Jangan Minder Lagi, Ini Dia 7 Cara Menerima Kekurangan Diri Sendiri!

Fokus Pada Diri Sendiri 

Cara menerima kekurangan diri kamu sendiri yang pertama adalah bisa dengan mengalihkan perhatian dari kekurangan diri sendiri. Fokuskan diri pada apa yang kamu miliki sekarang, bukan pada apa yang tidak kamu miliki. Setiap orang memiliki kelebihan tersendiri yang patut dihargai dan dijadikan kekuatan untuk mencapai tujuan.

Daftar Kemampuan Kamu

Cobalah untuk menuliskan daftar kemampuan dan kelebihan yang kamu miliki. Hal ini akan menyadarkan bahwa kemampuan tersebut dapat menutupi kekurangan yang dirasakan. Kemampuan ini tidak harus terus menerus tentang skill keterampilan yang dipunya bisa saja melingkupi sifat positif, contohnya kesabaran, kebaikan hati, keberanian, keuletan, selera, inteligensi, atau loyalitas, semua bentuk kemampuan patut diapresiasi.

Terkadang, kamu terlalu fokus pada kekurangan hingga melupakan kelebihan yang dimiliki. Dengan memiliki gambaran diri yang lebih lengkap, pandangan terhadap diri sendiri akan menjadi lebih seimbang.

Jika merasa sulit untuk membuat daftar ini, kamu dapat mulai dengan menulis apa saja yang terlintas di pikiran atau juga  meminta masukan dari teman dan keluarga karena biasanya mereka dapat melihat kelebihan dan kekuatan yang tidak kamu sadari pada diri sendiri.

Tulis Pencapaian

Cara menerima kekurangan diri sendiri selanjutnya adalah menulis pencapaian yang dimiliki. Catat berbagai sasaran yang berhasil kamu capai, seperti momen-momen menggembirakan dan berbagai tantangan yang berhasil kamu atasi.

Bentuk tulisan pencapaian ini bukan harus tentang pencapaian yang besar, tapi dari hal yang kecil juga bisa misalnya pengalaman membantu orang lain yang sedang kesulitan, menyelesaikan proyek-proyek penting di tempat kerja atau sekolah, dan hal-hal baru yang telah kamu pelajari. Dengan melakukan ini, kamu akan menyadari bahwa selama ini kamu  mampu melakukan banyak hal tanpa terhambat oleh kekurangan yang kamu  miliki.

Jangan Membandingkan Diri Sendiri

Setiap individu memiliki kekurangan dan kelebihan yang berbeda-beda. Jangan membandingkan diri kamu dengan orang lain karena hal tersebut hanya akan membuat dirimu merasa tidak berharga. Fokuskan pada diri sendiri dan upayakan untuk terus berkembang menjadi versi terbaik dari diri sendiri, bukan menjadi seperti orang lain.

Tetapkan Standar Realistis 

Tetapkan standar realistis merupakan salah satu cara menerima kekurangan diri sendiri karena dapat membantu mengurangi stres akibat terlalu memperdulikan kekurangan yang kamu miliki. Seringkali, tanpa disadari dirimu menjadi kritikus terberat bagi diri sendiri.

Kamu juga cenderung memaksakan standar yang bahkan tidak diharapkan oleh dirimu dan dari orang lain tanpa sadar. Cobalah untuk memikirkan standar yang kamu terapkan untuk diri sendiri, dibanding harus mengikuti standar orang lain yang tidak sesuai dengan keinginan diri sendiri.

Berbicara dengan Orang Terpercaya

Berbagi cerita dengan orang-orang terpercaya seperti teman atau anggota keluarga dapat memberikan sudut pandang baru dalam menerima kekurangan diri sendiri. Mereka seringkali mampu melihat perspektif yang belum terpikirkan oleh kamu sebelumnya, sehingga dapat membantu kamu untuk lebih menerima diri apa adanya.

Tetaplah Berpikir Positif 

Tetap berfikir positif menjadi cara menerima kekurang diri sendiri yang terakhir. Terkadang, pikiran negatif justru membuat kekurangan kamu terlihat semakin banyak dan buruk. Padahal, pikiran negatif tersebut belum tentu benar dan bahkan bisa menjadi sebuah kelebihan.

Misalnya, jika kamu berpikir, "Saya terlalu sensitif," cobalah untuk mengubahnya menjadi, "Kepekaan saya membuat saya lebih peduli, baik hati, dan berempati." Hal ini dapat menjadi senjata untuk menerima kekurangan diri kamu sendiri. 

Itu dia berbagai cara menerima kekurangan diri sendiri yang mudah untuk dilakukan. Tidak ada salah mempunyai kekurangan tertentu, bisa jadi kekurang tersebut justru dapat menjadi kelebihan. Yuk, lebih mencintai diri kamu sendiri apa adanya agar kamu bisa lebih tenang dan berekembang dalam menjalankan kehidupan.

Penulis: Zahra Utami Putri