Sukses

Lifestyle

Cara Mengatasi dan Mendeteksi Dini Penyakit Autoimun

Fimela.com, Jakarta Dilansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, gangguan autoimun dapat dikelompokkan menjadi dua kategori berdasarkan organ yang diserang, yaitu organ tunggal dan sistemik. Organ tunggal berarti sistem imun menyerang satu organ tertentu, sementara sistemik berarti sistem imun menyerang beberapa organ atau sistem tubuh yang luas.

Gejala-gejala yang muncul beragam, tetapi terdapat beberapa hal yang mungkin umum dialami, seperti kelelahan, pegal otot, ruam kulit, rambut rontok, hingga kesemutan di tangan dan kaki. Berdasarkan data lima tahun terakhir, jumlah pasien alergi, inflamasi, dan autoimun di Indonesia terus meningkat, terutama di daerah Jakarta dan sekitarnya. 

Tren autoimun yang semakin meningkat selepas pandemi Covid-19

Dr. dr. Windy Keumala Budianti, Sp.DVE, Subsp. DAI., Subspesialis Dermato Alergo Imunologi menyatakan bahwa belakangan ini, terdapat banyak kasus autoimun, terutama selepas pandemi Covid-19. Hal tersebut mungkin disebabkan oleh perubahan gaya hidup masyarakat karena dihadapkan dengan situasi pandemi. 

Penyakit autoimun erat sekali kaitannya dengan nutrisi. Beberapa faktor nutrisi (termasuk makanan) dapat menjadi pemicu hadirnya penyakit autoimun. “Saat pandemi Covid-19, banyak dari masyarakat yang tiba-tiba porsi makannya menjadi meningkat dan menyebabkan kenaikan berat badan. Ketika berat badan sudah berlebih, banyak pasien yang didiagnosis dengan autoimun atau alergi,” ujar Dr. Bintari Anindhita, Sp.GK., Spesialis Gizi Klinik. 

Saat pasien terdiagnosis alergi maupun autoimun, nutrisi dari makanan juga dapat membantu percepatan penyembuhan luka yang muncul akibat penyakit tersebut. Maka dari itu, makanan menjadi salah satu poin utama yang perlu diperhatikan sebagai pencegahan, pengobatan, maupun pasca-pengobatan.

Autoimun sering terdeteksi terlambat karena masyarakat baru datang ke dokter setelah mengalami beberapa gejala berulang. Hal tersebut diakibatkan oleh gejala autoimun yang sering serupa dengan permasalahan kesehatan lain, sehingga seringkali diabaikan. Salah satu contohnya adalah penyakit psoriasis ketika muncul bercak merah di kulit kepala dengan disertai sisik yang tebal, sehingga sering dianggap sebagai ketombe. 

Apabila mengalami kelainan yang ringan tetapi terjadi secara berulang, sebaiknya periksakan ke dokter untuk mengetahui lebih lanjut. Dengan memeriksakan diri, kita dapat mengetahui apakah hal tersebut merupakan awal dari penyakit autoimun atau hanya sekadar permasalahan ringan yang belum teratasi.

Pola hidup adalah kunci

Walaupun penyakit autoimun banyak sekali faktor penyebabnya, tetapi pola hidup yang seimbang adalah langkah pertama yang harus dipenuhi agar tidak terjadi ketidakseimbangan di dalam tubuh. Rokok dan alkohol dapat mencetuskan dan juga memperparah penyakit. Makanan yang dikonsumsi sehari-hari juga bisa menjadi pemicu serta memperparah penyakit yang ada.

“Pola hidup sehat dapat membantu agar penyakit tidak menjadi semakin parah, tetapi memang sulit untuk mencegah total adanya autoimun karena adanya faktor genetik di sana,” ujar Dr. dr. Windy.

Immuno Derma Clinic hadirkan perawatan komprehensif untuk kesehatan kulit

Resmi dibuka di Jakarta dengan mengedepankan konsep “One Stop Excellence Service”, Immuno Derma Clinic berfokus menangani kulit alergi, autoimun, dan inflamasi. Dilengkapi dengan para tenaga ahli medis profesional dan berpengalaman untuk memberikan layanan promotif, preventif, diagnostik-kuratif, dan rehabilitatif yang berbasis bukti untuk para pasien penyakit alergi dan autoimun yang berkulit sensitif.

Immuno Derma Clinic menghadirkan berbagai layanan, seperti pemeriksaan uji tusuk kulit (skin prick test), uji tempel kulit (patch test), uji alergi suhu (tempest), pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan genomik, pemeriksaan molekuler, skrining pra-nikah dan infeksi menular seksual, hingga skrining tumor kulit.

Dengan para tenaga kesehatan profesional, seperti Subspesialis Dermato-Alergo-Imunologi, Spesialis Dermatologi, Venereologi, dan Estetika, Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dan Dokter Spesialis Gizi Klinik, Immuno Derma Clinic berkomitmen untuk menjadi fasilitas kesehatan unggulan yang berfokus pada berbagai masalah kulit. 

Penulis: FIMELA Karina Alya

#Unlocking The Limitless

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading