Sukses

Lifestyle

8 Tanda Kamu Lebih Menikmati Hidup Sederhana Meskipun Kaya Raya

Fimela.com, Jakarta Kebahagiaan seringkali kaitkan dengan seberapa banyak uang dan materi yang kamu miliki di dunia ini. Meski memang mempermudah dan memperbanyak pilihan hidup, namun tak semua orang mengasosiasikan rasa bahagia dengan harta melimpah dan kaya raya. Beberapa orang justru memilih hidup sederhana karena itu lebih mampu membuatnya bahagia ketimbang bermewah-mewahan dan menghamburkan banyak uang secara sia-sia untuk barang-brang yang kurang diperlukan. Ini tanda-tandanya jika kamu hidup bahagia justru ketika memilih bersikap sederhana meski kaya raya.

1. Mengumpulkan pengalaman daripada barang

Salah satu prinsip utama ketika orang memilih hidup sederhana adalah mengurangi pengeluaran untuk barang-barang yang tak perlu dan mengalokasikannya untuk mencari pengalaman baru. Orang yang hidup sederhana akan menggunakan uangnya untuk belajar keterampilan baru yang berguna untuknya, mempelajari bahasa yang menurutnya menarik, atau traveling ke berbagai negara untuk mendapatkan kesempatan menikmati pemandangan nyata dan indah serta mengenal banyak budaya dan tradisi dari berbagai tempat. Dulu ia tak bisa melakukan itu karena tak punya uang, sekarang ia bisa melakukannya, dan itu membahagiakan. 

2. Tidak membandingkan diri dengan kekayaan orang lain

Orang-orang yang terobesesi menciptakan bahagia dengan harta akan mudah membandingkan diri dengan konteks "seberapa kaya orang itu daripada saya". Orang yang memilih hidup sederhana tidak melakukan itu, jika ada orang yang lebih kaya darinya, sok atuh silakan karena ia sudah puas dengan hidupnya, sehingga tak butuh membandingkan diri lagi. Tidak ada perlombaan atau kompetisi untuk menunjukkan siapa yang paling kaya karena mentalitas itu sudah bukan ranahnya. Orang sederhana sudah cukup bahagia karena memiliki banyak waktu untuk bersantai atau membaca buku.

3. Tidak terjebak FOMO

Satu hal yang menjadi pertanda bahwa kamu lebih nyaman menjalani hidup sederhana meski kaya raya adalah tidak terjebak FOMO. Kamu tidak takut ketinggalan tren dan berita, tidak mengejar apa yang sedang hype saat ini, apalagi Fear of missing out (FOMO) seringkali bersifat sementara. Ini karena rasa bahagia, terpenuhi dan puas datang dari dalam, bukan dari validasi eksternal. Kamu lebih menghargai momen saat ini dan menggunakan uang untuk menambah ilmu atau wawasan, bukan kesenangan hidup sesaat.

4. Tidak sulit membuatmu bahagia

Kesederhanaan akan selalu terpancar ketika kamu mudah merasa bahagia dari hal-hal kecil seperti tidur nyenyak di malam hari, bisa memenuhi target olahraga 30 menit per hari, atau menyelesaikan keinginan bersepeda di pagi hari untuk menikmati udara segar karena rindu masa kecil yang seperti itu. Ini mungkin bukan kebahagiaan yang besar dan luar biasa, tapi lebih memberi kepuasan batin dan ketenangan. Jenis kebahagiaan menikmati hal-hal sederhana inilah yang justru mendamaikan.

5. Tak suka terburu-buru

Menjalani hidup sederhana membuat kita menyadari bahwa ada banyak hal yang sebenarnya tak perlu dikejar terlalu serius dan dijalani dengan terburu-buru karena malah melewatkan detail-detail kecil yang sebenarnya bisa kita syukuri dan nikmati. Misalnya perjalanan dinas ke Jogja menggunakan kereta api. Ada hal-hal yang bisa kita nikmati sepanjang perjalanan daripada fokus datang dan selesaikan pekerjaan, misalnya pemandangan dari jendela yang bergerak, aktivitas orang-orang di stasiun dengan segala profesinya, atau bahkan makanan yang disajikan pramu di gerbong makan. Kamu sepenuhnya hadir di momen kamu menjalaninya.

6. Tidak mengejar popularitas

Kesederhanaan berarti memilih kualitas daripada kuantitas. Itu berlaku untuk harta benda, momen hidup maupun popularitas. Ketika menjalani hidup sederhana, fokusmu bukan soal seberapa terkenal dirimu di dunia maya atau lingkup sosial, tapi seberapa bermakna kehadiranmu disyukuri banyak orang. Seberapa besar kamu sudah memberi manfaat atau seberapa banyak kebaikan yang sudah kamu sebar sehingga orang mengingatmu bukan karena hartamu, tapi karena kecantikan hatimu.

7. Melepaskan sakit hati

Penyakit hati seringkali dipicu oleh ketidakpuasan, keserakahan dan eskpektasi berlebihan. Tapi hidup sederhana menurunkan segala faktor tersebut sehingga manusia bisa belajar lebih legowo dan menerima kenyataan, termasuk melepaskan rasa sakit hati yang terpendam. Melepaskan emosi negatif adalah tanda bahwa kamu sudah berdamai dan memilih menikmati hidupmu dengan hal-hal yang lebih bermakna. Kamu lebih ingin menciptakan lebih banyak ruang untuk hal-hal positif, rasa syukur, dan kegembiraan.

8. Tidak lagi memaksakan kehendak

Orang yang menikmati kesederhanaan tidak akan memaksakan kehendak. Menjadi keras kepala untuk hal-hal yang sulit dicapai hanya akan melelahkan fisik dan mental. Pilihanmu adalah menerima apa yang ada, menikmati apa yang sudah dimiliki dan tidak mengejar secara berlebihan apa yang tidak ditakdirkan untukmu. Mengusahakan sesuatu itu harus, tapi jika rasanya sudah mencapai level tak masuk akal dan justru membuang waktu dan merugikan diri sendiri, sebaiknya gunakan uang dan waktumu untuk hal lain.

Itu dia beberapa tanda jika kamu lebih menikmati hidup sederhana meskipun kaya raya.

#Unlocking The Limitless

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading