Sukses

Lifestyle

7 Tanda Kebiasaan Buruk yang Bisa Memicu Overthinking

Fimela.com, Jakarta Seringkali kita dihadapkan pada berbagai masalah dan cobaan hidup yang memungkinkan kita merasa lelah secara fisik maupun mental, bahkan jadi mengembangkan kebiasaan overthinking. Overthinking adalah kecenderungan untuk memikirkan sesuatu secara berlebihan dan berulang-ulang. Ini melibatkan analisis yang mendalam, pertimbangan segala kemungkinan, dan kekhawatiran yang berlebihan tentang masa depan.

Orang yang sering mengalami overthinking seringkali terperangkap dalam lingkaran pikiran yang sulit dihentikan, bahkan untuk hal-hal sepele. Ada banyak kebiasaan buruk yang ternyata memicu overthinking, seperti sekian kebiasaan berikut.

1. Mengejar kesempurnaan

Perfeksionisme adalah kebiasaan menetapkan standar yang sangat tinggi dan tidak realistis untuk diri sendiri. Orang yang perfeksionis cenderung mengkritik diri sendiri secara berlebihan ketika tidak mencapai standar yang ia tetapkan. Ia sering memikirkan detail kecil dan terlalu khawatir jika segala sesuatunya tidak sesuai rencana. Akibatnya, ia menghabiskan banyak waktu dan energi untuk memikirkan hal-hal di luar kuasanya. Pada akhirnya kebiasaan mengejar kesempurnaan itulah yang memicu overthinking.

2. Begadang dan kurang tidur

Orang yang mudah overthinking biasanya terbiasa begadang dan kurang tidur. Belum banyak yang menyadari bahwa tidur sangat penting untuk kesehatan otak dan pengaturan emosi. Kurang tidur akan mengganggu keduanya. Ketika orang kurang tidur, ia akan memikirkan hal-hal yang tidak penting sehingga membuatnya mengkhawatirkan hal-hal yang belum tentu terjadi, atau malah memutar ulang percakapan, kejadian atau mengkhawatirkan masa depan. Jadi sebaiknya pakai waktu malam untuk tidur dan istirahat, karena lebih bermanfaat untuk kesehatan tubuh dan mental.

3. Meremehkan diri sendiri

Suka meremehkan dan meragukan diri sendiri mampu memicu overthinking. Ini termasuk Negative self-talk, di mana seseorang menciptakan lingkungan mental yang dipenuhi keraguan dan kenegatifan untuk dirinya sendiri sehingga menyebabkan perenungan berlebihan atas kekurangan dan kegagalan yang dirasakan. Pada akhirnya, cara bicara yang buruk kepada diri sendiri ini akan membuat ia tak percaya diri, mempertanyakan kompetensi dan bahkan harga diri.

4. Suka membandingkan diri

Membandingkan diri dengan orang lain adalah kebiasaan yang dapat merusak kepercayaan diri dan memicu overthinking. Media sosial sering kali memperparah kebiasaan ini, karena orang cenderung membandingkan diri mereka dengan kehidupan yang tampak sempurna dari orang lain. Ketika seseorang merasa bahwa mereka tidak sebaik atau tidak sesukses orang lain, mereka mungkin terus-menerus memikirkan apa yang salah dengan diri mereka dan bagaimana mereka bisa menjadi lebih baik. Hal ini dapat menyebabkan stres dan kecemasan yang berlebihan.

5. Ketidakpastian dan takut masa depan

Ketidakpastian tentang masa depan adalah salah satu pemicu utama overthinking. Orang yang cemas tentang apa yang akan terjadi di masa depan sering kali terjebak dalam pikiran yang berulang-ulang tentang berbagai kemungkinan dan skenario. Ia mungkin khawatir tentang karier, hubungan, kesehatan, atau keuangan mereka. Ketakutan akan hal-hal yang tidak pasti inilah yang dapat membuat seseorang terus-menerus memikirkan berbagai kemungkinan, yang akhirnya memicu overthinking.

6. Multitasking

Meskipun multitasking mungkin tampak seperti cara yang efisien untuk menyelesaikan pekerjaan, tapi ternyata hal ini dapat menyebabkan overthinking karena semakin banyak hal yang dikerjakan dan diselesaikan, akan semakin banyak hal yang dipikirkan. Otak akan membagi pikiran ke banyak hal sehingga tidak fokus. Selagi kamu mengerjakan A, pikiran khawatir jika kamu telat menyelesaikan pekerjaan B sehingga pikiran kacau dan justru tidak efektif. Daripada melakukan banyak tugas, fokus selesaikan satu per satu pekerjaan.

7. Konsumsi sosial media berlebihan

Terlalu sering scrolling media sosial juga bisa menciptakan overthinking, terutama membandingkan kehidupan dengan orang lain. Terlalu banyak berita, peristiwa, dan informasi dari media sosial dapat membebani pikiran sehingga kamu tidak tenang. Aliran informasi yang terus-menerus dapat menimbulkan kecemasan dan membuatmu sulit untuk mematikan pikiran. Jadi sebaiknya batasi screen time, dan gunakan untuk hal-hal nyata dalam hidupmu.

Itu dia sekian kebiasaan buruk yang ternyata memicu overthinking, jadi hentikan sekarang jika kamu memilikinya.

#Unlocking The Limitless

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading