Fimela.com, Jakarta Sekali dua kali kamu mungkin pernah mengalami mimpi buruk saat tidur. Secara umum mimpi buruk dapat didefinisikan sebagai jenis mimpi yang tidak menyenangkan atau menakutkan yang biasanya terjadi saat tidur. Mimpi buruk dapat menciptakan perasaan ketakutan, kecemasan, stres, atau distres emosional saat seseorang terbangun.
Mimpi buruk seringkali melibatkan situasi yang menakutkan, seperti kejaran, serangan, kecelakaan, atau peristiwa yang mengancam keselamatan. Selain itu, mimpi buruk seringkali diiringi oleh emosi intens, seperti rasa takut, kecemasan, ketakutan, atau kebingungan.
Bukan itu saja, mimpi buruk juga sering membuat seseorang terbangun dengan perasaan negatif yang berlanjut setelah terbangun, seperti kecemasan berlebihan atau perasaan tidak aman. Dalam mimpi buruk, seringkali seseorang merasa tidak memiliki kendali atas situasi yang terjadi, yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan kecemasan.
Advertisement
Menurut penjelasan ilmiah, mimpi buruk terjadi pada fase tidur Rapid Eye Movement (REM), yang umumnya terjadi di tengah malam atau dini hari. Mimpi buruk dapat memiliki tema yang sangat bervariasi, mulai dari bertemu makhluk aneh, terjatuh, diculik, sampai dikejar-kejar sesuatu atau seseorang.
Sama seperti penyebabnya, frekuensi terjadinya mimpi buruk juga bervariasi pada setiap orang. Bisa jarang, sering, bahkan bisa terjadi beberapa kali dalam semalam. Mimpi buruk dapat menyebabkan orang yang mengalaminya merasa marah, takut, sedih, cemas, atau merasa bersalah, dan perasaan ini bisa terus terasa meski seseorang sudah terbangun dari tidurnya.
Di samping itu, mengalami mimpi buruk memang hal yang normal, tetapi terus mengalami mimpi buruk bisa menjadi tanda dari masalah kesehatan, seperti nightmare disorder (gangguan mimpi buruk). Gangguan mimpi buruk termasuk kondisi yang memerlukan penanganan khusus. Lebih lanjut, ketahui penyebab mimpi buruk hingga cara mengatasinya berikut ini!
Advertisement
Beberapa Faktor Penyebab Terjadinya Mimpi Buruk
Tingkat stres yang tinggi dapat mempengaruhi kualitas tidur dan menyebabkan terjadinya mimpi buruk. Stres yang disebabkan oleh tekanan emosional, pekerjaan, hubungan, atau masalah keuangan dapat memicu mimpi buruk.
Pengalaman traumatis, seperti kecelakaan, kehilangan orang terdekat, atau kekerasan, dapat mempengaruhi tidur dan menyebabkan terjadinya mimpi buruk yang terkait dengan pengalaman traumatis tersebut.
Beberapa gangguan tidur, seperti sleep apnea, insomnia, atau sleepwalking, dapat berkontribusi pada terjadinya mimpi buruk. Selain itu, penggunaan obat-obatan tertentu, seperti obat tidur, antidepresan, atau obat-obatan terlarang, serta konsumsi alkohol atau kafein berlebihan, dapat mempengaruhi pola tidur dan menyebabkan terjadinya mimpi buruk.
Beberapa penelitian menunjukkan adanya faktor genetik yang dapat mempengaruhi kecenderungan seseorang untuk mengalami mimpi buruk. Jika anggota keluarga memiliki riwayat mimpi buruk, kemungkinan kamu juga rentan mengalaminya.
Tak hanya itu, beberapa gangguan kesehatan mental, seperti gangguan kecemasan, depresi, atau gangguan stres pascatrauma (PTSD), dapat berhubungan dengan terjadinya mimpi buruk. Namun, hal yang penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki keunikan dalam pengalaman mimpi buruk, dan faktor penyebabnya dapat bervariasi antara individu.
Cara Mengatasi Mimpi Buruk
Stres dapat menjadi pemicu mimpi buruk. Usahakan untuk mengelola stres dengan berbagai teknik relaksasi, seperti meditasi, yoga, atau teknik pernapasan dalam. Berbicara dengan orang yang dipercayai juga dapat membantu mengurangi stres. Jika stres terus mengganggu, berkonsultasilah dengan psikolog. Mereka dapat membantu dalam mengatasi stres dan masalah emosional yang mungkin menjadi pemicu mimpi buruk.
Pastikan kamu memiliki rutinitas tidur yang baik dan lingkungan tidur yang nyaman. Hindari konsumsi kafein atau alkohol sebelum tidur, dan pastikan kamar tidurmu gelap dan tenang. Hindari menonton film horor atau membaca materi yang menakutkan sebelum tidur. Hal ini dapat membantu menghindari mimpi buruk yang berkaitan dengan pengalaman menakutkan
Apabila mimpi buruk disebabkan oleh trauma atau gangguan mental, seperti PTSD atau gangguan kecemasan, psikoterapi dapat membantu dalam mengatasi mimpi buruk. Selain itu, Jika kamu mengalami mimpi buruk yang mengganggu kualitas tidur dan kesejahteraanmu, sebaiknya berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk evaluasi dan penanganan yang tepat pula.
Advertisement
Tips Tidur Lebih Nyenyak dan Terhindar dari Mimpi Buruk
Supaya bisa tidur lebih nyenyak, usahakan untuk mengelola stres dengan teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam. Hindari pikiran yang terkait dengan pekerjaan, deadline, atau ujian sebelum tidur. Pastikan kamar tidur gelap, tenang, dan suhu ruangan yang nyaman. Hindari penggunaan peralatan elektronik, seperti TV dan telepon genggam menjelang tidur.
Olahraga ringan yang dibarengi dengan sesi relaksasi napas sejenak 10-20 menit sebelum tidur dapat membantumu tidur lebih nyenyak. Selain itu, mandi air hangat sebelum tidur dapat membantu menurunkan temperatur tubuh dan melemaskan otot-otot tubuh, sehingga membantumu tidur lebih nyenyak.
Hindari konsumsi kafein atau alkohol di sore hari, karena dapat mengganggu tidur nyenyak. Kamu bisa mendengarkan musik sebelum tidur atau berlatih pernapasan, karena dapat membantu menghilangkan stres dan mempersiapkan tubuh untuk tidur nyenyak.
Cobalah untuk tidur pada jam yang sama setiap hari dan bangun tidur dengan jam yang sama juga setiap hari. Ini dapat membantu mengatur jam biologis tubuh dan membuat kamu merasa lebih berenergi. Tak kalah penting, hindari makanan tinggi karbohidrat atau makanan berat 4 jam sebelum tidur, karena hal ini dapat mengganggu tidur nyenyak.
Cobalah menerapkan tips-tips tersebut, dengan begitu kamu dapat tidur lebih nyenyak dan merasa lebih segar di pagi hari. Selamat mencoba!