, serta bagaimana menghargai dan menghormati orang lain. Banyak hal yang memengaruhi tingkat kesopanan seseorang, baik dari aspek internal seperti karakter pribadi, maupun eksternal seperti lingkungan dan pengalaman hidup. 

Berikut adalah beberapa faktor utama yang berpengaruh pada kesopanan seseorang. Yuk, simak baik-baik Sahabat Fimela.

Pola Asuh Orang Tua

Pola asuh orang tua adalah salah satu faktor utama yang membentuk kesopanan seseorang sejak dini. Orang tua yang mengajarkan nilai-nilai sopan santun, seperti cara berbicara yang baik, menghormati orang lain, dan sikap tenggang rasa, akan membentuk anak yang memiliki dasar perilaku sopan dalam kehidupannya.

Lingkungan Sosial

Lingkungan sosial, baik itu teman, tetangga, maupun komunitas, juga memiliki peran besar dalam membentuk kesopanan seseorang. Lingkungan yang mendukung nilai-nilai sopan santun dan memiliki norma-norma yang kuat akan mendorong individu untuk bertindak lebih sopan. Sebaliknya, lingkungan yang cenderung permisif, kurang peduli terhadap nilai kesopanan, atau bahkan mendukung perilaku kasar dan tidak hormat, dapat mempengaruhi seseorang untuk mengabaikan nilai-nilai kesopanan. 

Pendidikan

Pendidikan formal maupun informal memainkan peran penting dalam membentuk perilaku seseorang, termasuk dalam hal kesopanan. Di sekolah, anak-anak diajarkan nilai-nilai moral, etika, dan sopan santun. Guru sering kali menjadi teladan dalam memperlihatkan cara bersikap yang baik dan sopan. Selain itu, pendidikan yang berkualitas akan memberikan pemahaman kepada seseorang mengenai pentingnya berperilaku sopan dalam kehidupan sehari-hari. 

Budaya

Budaya yang dianut oleh masyarakat juga memiliki pengaruh besar terhadap kesopanan seseorang. Setiap budaya memiliki norma dan aturan tertentu tentang bagaimana seseorang seharusnya berperilaku di depan orang lain. Di beberapa budaya, kesopanan sangat ditekankan, misalnya dalam cara berbicara kepada orang yang lebih tua atau bagaimana memperlakukan tamu. Budaya Timur, misalnya, sangat menghargai sikap rendah hati dan sopan santun, sementara budaya Barat mungkin lebih menekankan pada keterbukaan dan kejujuran dalam berkomunikasi. 

Jabatan dan Status Sosial

Jabatan atau status sosial seseorang juga dapat mempengaruhi tingkat kesopanannya. Orang yang menduduki jabatan tinggi sering kali diharapkan untuk memiliki tingkat kesopanan yang lebih tinggi karena mereka menjadi panutan bagi banyak orang. Pemimpin yang sopan dan rendah hati cenderung lebih dihormati dan dianggap bijaksana oleh bawahannya. Namun, dalam beberapa kasus, ada juga orang yang justru merasa lebih superior karena jabatannya, sehingga mengabaikan sikap sopan santun.

Pengalaman Hidup

Pengalaman hidup juga berpengaruh pada kesopanan seseorang. Pengalaman berinteraksi dengan berbagai jenis orang dan menghadapi situasi yang berbeda-beda membuat seseorang lebih memahami pentingnya sikap sopan. Seseorang yang sering berhadapan dengan situasi sulit atau pernah merasakan diperlakukan dengan tidak sopan, cenderung lebih menghargai sikap sopan dalam dirinya dan orang lain. Sebaliknya, seseorang yang tumbuh dalam lingkungan yang keras atau tidak pernah mendapat contoh yang baik, mungkin akan sulit untuk mengembangkan sikap sopan. Dengan pengalaman dan pembelajaran yang tepat, kesopanan ini bisa tumbuh.

Media dan Teknologi

Media dan teknologi, terutama media sosial, kini memiliki pengaruh besar terhadap perilaku seseorang, termasuk dalam hal kesopanan. Media sering kali menyajikan berbagai macam interaksi sosial yang bisa menjadi contoh positif atau negatif bagi penggunanya. Tayangan yang mengajarkan nilai kesopanan dan menghormati orang lain dapat memberikan pengaruh baik, sedangkan konten yang penuh dengan ujaran kebencian atau perilaku kasar bisa membentuk sikap yang kurang sopan.

Pengaruh Agama dan Spiritualitas

Agama dan spiritualitas memberikan ajaran-ajaran moral yang sering kali menekankan pentingnya kesopanan, baik dalam berbicara maupun berperilaku terhadap orang lain. Ajaran agama biasanya mengajarkan untuk menghormati orang lain, bersikap rendah hati, dan menjauhi sikap kasar atau sombong.

Kepribadian dan Karakter Pribadi

Setiap individu memiliki kepribadian dan karakter pribadi yang unik, yang juga mempengaruhi kesopanannya. Seseorang yang secara alami memiliki kepribadian lembut, penyabar, dan empati, cenderung akan bersikap lebih sopan dalam situasi apa pun. Mereka lebih peka terhadap perasaan orang lain dan lebih berhati-hati dalam berperilaku. Sebaliknya, orang yang cenderung lebih impulsif atau kurang empati mungkin akan lebih sulit mempertahankan kesopanan, terutama dalam situasi yang memancing emosi.

Pengaruh Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja juga dapat mempengaruhi kesopanan seseorang. Di tempat kerja yang menjunjung tinggi etika dan tata krama, karyawan cenderung akan bersikap lebih sopan satu sama lain, baik dalam komunikasi maupun tindakan. Sebaliknya, lingkungan kerja yang penuh tekanan atau kompetisi yang tidak sehat bisa memicu perilaku yang tidak sopan, seperti sikap kasar, mengabaikan orang lain, atau berbicara tanpa etika.

Itulah sekian hal yang berpengaruh besar pada kesopanan seseorang. Kesopanan bukanlah sifat yang muncul begitu saja, melainkan hasil dari pembentukan karakter dan interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Untuk menjaga kesopanan, penting bagi setiap individu untuk terus belajar, menghargai orang lain, serta menyesuaikan diri dengan norma-norma sosial dan moral yang berlaku di masyarakat.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading