Sukses

Lifestyle

Mengenal Six Degrees of Separation, Keterhubungan Manusia Melalui Enam Rantai Kenalan

Fimela.com, Jakarta Dalam perjalanan hidup, tak jarang Sahabat Fimela menemui momen yang mengungkap betapa kecilnya dunia ini. Pertemuan kebetulan dengan seseorang yang ternyata memiliki koneksi dengan orang lain dalam lingkaran pertemananmu dapat menjadi bukti bahwa hubungan manusia sangatlah kompleks dan tak terduga.

Salah satu teori menarik yang menjelaskan fenomena ini adalah "Six Degrees of Separation" atau "Enam Derajat Pemisahan". Teori ini menyatakan bahwa setiap orang di dunia dapat terhubung dengan orang lain melalui tidak lebih dari enam langkah atau kenalan. Jadi, jika kamu ingin mengenal idola, politisi yang sedang populer, atau pembuat film ternama, kamu hanya perlu menghubungi paling banyak lima orang yang saling terhubung untuk mencapai orang yang kamu cari.

Nah, untuk mengupas lebih dalam tentang Six Degrees of Separation simak informasinya dalam artikel berikut ini. Akan dipaparkan mengenai sejarah hingga kaitannya dengan era digital saat ini. Melansir  dari Find Your Digital Self dan Medium.

Awal Mula Six Degrees of Separation

Teori Six Degrees of Separation adalah sebuah konsep yang menyatakan bahwa setiap orang di dunia ini dapat terhubung dengan orang lain melalui tidak lebih dari enam langkah atau kenalan. Artinya, kamu bisa mencapai siapa saja di planet ini dengan melewati maksimal lima orang di antara kalian. Teori ini pertama kali diperkenalkan oleh penulis Hongaria Frigyes Karinthy dalam cerita pendeknya "Chains" pada tahun 1929.

Selama bertahun-tahun, berbagai upaya untuk membuktikan teori tersebut, yang muncul dari cerita fiksi, telah dilakukan. Salah satu yang paling dikenal dan juga paling polemik adalah yang dikembangkan pada tahun 1967 oleh psikolog Amerika Stanley Milgram, yang dikenal sebagai “eksperimen dunia kecil ”. Dia meminta orang-orang dari wilayah barat tengah AS untuk mengirimkan surat pribadi kepada orang tak dikenal di Massachusetts, yang terletak di ujung lain negara itu.

Tujuannya adalah untuk mengirimkan surat tersebut kepada seseorang yang dikenalnya untuk kemudian dikirimkan kepada orang lain dan seterusnya hingga sampai di tujuan akhir. Mereka berpikir bahwa rantai tersebut akan terdiri dari ratusan individu tetapi kenyataannya tidak demikian. Pengirimannya rata-rata memiliki 5-7 perantara . Hasil yang dicapai Stanley Milgram muncul di majalah Psychology Today dan memunculkan ungkapan enam derajat pemisahan. Dapat diartikan bahwa Six degrees of separation adalah teori bahwa setiap orang di planet ini dapat terhubung dengan orang lain di planet ini melalui rantai kenalan.

 

Bagaimana Sistem Kerja Teori Six Degrees of Separation?

Teori six degrees of separation mengilustrasikan bagaimana meskipun dunia sangat luas, Sahabat Fimela sebenarnya terhubung dengan orang lain melalui jaringan relasi. Konsep ini mencoba membuktikan bahwa setiap orang dapat terhubung dengan yang lain melalui rangkaian kenalan yang tidak lebih dari enam orang.

Jika Sahabat Fimela ingin mengubungi seseorang, kamu hanya perlu bertanya kepada kenalan. Misalnya, jika kamu ingin bertemu dengan seseorang yang belum kenal, kamu bisa mulai dengan bertanya kepada teman, keluarga, atau rekan kerja kita apakah mereka mengenal orang tersebut. Kemudian, salah satu dari mereka kemungkinan besar akan mengenal orang lain yang mungkin mengenalnya, dan seterusnya, hingga akhirnya kamu dapat mencapai orang yang dicari dalam tidak lebih dari enam langkah atau kenalan.

Ini didasarkan pada asumsi bahwa setiap orang memiliki jaringan sosial yang cukup besar, dengan rata-rata 100 orang yang dikenal. Jika setiap orang dalam jaringan tersebut juga memiliki jaringan yang serupa, maka pesan atau informasi dapat dengan mudah menyebar melalui jaringan tersebut.

Faktanya, manusia secara alami terlibat dalam berbagai jaringan sosial, mulai dari keluarga dan teman dekat hingga rekan kerja, kenalan, dan bahkan orang asing yang kita temui sehari-hari. Melalui koneksi-koneksi ini, setiap individu dapat menjadi jembatan yang menghubungkan orang-orang yang sebelumnya tidak dikenal, membentuk sebuah jaringan yang saling terhubung di seluruh dunia. 

Teori Six Degrees of Separation di Era Digital

Teori six degrees of separation dan perkembangan media sosial dalam era digital memiliki kaitan erat karena keduanya menyoroti bagaimana manusia terhubung satu sama lain dalam jaringan sosial yang kompleks.

Pertama, six degrees of separation menunjukkan bahwa setiap orang di dunia dapat terhubung dengan yang lain melalui serangkaian kenalan yang tidak lebih dari enam langkah. Ini mencerminkan ide bahwa, meskipun kamu mungkin tidak langsung mengenal seseorang, kamu masih terhubung dengannya melalui jaringan sosial. 

Seperti Facebook, Twitter, dan LinkedIn, memungkinkan kamu untuk memperluas jaringan sosialmu secara signifikan. Kamu dapat terhubung dengan orang-orang dari berbagai latar belakang, kawasan geografis, dan kepentingan yang sama denganmu, menciptakan jaringan yang lebih besar dan lebih padat.

Pada tahun 2011, Facebook melakukan penelitian yang disebut "Anatomi Facebook", di mana mereka menganalisis hubungan antara 721 juta pengguna mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa dekat koneksi antara satu pengguna dengan pengguna lainnya. Hasilnya menunjukkan bahwa 99,6% pasangan pengguna memiliki koneksi antara mereka dengan jarak rata-rata sekitar 5 derajat. Pada tahun 2016, dengan pertumbuhan pengguna hingga 1,59 miliar, jarak rata-rata antara pengguna turun menjadi 4,57, setara dengan 3,57 perantara atau derajat pemisahan. Ini menunjukkan bahwa semakin terhubungnya manusia dalam dunia digital.

Six degrees of separation dan perkembangan media sosial dalam era digital memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana manusia terhubung satu sama lain dan bagaimana teknologi telah memfasilitasi interaksi tersebut dengan cara yang lebih cepat dan efisien.

Penulis: Naela Marcelina 

#Unlocking The Limitless

 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading