7 Tanda Orang Merasa Hidup Bahagia Seiring Bertambahnya Usia

perempuan traveling bahagia tersenyum — ilustrasi perempuan jalan-jalan/Toonz Jirana/Shutterstock

Fimela.com, Jakarta Bertambah tua adalah hal yang natural dialami oleh setiap manusia. Maka sebaiknya tak perlu merisaukan apa yang memang sudah pasti terjadi. Hal-hal yang lebih penting dipikirkan mungkin sudah seberapa bahagia dirimu dalam menjalani kehidupan ini. Tidak semua orang bisa merasa bahagia dengan hidupnya karena berbagai macam alasan, seiring bertambahnya usia juga tidak menjamin seseorang bakal bahagia dalam hidupnya.

Namun kita bisa melihat tanda-tandanya jika ada orang yang memiliki kehidupan bahagia seiring berlalunya waktu dan bertambahnya usia. Ini dia tanda-tandanya.

1. Tidak terjebak masa lalu

zodiak perempuan — ilustrasi perempuan bahagia/photo created by freepik - www.freepik.com

Salah satu hal yang membuat orang bahagia seiring bertambahnya usia adalah tidak terjebak masa lalu. Mungkin tampak sepele, tapi bisa menghambat kebahagiaan. Seiring bertambahnya usia, wajar jika kita mengalami pahit manisnya kehidupan. Sesekali melihat ke belakang untuk belajar, namun bukan untuk terjebak di dalamnya. Penyesalan, rasa bersalah dan kekecewaan selalu bisa berdampak negatif bagi kesehatan mental. Penting untuk memaafkan diri sendiri atas baik buruknya proses pembelajaran hidup.

2. Hidup sederhana dan secukupnya

bahagia tersenyum kacamata — ilustrasi perempuan belajar/oatawa/Shutterstock

Orang yang bahagia ketika usianya terus bertambah justru tidak mengejar kebahagiaan itu sendiri. Sayangnya, kebahagiaan bukanlah sesuatu yang bisa kita kejar atau tangkap namun dimunculkan dari dalam diri sendiri dengan kondisi kehidupan apa pun yang sedang dijalani. Jika menunggu hingga kaya raya dan banyak harta, sepertinya tak semua orang ditakdirkan seperti itu. Ada yang namanya hidup secara otentik, sederhana dan secukupnya. Menikmati apa yang ada dan menjadikan itu kebahagiaan dengan sendirinya.

3. Tidak mengutamakan gaya hidup

memejamkan mata minum kopi teh — ilustrasi perempuan santai bahagia/Damir Khabirov/Shutterstock

Banyak alasan yang membuat kita tidak bahagia, salah satunya adalah terlalu mengutamakan gaya hidup dan mengabaikan kebutuhan hidup. Pada akhirnya, hal-hal semu tersebut hanya akan membebani tanpa memberi makna, terjebak di tengah hiruk pikuk kehidupan modern hingga mudah melupakan hal-hal yang benar-benar penting. Orang yang bahagia seiring bertambahnya usia tidak memegang konsep hidup seperti itu. Mereka memenuhi kebutuhan dan keinginan hidup dalam porsi yang wajar.

4. Tidak memenuhi ekspektasi orang lain

bahagia tertawa santai — ilustrasi perempuan cantik eksotis/Twinsterphoto/Shutterstock

Orang yang tidak bahagia seiring bertambahnya usia seringkali mendengarkan 'apa kata orang'. Sebaliknya, orang yang bahagia justru tidak mengejar ekspektasi masyarakat atau pengakuan eksternal. Ia mempertahankan nilai-nilai terdalam dirinya dan tetap setia menjalankan norma kehidupan nyata yang ia butuhkan. Hidup selaras dengan nilai-nilai moral yang kita yakini seringkali bukan jalan yang termudah. Pasti ada banyak tantangannya, dan mempertahankan itu bisa memberi kebahagiaan.

5. Mudah bersyukur

minum kopi bahagia — ilustrasi perempuan bekerja karier/Photoroyalty/Shutterstock

Orang yang semakin bahagia seiring bertambahnya usia cenderung lebih mudah bersyukur atas hal-hal kecil dalam hidupnya. Ia menghargai apa yang telah dimiliki dan tidak terpaku pada apa yang tidak dimiliki. Karena mau seberapa banyak pun materi duniawi yang diberikan oleh Tuhan, seringkali manusia tak akan pernah puas jika fokusnya hanya untuk mendapatkan apa pun yang belum dia miliki. Keserakahan itulah yang mencegahmu merasa bahagia dengan hidupmu.

6. Belajar optimis

mencintai diri sendiri bahagia santai kalem — ilustrasi perempuan dewasa/Inside Creative House/Shutterstock

Mindset optimis seringkali perlu ditumbuhkan dan dilatih, tidak serta merta ada di dalam pikiran. Orang yang semakin bahagia seiring bertambahnya usia umumnya memiliki pandangan hidup yang optimis. Ia percaya bahwa hal-hal baik akan terjadi dan mampu menghadapi tantangan dengan ketahanan. Bukan berarti meninggikan ekspektasi, tapi merealistiskan kemungkinan namun dalam kacamata yang lebih positif, tidak fokus pada kemungkinan-kemungkinan buruk meski tahu bahwa itu bakal terjadi.

7. Berpikiran terbuka

perempuan tua tenang bernapas santai memakai payung — ilustrasi kalem merenung/polkadot_photo/Shutterstock

Dunia akan terus berubah dengan cepat, dan orang yang berpikiran fleksibel lebih mampu beradaptasi dengan situasi baru dan tantangan yang tidak terduga. Ia dapat dengan mudah mengubah pendekatan dan menemukan solusi kreatif untuk masalah yang muncul. Dengan pikiran yang fleksibel inilah seseorang bisa lebih mudah merasa bahagia karena tidak berpegang pada ekspektasi yang saklek dan dapat menoleransi kekecewaan.

Itu dia beberapa tanda yang dimiliki orang-orang bahagia seiring bertambahnya usia. Tanda-tanda apa yang sudah kamu miliki saat ini?

#Unlocking The Limitless