Fimela.com, Jakarta Bersikap baik pada orang lain sudah menjadi keharusan bagi manusia yang berprikemanusiaan, tapi sebelum itu, sebaiknya kita juga bisa bersikap baik kepada diri sendiri. Di dunia ini ada dua jenis manusia yang bisa dibedakan jika menyangkut sikap baik, yaitu orang yang terlalu baik pada diri sendiri hingga terkesan egois tapi jahat kepada orang lain, atau orang yang baik kepada orang lain tapi keras kepada dirinya sendiri. Terkadang sifat, latar belakang, nilai-nilai hidup yang diyakini dan pengalaman hidup menjadi dasar sikap baik seseorang.
Jika bertemu dengan orang yang baik kepada orang lain namun keras kepada dirinya sendiri, kamu akan menemukan tanda-tanda berbeda dari mereka. Ini dia beberapa tanda jika seseorang sangat baik kepada orang lain tapi keras kepada dirinya sendiri.
Advertisement
1. Sering Meminta Maaf
Orang yang baik kepada orang tapi tega kepada dirinya sendiri memiliki kecenderungan sering meminta maaf, bahkan untuk hal-hal kecil yang tidak perlu ia minta maafkan. Hal ini menunjukkan bahwa ia memiliki standar tinggi terhadap diri sendiri dan ia tak ingin mengecewakan orang lain. Ia lebih mudah memaafkan kesalahan orang lain namun sulit memaafkan dirinya sendiri. Karena itu pula, ia jadi mudah merasa bersalah atas kesalahan kecil yang mungkin sudah dilupakan orang lain.
2. Sulit Menerima Pujian
Orang-orang yang keras kepada dirinya sendiri seringkali merasa dirinya tidak pantas atau belum layak menerima pujian dan sanjungan dari orang lain Ia justru sering atau bahkan mudah meragukan diri sendiri dan mempertanyakan kemampuannya sendiri. Ada kesan sungkan dan tidak enak hati Ketika orang lain memujinya, padahal sebenarnya ia sangat layak dipuji dengan segala hal baik yang telah ia lakukan. Tapi ia selalu memiliki dorongan untuk merendahkan diri.
Advertisement
3. Perfeksionis
Orang-orang seperti ini seringkali memiliki standar yang sangat tinggi untuk diri sendiri dan selalu berusaha untuk mencapai kesempurnaan. Hal ini bisa membuatnya stres dan terbebani dengan ekspektasinya sendiri. Padahal sebenarnya ia bisa saja menetapkan standar sewajarnya karena pada dasarnya manusia tidak sempurna dan bisa melakukan kesalahan kapan saja. Belum lagi semesta seringkali bergerak dengan kuasa yang tak bisa kita duga, jadi alangkah baiknya jika mencegah rasa kecewa dengan bersikap baik pada diri sendiri.
4. Self-Criticism yang Berlebihan
Orang yang terlalu keras pada dirinya sendiri sering mengkritik dirinya atas kekurangan dan kesalahan yang mungkin dianggap kecil di mata orang lain. Tapi itu menjadi hal yang penting dan serius bagi orang ini, karena ia bisa saja merasa tidak berharga dan tidak becus ketika melakukan kesalahan atau kegagalan. Terkadang itu bisa menurunkan rasa percaya dirinya. Self-Criticism seperti inilah yang tidak sehat. Tujuan awalnya untuk mendorong diri sendiri menjadi lebih baik, tapi ujungnya malah menyakiti diri sendiri.
Advertisement
5. Sulit Memaafkan Diri Sendiri
Orang-orang ini mungkin mudah memaafkan orang lain atas kesalahan mereka, karena ia ingin menunjukkan sikap baik, toleransi dan pengertian yang fleksibel. Tapi sayangnya ia kesulitan untuk memaafkan diri sendiri atas kesalahan yang telah dilakukan. Hal ini bisa membuatnya terjebak dalam rasa bersalah dan penyesalan yang mendalam dan berkepanjangan. Jika ia bisa memaafkan orang lain dengan mudah, seharusnya ia juga bisa lebih lunak dan baik kepada dirinya sendiri.
6. Keinginan menyenangkan hati orang lain
Terkadang orang yang baik pada orang lain dan keras pada dirinya sendiri akan mengembangkan sikap berat sebelah. Ia suka membandingkan diri sendiri dengan orang lain dan lebih suka menyenangkan hati orang lain ketimbang dirinya sendiri. Ia juga merasa bahwa dirinya tidak sebaik orang lain. Seringkali ia mendahulukan kebutuhan orang lain dan ingin membahagiakan semua orang. Ada kalanya ia lebih percaya komentar orang ketimbang pendapatnya sendiri. Sikap inilah yang bisa membuatnya tidak bahagia.
Advertisement
7. Menolak Bantuan
Orang yang terlalu baik kepada orang lain mungkin selalu berusaha untuk membantu orang lain, bahkan ketika dirinya sendiri sedang membutuhkan bantuan. Namun ia menolak bantuan dari orang lain karena merasa sungkan, tak enak hati dan takut merepotkan. Orang ini juga merasa dirinya harus bisa menyelesaikan masalahnya sendiri. Hal ini bisa membuatnya merasa terbebani dan kesepian, bahkan lama-kelamaan perasaan itu yang bisa memicu stress.
Itu dia sekian tanda jika seseorang terlalu baik pada orang tapi justru kejam pada dirinya sendiri. Padahal jika ia bisa bersikap realistis dan logis, selama ini dirinya sendirilah yang perlu disayang dan dicintai oleh dirinya sendiri karena sudah berusaha keras selama ini.
#Unlocking The Limitless