Fimela.com, Jakarta Stres adalah respons alami tubuh terhadap tantangan atau tuntutan. Meskipun sedikit stres dapat bermanfaat dan memotivasi kita untuk bertindak, stres yang berlebihan dan berkepanjangan dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik kita.
Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan stres, salah satunya adalah sikap atau kebiasaan yang kita miliki. Berikut ini adalah lima sikap yang sering kali membuat orang gampang stres dalam hidup. Simak selengkapnya di bawah ini, ya Sahabat Fimela.
Advertisement
Advertisement
1. Perfeksionisme
Perfeksionisme adalah sikap atau keinginan untuk mencapai kesempurnaan dalam segala hal yang dilakukan. Orang yang perfeksionis sering kali menetapkan standar yang sangat tinggi, bahkan tidak realistis, untuk diri mereka sendiri. Mereka merasa harus selalu melakukan segala sesuatu dengan sempurna dan tanpa kesalahan sedikit pun.
Sikap ini dapat menyebabkan stres karena perfeksionis sering merasa cemas dan khawatir jika hasil yang dicapai tidak sesuai dengan standar mereka. Mereka juga cenderung mengkritik diri sendiri secara berlebihan ketika melakukan kesalahan, yang dapat menurunkan rasa percaya diri dan meningkatkan tekanan mental. Perfeksionisme juga dapat membuat seseorang merasa kewalahan karena mereka sering kali berusaha melakukan terlalu banyak hal sekaligus untuk mencapai kesempurnaan.
2. Kurangnya Kemampuan Mengelola Waktu
Ketidakmampuan dalam mengelola waktu adalah penyebab umum lain dari stres. Orang yang tidak dapat mengatur waktu dengan baik cenderung menunda-nunda pekerjaan, yang pada akhirnya menyebabkan mereka harus bekerja lebih keras dan dalam waktu yang lebih singkat untuk menyelesaikan tugas mereka. Ini dapat menyebabkan perasaan tertekan dan cemas karena mereka merasa tidak memiliki cukup waktu untuk menyelesaikan semua yang perlu dilakukan.
Selain itu, ketidakmampuan mengelola waktu dapat menyebabkan ketidakseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, yang dapat mempengaruhi kesehatan mental dan fisik. Orang yang tidak dapat mengelola waktu dengan baik sering kali merasa bahwa mereka selalu sibuk dan tidak memiliki waktu untuk bersantai atau melakukan kegiatan yang mereka nikmati, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kelelahan dan stres.
Advertisement
3. Sikap Pesimis
Sikap pesimis, atau kecenderungan untuk melihat sisi negatif dari segala sesuatu, adalah faktor lain yang dapat menyebabkan stres. Orang yang pesimis sering kali fokus pada hal-hal yang salah atau bisa salah, yang membuat mereka merasa cemas dan khawatir tentang masa depan. Sikap ini juga dapat membuat seseorang merasa putus asa dan tidak berdaya dalam menghadapi tantangan hidup.
Pesimisme dapat memperburuk stres karena orang yang pesimis cenderung merasa bahwa situasi mereka tidak akan membaik, yang dapat mengurangi motivasi untuk mencari solusi atau mengambil tindakan positif. Selain itu, sikap pesimis dapat mempengaruhi hubungan interpersonal, karena orang yang pesimis mungkin sulit untuk mendukung atau mendapatkan dukungan dari orang lain, yang dapat meningkatkan perasaan kesepian dan isolasi.
4. Kesulitan Mengatakan Tidak
Kesulitan mengatakan "tidak" adalah sikap lain yang dapat menyebabkan stres. Orang yang memiliki sikap ini sering kali merasa sulit untuk menolak permintaan atau permintaan bantuan dari orang lain, meskipun mereka sudah merasa terbebani dengan tanggung jawab mereka sendiri. Akibatnya, mereka sering kali mengambil terlalu banyak tanggung jawab, yang dapat menyebabkan mereka merasa kewalahan dan tertekan.
Sikap ini juga dapat menyebabkan konflik internal, karena orang yang sulit mengatakan "tidak" mungkin merasa bahwa mereka mengabaikan kebutuhan mereka sendiri demi memenuhi kebutuhan orang lain. Hal ini dapat menyebabkan perasaan frustrasi dan tidak puas, yang pada akhirnya dapat meningkatkan tingkat stres.
Advertisement
5. Ketidakmampuan Mengelola Emosi
Mengelola emosi dengan baik adalah kunci untuk menjaga kesehatan mental dan mengurangi stres. Orang yang tidak mampu mengelola emosi mereka dengan baik sering kali merasa kewalahan oleh perasaan negatif seperti marah, cemas, atau sedih. Ketidakmampuan ini dapat menyebabkan reaksi emosional yang berlebihan terhadap situasi yang menantang atau mengecewakan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan tingkat stres.
Selain itu, ketidakmampuan mengelola emosi dapat mempengaruhi hubungan dengan orang lain. Misalnya, seseorang yang sering marah atau mudah tersinggung mungkin memiliki hubungan yang tegang dengan rekan kerja, teman, atau anggota keluarga, yang dapat menambah stres dalam kehidupan mereka. Penting untuk belajar mengenali dan mengelola emosi dengan cara yang sehat, seperti melalui teknik relaksasi, meditasi, atau berbicara dengan seseorang yang dipercaya.
Cara Mengatasi Sikap yang Membuat Stres
Mengidentifikasi sikap-sikap yang dapat menyebabkan stres adalah langkah pertama untuk mengatasi masalah ini. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat membantu:
Tetapkan Standar yang Realistis: Jika kamu seorang perfeksionis, cobalah untuk menetapkan standar yang realistis dan dapat dicapai. Ingatlah bahwa tidak ada yang sempurna dan bahwa melakukan yang terbaik adalah hal yang paling penting.
Kelola Waktu dengan Efektif: Buatlah jadwal harian atau daftar tugas yang dapat membantumu mengatur waktu dengan lebih baik. Prioritaskan tugas-tugas yang penting dan hindari menunda-nunda pekerjaan.
Latih Pikiran Positif: Cobalah untuk fokus pada hal-hal positif dalam hidupmu dan hindari terlalu memikirkan kemungkinan buruk. Latihlah diri untuk melihat sisi baik dari setiap situasi dan mencari solusi daripada terjebak dalam masalah.
Pelajari Cara Mengatakan Tidak: Belajar mengatakan "tidak" dengan tegas dan sopan. Ingatlah bahwa menjaga kesehatan mental dan kesejahteraanmu sendiri adalah prioritas.
Kembangkan Keterampilan Mengelola Emosi: Pelajari teknik-teknik untuk mengelola emosi, seperti meditasi, latihan pernapasan, atau berbicara dengan seorang profesional. Mengelola emosi dengan baik dapat membantu Anda menghadapi tantangan hidup dengan lebih tenang dan terkendali.
Mengutip buku Healing and Recovery, "Stres adalah akibat dari sebuah sudut pandang—dari apa yang kita pertahankan dalam pikiran—dan dari sikap serta keyakinan kita. Stres emosional berasal dari dalam diri kita sendiri. Tidak ada istilah melarikan diri dari stres karena sumber stres berada dalam diri kita, bukan dari dunia luar seperti yang diyakini banyak orang."
Stres adalah bagian dari kehidupan yang tidak dapat dihindari, tetapi cara kita merespons dan mengelolanya dapat membuat perbedaan besar dalam kesejahteraan kita.
Dengan mengenali dan mengubah sikap-sikap yang membuat kita gampang stres, kita dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan kita secara keseluruhan.
Tetaplah realistis, kelola waktu dengan baik, kembangkan pikiran positif, belajar mengatakan "tidak", dan kelola emosi dengan baik untuk mengurangi stres dalam kehidupanmu.