Sukses

Lifestyle

Anti Awkward, Begini Cara Mulai Small Talk dengan Orang Baru

Fimela.com, Jakarta Ketika bertemu dengan orang baru, sedikit percakapan di awal dapat menjadi gerbang awal hubungan yang baik. Tidak harus membawa topik-topik berat, topik-topik yang ringan dapat menjadi pembuka yang menarik. Dilansir dari Very Well Mind, small talk adalah sebuah percakapan nonformal, sopan, dan ringan yang dilakukan dengan orang yang tidak terlalu dekat atau bahkan orang baru.

Saat ingin membangun small talk dengan orang baru, Sahabat Fimela dapat menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang tidak akan ada akhirnya dan dapat secara aktif mendengarkan ceritanya. Jangan dihindari, small talk dapat membantu kita membangun relasi dan koneksi dengan orang lain. Dilansir dari Harvard Business Review, berikut adalah 5 cara untuk memulai small talk dengan orang baru.

Gunakan kesamaan dari diri kita dan lawan bicara

Sebuah hal yang dialami oleh kedua pihak dapat membangun jembatan yang bisa menghubungkan dua orang baru. Salah satu topik yang sering digunakan adalah tentang cuaca. Tanyakan tentang cuaca hari ini atau prakiraan cuaca hari ini pada orang tersebut.

Sahabat Fimela juga dapat berkomentar atas sesuatu yang ada di sekitar. Sesuaikan dengan situasi dan kondisi di mana Sahabat Fimela dan orang tersebut bertemu. Apabila bertemu di sebuah acara di luar negeri, Sahabat Fimela dapat bertanya apakah mereka sudah pernah ke negara ini sebelumnya dan tempat apa yang harus dikunjungi ketika berada di negara tersebut.

Strategi seperti itu dapat membuat orang lain masuk ke dalam alur percakapan dan akan terus berlanjut ke topik-topik yang lainnya. Saat percakapan sudah dimulai, pastikan Sahabat Fimela mendengarkan dengan saksama apa yang disampaikan agar bisa memulai topik baru yang berangkat dari informasi yang baru disampaikan. Dengan demikian, Sahabat Fimela akan membangun akar percakapan yang baik dan dapat saling mengetahui lebih dalam satu sama lain.

Tanyakan pertanyaan terbuka

Hindari pertanyaan yang bisa dijawab hanya dengan jawaban “iya” atau “tidak”. Hal tersebut bukanlah hal yang buruk, tetapi tidak akan memudahkan kita untuk membuka pembicaraan dengan orang baru. Alih-alih menanyakan “apakah sudah pernah ke acara ini sebelumnya?”, Sahabat Fimela dapat memulai percakapan dengan bertanya “apa pendapatmu tentang acara ini?”. Dengan bertanya hal seperti itu, lawan bicara kita akan menjelaskan pandangannya dan kita dapat memberikan respons yang akan menghidupkan percakapan.

Lawan bicara akan mulai terbuka dan memberikan informasi-informasi pendukung yang bisa digunakan sebagai topik selanjutnya. Kunci dari metode ini adalah berbagai peluang hadirnya informasi tentang orang tersebut muncul hanya karena bagaimana Sahabat Fimela mengutarakan pertanyaan.

Ceritakan sesuatu tentang diri kita

Strategi lain yang dapat dicoba untuk memulai percakapan adalah dengan membagikan informasi yang agak personal. Sesuatu yang sifatnya masih bisa diceritakan kepada orang lain dapat menjadi pembuka yang baik. Dengan menceritakan bagian dari diri kita, maka lawan bicara akan merasa lebih dekat dan lebih kenal dengan kita. Mereka akan mulai membagikan kisah yang sama apabila mereka juga mengalami hal yang serupa atau memberikan respons atas apa yang kita alami.

Salah satu contoh adalah pernah ada seseorang yang tidak sengaja tertidur dan langsung tersentak ketika ada yang duduk di sebelahnya. Lantas, ia meminta maaf dan mengatakan bahwa dirinya baru memiliki seorang anak dan tidak memiliki jam tidur yang cukup.

Berangkat dari informasi tersebut, lawan bicaranya dapat membangun pembicaraan dengan baik dan turut bersimpati karena dirinya juga merupakan orang tua baru. Percakapan mereka berjalan dengan sangat baik dan membuahkan hasil sebuah hubungan profesional.

Coba cari berbagai angle dari sebuah topik

Biasanya, small talk hanya dilakukan oleh dua orang. Namun, seringkali ketika sedang berbicara, muncul sekelompok orang baru dan Sahabat Fimela terpaksa harus ikut ke dalam percakapan dengan kelompok tersebut. Walaupun Sahabat Fimela dapat menarik diri dengan sopan, tetapi mungkin momen tersebut dapat menjadi kesempatan yang baik untuk membangun komunikasi.

Saat topik yang sedang dibicarakan mulai membosankan, Sahabat Fimela dapat mulai memikirkan sudut pandang apa yang dapat didiskusikan dari topik yang sama. Walaupun kita tidak tertarik, tetapi sudut pandang lain dapat membuat kita kembali masuk ke pusaran percakapan tersebut.

Menyapa

Ya, langkah yang sederhana, hanya menyapa orang baru dapat memulai percakapan. Jika Sahabat Fimela bingung topik apa yang dapat memulai sebuah percakapan dengan orang baru dan takut membuat langkah yang salah, satu anggukan kepala atau satu “halo” dapat menjadi gerbang yang baik.

Banyak sekali kesempatan ketika kita menyapa orang lain, lalu tiba-tiba terjadi percakapan yang muncul tanpa disangka. Ketika Sahabat Fimela menyapa orang lain dan memberikan wajah yang ramah, mereka akan menganggap bahwa kita bisa diajak bicara atau kita membuka diri untuk mengenal mereka lebih.

Jadi, jangan khawatir apabila Sahabat Fimela tidak update dengan topik yang hangat di masyarakat atau terlalu takut untuk menanyakan sesuatu di awal. Cukup dengan menyapa, sebuah small talk dapat terbentuk.

Penulis: FIMELA Karina Alya

#Unlocking The Limitless

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading