Fimela.com, Jakarta Hadir sebagai solusi peningkatan kesejahteraan, PT Permodalan Nasional Madani atau PNM tak hanya fokus pada pemberian modal atau pinjaman. Lebih dari itu, PNM juga memiliki program pemberdayaan untuk membantu memajukan UMKM di Indonesia. Menariknya, PNM juga memiliki program khusus untuk para perempuan prasejahtera pelaku UMKM yaitu Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar), yang mana program tersebut telah berjalan sejak tahun 2015.
Bicara soal PNM Mekaar yang hadir secara khusus untuk perempuan, program ini memiliki misi untuk melayani perempuan prasejahtera di Indonesia untuk mendapatkan modal usaha. Selain itu, program ini juga ingin membebaskan membebaskan masyarakat dari jeratan pinjaman yang memberatkan.
"Belum ada BUMN yang melayani perempuan-perempuan prasejahtera, sedangkan masih banyak perempuan-perempuan di Indonesia yang (masuk dalam) masyarakat prasejahtera yang belum terlayani. PNM waktu itu punya strategi bagaimana bila BUMN melayani mereka? Karena menurut riset kita, jumlahnya banyak sekali dan biasanya dilayani oleh yang kita sebut rentenir. Dan kita punya misi yaitu untuk membebaskan mereka dari semacam jeratan pinjaman-pinjaman yang istilahnya memberatkanlah bagi masyarakat," jelas Direktur Operasional Digital dan Teknologi Informasi PNM Sunar Basuki, kepada Fimela.
Advertisement
Saat ini nasabah PNM Mekaar pun telah mencapai 15 juta orang yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Angka tersebut pun tak hanya jadi yang terbesar di Indonesia, tetapi di dunia, di mana PNM menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berhasil merangkul dan melayani perempuan prasejahtera.
"Jadi program ini targetnya cukup berhasil dan enggak hanya itu tadi, PNM tidak hanya memberikan pinjaman, memberikan akses modal, tapi juga melatih mereka. Kita paham sekali bahwa masyarakat pasti punya keterbatasan dengan yang namanya skill agar mereka bisa berusaha. Mereka punya waktu, punya kemampuan, tapi skill-nya perlu diasah. Oleh sebab itulah, kita gandengkan dengan pelatihan," tutur Sunar Basuki tentang PNM yang memiliki program khusus untuk membantu kemajuan usaha para nasabahnya.
Dalam perbincangan hangat bersama Fimela, Sunar Basuki menuturkan, untuk mendukung program pemberdayaan usaha di atas, PNM memiliki divisi khusus untuk merancang program dan pelatihan apa saja yang harus diberikan kepada nasabah.
"PNM punya divisi khusus, yang kita sebut Divisi Pengembangan Kapasitas Usaha. Nah, divisi itu punya tim di kantor pusat yang kemudian memformulasikan program-programnya dan kita juga punya tim di cabang-cabang. Uniknya, kalo kita melakukan suatu pelatihan seperti itu, kita biasanya melibatkan para ahli, expert dibidangnya. Misalnya kita mau memberikan pelatihan marketing secara digital, kita undang ahli yang berkecimpung di media sosial, di e-commerce, untuk melatih mereka," tuturnya.
Menariknya, mereka pun tak sekadar memberikan pelatihan bagaimana bisnis dan dapurnya, lebih dari itu, PNM juga memberikan pelatihan sampai detai terkecil dalam pemasaran, seperti mengambil foto produk yang menarik.
Salah satu bukti nyata keberhasilan PNM Mekaar dalam membina nasabahnya terlihat dari perkembangan pesat salah satu UMKM binaannya, yaitu Kreasi Batik Tuli Indonesia yang berada di Karawang, Jawa Barat.
Advertisement
Kreasi Batik Tuli Indonesia Maju Bersama PNM
Menjadi salah satu UMKM unggulan PNM, Kreasi Batik Tuli yang berada di Karawang, Jawa Barat awalnya dimulai hanya dari tiga orang. Bercerita kepada Fimela, Inaraya dan Akeyla, Founder Kreasi Batik Tuli berhasil mengembangkan usaha ini bersama Bersama PNM, di mana saat ini jumlah tunarungu atau teman tuli yang bergabung sudah mencapai 30 orang.
"Saya pribadi jujur belum ada kepikiran untuk mempekerjakan disabilitas atau membuat wadah untuk tunaungu, kita sebut teman tuli. "Saya enggak terpikir, justru ini permintaan Akeyla. Saya hanya bisa mendukung dia ketika dia bilang 'Ayo, Bu kita buat bikin sesuatu buat mereka (teman tuli)," kata Inaraya tentang awal dibentuknya Kreasi Batik Tuli yang gagasannya muncul dari sang putri, Akeyla.
Saat akan merangkul para tunarungu, sosok yang akrab disapa Ina itu sadar bahwa itu bukan hal yang mudah. Mereka pun sempat meminta bantuan juru bahasa isyarat, sebelum akhirnya kini bisa dengan lancar berkomunikasi dengan teman rungu.
"Saya berpikir pasti itu butuh effort yang besar banget. Tapi waktu itu Akeyla meyakinkan saya bahwa 'Ayo Bu, kita pasti bisa', saya agak mellow kalau cerita itu, karena jujur saya enggak perah terpikirkan sama sekali. Tapi karena Akeyla dengan empatinya dia di usia masih sekitar 9 tahun, saya tergerak juga untuk bagiamana teman-teman tuli ini bisa punya karya," tutur Ina menitikkan air mata.
Dalam prosesnya, Ina pun membutuhkan modal untuk bisa menjalankan Kreasi Batik Tuli ini, dan di tengah perjuangannya yang tak mudah, PNM hadir menjadi pembawa harapan baru untuk mereka bisa berkembang menjadi wadah dan sumber mata pencaharian para teman tuli.
"Saya berpikir pasti itu butuh effort yang besar banget tapi waktu itu Akeyla meyakinkan saya bahwa ayo Bu, kita pasti bisa, saya agak mellow kalau cerita kesitu gitu, karena jujur saya enggak peranh terpikirkan sama sekali, tapi karena akaila nya ini dengan empatinya dia dengan seusia itu masih sekitar 9 tahunan jadi saya tergerak juga gitu untuk bagiamana teman teman tuli ini bisa punya karya.
"Setelah sekian lama ada juga yang melirik perjuangan dengan teman-teman disabilitas, karena saya yakin sekali saya tidak bisa sendiri tanpa bantuan dari instansi lain, dan salah satunya adalah PNM. PNM yang pertama, akhirnya kita ada juga yang meminang," ujar Ina. "Saya berharap PNM akan support kita, karena tanpa support PNM apalah kita, enggak mungkin juga saya terus-terusan mengadakan pelatihan dengan uang pribadi, saya tidak semampu itu,” jelasnya.
Lebih lanjut Ina menuturkan PNM telah banyak membantu mengembangkan Kreasi Batik Tuli di mana bantuannya hadir dalam bentuk peralatan dan bangunan yang saat ini sedang dibangun secara bertahap. Nantinya, bangunan tersebut akan digunakan sebagai lokasi workshop para teman tuli dalam memproduksi batik.
Komitmen PNM dalam pemberdayaan UMKM nasabahnya pun tak sampai di situ, di mana mereka juga membukakan jalan agar produk nasabahnya bisa dikenal luas dan menemukan konsumennya, salah satunya lewat pameran.
PNM pun mempertemukan Kreasi Batik Tuli Indonesia dengan desainer kenamaan tanah air, yaitu Novita Yunus dalam acara Parade Wastra Nusantara yang digelar pada Pada 31 Juli 2024. Di kesempatan tersebut, batik dari teman rungu diberikan kepada Novita Yunus dan karya kolaborasi mereka ditampilkan dalam sesi Selaras Wastra Novita Yunus x Batik Karawang.
Parade Wastra Nusantara
Kreasi Batik Tuli menjadi bagian yang tak terpisahkan dari acara Parade Wastra Nusantara yang digelar Fimela dengan dukungan PNM. Upaya PNM memperkenalkan batik Karawang lewat karya Kreasi Batik Tuli Indonesia pun menghadirkan kebanggaan dan kebahagiaan tersendiri untuk Ina dan teman tuli.
“Senang banget bahwa kita bisa jadi bagian dari Parade Wastra Nusantara ini, dengan harapan bahwa batik dari Kreasi Batik Tuli akan semakin di kenal, kemudian orang akan teredukasi dengan filosofi batik-batik ini, kemudian orang juga akan melihat bahwa teman tuli bisa berkarya juga," ucap Ina.
Sejalan dengan Ina, PNM juga ingin membantu para disabilitas untuk bisa mandiri secara finansial di tengah keterbatasan yang mereka miliki. Saat ini PNM sendiri memiliki 1500 nasabah disabilitas yang mereka bantu dorong untuk bisa mandiri secara ekonomi lewat berbagai program pemberdayaan yang disiapkan.
Dalam wawancara terpisah, Sunar Basuki berharap semua nasabah PNM tetap memiliki mimpi dan semangat untuk hidup sejahtera. Ia juga berharap nasabah PNM tak berhenti melangkah karena pola pikir yang tidak berkembang.
“Kita harus tetep punya semangat. Nasabah PNM harus tetep punya mimpi karena itulah kunci sukses dari nasabah-nasabah PNM. Jangan sampe terbelenggu oleh mindset, pola pikir, yang tidak akan bisa berkembang," katanya.
"Mereka bisa mencapai mimpi kalau tetep semangat, tetap berinovasi. Kita harus bisa memberikan inspirasi, bahwa kita menjadi bisa menjadi negara maju dengan masyarakat yang punya kemampuan dan kompetensi di segala bidang. Kita yakin bisa terus tumbuh, sehingga masyarakat bisa sejahtera," tutupnya.