Fimela.com, Jakarta Kekurangan pada diri kita bukan menjadi halangan untuk berkarya. Hal ini dibuktikan oleh Teresa Olivia meski berkebutuhan khusus ia mampu memamerkan karya lukisnya.
Terbaru, Teresa Olivia memamerkan hasil lukisan hasil tangannya di acara Canvas of Dreams yang merupakan pameran Seni diselenggarakan oleh for the HeArts Organization (FTHO) di Chillax Sudirman pada 24 – 25 Agustus 2024 sukses digelar. Sampai pelaksanaan hari terakhir tercatat lebih dari 1000 pengunjung datang ke pameran lukisan ini.
Audrey Kurniawan, pelukis muda sekaligus Founder FTHO, menyampiakan FTHO sendiri menyediakan wadah bagi seniman muda untuk mengembangkan potensinya. Dalam pameran seni Canvas of Dreams ada 24 seniman muda dengan rentang usia 12 sampai 30 tahun yang turut berpartisipasi. Mereka mengeksplorasi berbagai gaya, media, dan juga pengaruh budaya.
Advertisement
Menurut Audrey, lewat Canvas of Dreams para seniman muda bisa berinteraksi langsung dengan publik dan para penikmat seni, termasuk berbagi cerita di balik karya mereka, serta mendapat apresiasi yang layak.
“Kami punya misi untuk membangun komunitas seni berbasis generasi muda Indonesia sekaligus memberikan apresiasi terhadap seni di dalam negeri, serta membuka peluang bagi anak-anak muda untuk mengembangkan potensi kreatif mereka,” tukas Audrey.
Olivia sapaan akrab Teresa, Pelukis muda dengan cerebral palsy ini menampilkan empat karya lukisan yang berjudul Jesus is My Savior, Rajawali, Raflesia Arnoldi, dan Tangan Rajawali.
Seperti diungkapkan oleh Lisa Zen Purba, ibunda dari Teresa Olivia Purba, mengatakan ini merupakan kali kedua lukisan berkonsep abstrak hasil karya Olivia dipamerkan. Sebelumnya Olivia pernah menggelar pameran tunggal lukisannya bertajuk Beyond the Limit di Astha District 8 Jakarta pada Juni 2023 lalu.
“Meski terlahir sebagai anak berkebutuhan khusus cerebral palsy, Olivia memang memiliki kemampuan menuangkan potensi kreativitasnya dalam bentuk lukisan,” ungkap Lisa tentang bakat melukis putri tercintanya itu.
Advertisement
Sudah memiliki 30 Lukisan
Hingga kini sudah lebih dari 30 lukisan terlahir dari coretan tangan gadis berusia 18 tahun ini. Menurut sang ayah, Daniel Purba, bakat Olivia di bidang seni lukis ditemukan setelah melalui proses eksplorasi panjang, tepatnya ketika putrinya itu berusia 9 tahun.
Dengan dibantu guru-gurunya, orangtua Olivia memang sengaja memberikan banyak stimulasi untuk menelusuri minat dan bakat putri bungsunya ini.
“Kita perkenalkan dengan alat musik, kita kasih peralatan gambar dan melukis. Ternyata untuk melukis, Olivia lebih antusias. Ia senang sekali mencoret-coret kanvas. Yang membuat kami kaget, hasil lukisan Olivia meskipun abstrak namun bisa memadukan warna dengan harmonis dan indah,” ujar Daniel Purba.
Bahkan Olivia juga mampu memberikan judul dan mendeskripsikan tentang lukisannya tersebut. Dibantu dengan fitur Assistive Touch di iPad, Olivia bisa berkomunikasi dan mengungkapkan yang ada di benaknya dalam bentuk tulisan dengan kata-kata yang indah.
“Saya jadi ingat, dari kecil Olivia senang sekali kalau melihat sesuatu yang warna-warni. Contohnya melihat lampu warna-warni berkelap-kelip, ia bisa serius mengamati. Mungkin itu yang membuatnya peka dengan permainan warna dan ia ungkapkan lewat lukisan serta kata-kata yang indah,” tukas Daniel Purba mengenang masa kecil Olivia.