Fimela.com, Jakarta Lenzing Group, produsen serat berbasis kayu menggandeng start-up teknologi, Exponent Envirotech, untuk memperkenalkan ECOHUES™ yang merupakan teknologi pewarnaan tanpa air untuk serat selulosa berbahan dasar kayu. Teknologi ini dapat digunakan sebagai alternatif dari pewarnaan berbasis air yang umum digunakan. Melalui kolaborasi bersama Lenzing, ECOHUES™ diaplikasikan pada serat selulosa, yaitu serat lyocell dan modal merek TENCEL™ serta pada serat viscose merek LENZING™ ECOVERO™, yang telah memiliki sertifikasi EU Ecolabel untuk keunggulan lingkungan.
Kolaborasi ini merupakan solusi inovatif yang tidak hanya menjamin kualitas produk, tetapi juga turut membantu mengurangi penggunaan sumber daya planet. Kolaborasi ini menjadi bukti bahwa teknologi ini mengambil langkah yang penting dalam mengubah praktik-praktik konvensional di ranah bisnis tekstil.
Advertisement
Mendorong efisiensi sumber daya dan biaya
Dalam proses pewarnaan tradisional, dibutuhkan sekitar 120 ton air untuk setiap ton benang. Proses tersebut biasanya terdiri dari proses pre-treatment, pewarnaan berbasis air, pencucian, hingga proses finishing yang melibatkan bahan kimia secara terus-menerus.
Teknologi ECOHUES™ dapat menggantikan penggunaan air dalam proses pewarnaan secara efektif dengan pelarut bebas air yang 99,8% dapat didaur ulang. Selain itu, tekonologi ini juga dapat menyederhanakan proses pre-treatment dan finishing dengan hampir menghilangkan kebutuhan untuk pencucian dengan sabun setelah pewarnaan.
Penggunaan air dapat berkurang sebanyak 95% secaraa keseluruhan jika dibandingkan dengan metode tradisional. Proses ini tidak hanya menurunkan konsumsi air dan energi, tetapi juga mendorong efisiensi biaya dan produksi dengan mengurangi durasi pewarnaan dari 12 jam menjadi hanya sekitar 6—8 jam saja.
Sebagai upaya untuk praktik fashion berkelanjutan
Sebagai upayanya untuk ramah terhadap lingkungan, ECOHUES™ juga menghilangkan penggunaan garam sebagai pendamping umum dalam pewarnaan untuk menyelesaikan masalah tingginya salinitas dalam limbah air tekstil.
Meskipun teknologi ECOHUES™ dapat diaplikasikan ke hampir semua jenis pakaian, tetapi pakaian rajut terpilih sebagai aplikasi yang membawa hasil kolaborasi ini menjadi nyata. Dengan diproduksi oleh Cobalt Fashion, pakaian rajut dibuat dengan benang dari serat Lenzing yang diwarnai menggunakan teknologi ECOHUES™. Kombinasi serat selulosa Lenzing dengan teknologi tersebut dapat meningkatkan performa pakaian rajut dan memenuhi permintaan konsumen atas gaya dan keberlanjutan.
“Seiring dengan upaya kami untuk memimpin fesyen berkelanjutan, Cobalt Fashion terus menekuni benang inovatif yang mengurangi emisi karbon dan penggunaan air selagi menjaga performa dan keterjangkauan harga,” ungkap Andrew Dixon, Senior Vice President, Merchandising, Cobalt Fashion.
Penulis: FIMELA Karina Alya
#Unlocking The Limitless