Fimela.com, Jakarta Dalam urusan pekerjaan, resign sebenarnya adalah hal yang biasa. Masing-masing orang biasanya memiliki alasan tersendiri, kenapa ingin resign? Banyak orang memilih untuk resign ketika mereka mendapatkan tawaran pekerjaan yang lebih menarik, baik dari segi gaji, tunjangan, maupun jenjang karier yang lebih jelas. Kesempatan ini sering kali dianggap sebagai langkah maju dalam pengembangan profesional.
Selain itu, lingkungan kerja yang toxic atau tidak sehat juga dapat menjadi alasan kuat bagi seseorang untuk meninggalkan pekerjaannya. Pasalnya, ketidaknyamanan dalam berinteraksi dengan rekan kerja atau atasan dapat mempengaruhi kesehatan mental dan produktivitas.
Bukan itu saja, banyak karyawan merasa bahwa pekerjaan mereka mengganggu keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi. Ketika tuntutan pekerjaan terlalu tinggi dan tidak ada fleksibilitas, mereka mungkin merasa perlu untuk mencari pekerjaan yang lebih sesuai dengan kebutuhan pribadi mereka.
Advertisement
Jika seseorang merasa bahwa mereka tidak berkembang atau tidak mendapatkan tantangan baru dalam pekerjaan mereka, ini bisa menjadi alasan untuk resign. Rasa jenuh dan tidak adanya peluang untuk belajar hal baru dapat membuat seseorang merasa terjebak.
Sementara beberapa orang mungkin resign untuk mengurus keluarga, seperti merawat anak atau anggota keluarga yang sakit. Ini adalah alasan yang sering kali dianggap wajar dan dapat dipahami. Di samping itu, keinginan untuk melanjutkan pendidikan atau mengambil kursus baru juga bisa menjadi alasan seseorang untuk resign.
Apapun alasannya, resign akan menjadi pilihan personal bagi setiap orang. Namun, bukan artinya diputuskan asal-asalan. Jika kamu tiba-tiba kepikiran resign, maka jangan buru-buru memutuskannya. Pertimbangkan beberapa hal penting berikut ini, agar kamu tak menyesal dengan keputusan yang hendak dibuat sebelum benar-benar resign dari pekerjaan. Apa saja?
Advertisement
Kepikiran Resign? Pertimbangkan Hal Penting Ini Biar Tak Salah Ambil Keputusan
Kondisi Keuangan
Pastikan kamu memiliki dana darurat yang cukup untuk mendukung kebutuhan hidupmu selama mencari pekerjaan baru. Memiliki tabungan yang memadai akan membantu mengurangi stres finansial jika kamu belum mendapatkan pekerjaan baru setelah resign.
Peluang Pekerjaan Baru
Sebelum resign, pertimbangkan apakah kamu sudah memiliki tawaran pekerjaan baru atau setidaknya prospek yang jelas. Jika kamu belum memiliki pekerjaan baru, pikirkan tentang seberapa besar peluangmu untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan kualifikasi dan keinginan.
Alasan Resign
Evaluasi alasan kamu untuk resign. Apakah itu karena masalah gaji, lingkungan kerja, atau keinginan untuk berkembang? Pastikan alasan tersebut cukup kuat dan bukan hanya didasarkan pada emosi sesaat. Jika ada masalah yang bisa diselesaikan di tempat kerja saat ini, pertimbangkan untuk mendiskusikannya dengan atasan terlebih dahulu.
Keseimbangan Kerja dan Kehidupan Pribadi
Pertimbangkan bagaimana resign akan mempengaruhi keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadimu. Apakah kamu merasa lebih baik setelah resign, atau justru akan menghadapi tantangan baru yang mungkin lebih berat?
Kepikiran Resign? Pertimbangkan Hal Penting Ini Biar Tak Salah Ambil Keputusan
Kewajiban dan Tanggung Jawab
Pastikan kamu menyelesaikan semua kewajiban dan tanggung jawab di pekerjaan saat ini. Meninggalkan pekerjaan dengan cara yang baik dapat membantu menjaga hubungan profesional yang baik di masa depan. Hal ini juga akan meninggalkan kesan positif di mata atasan dan rekan kerja.
Rencana Karier Jangka Panjang
Pikirkan tentang bagaimana keputusan ini akan mempengaruhi rencana kariermu dalam jangka panjang. Apakah resign akan membawamu lebih dekat ke tujuan karier, atau justru menjauhkan kamu dari itu? Memastikan bahwa langkah ini sejalan dengan aspirasi karier kamu sangatlah penting.
Dukungan Keluarga dan Teman
Diskusikan keputusan kamu dengan keluarga atau teman dekat. Dukungan moral dari orang-orang terdekat dapat membantumu merasa lebih yakin dengan keputusan yang diambil. Jadi, jangan gegabah mengambil keputusan untuk resign dari pekerjaan.
Pada akhirnya, mengambil keputusan untuk resign bukanlah hal yang sepele. Namun, dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, setidaknya kamu dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana dan meminimalkan risiko penyesalan di kemudian hari. Pastikan untuk merencanakan langkah-langkah selanjutnya dengan baik agar masa transisi yang akan kamu hadapi dapat berjalan lancar.