Tidak Usah Pakai Kapur Barus, Ini Trik Hilangkan Bau Cat di Lemari dengan 2 Bahan Dapur

Siapkan bahan-bahan berikut:

• Daun pepaya
• Soda kue
• Kardus bekas atau baskom
• Gelas plastik

Pertama, tempatkan beberapa lembar daun pepaya di setiap kolom lemari. Pastikan untuk menaruhnya di atas kardus atau dalam wadah agar tidak mengotori lemari.

Langkah berikutnya adalah menyiapkan soda kue ke dalam beberapa wadah plastik. Setelah itu, letakkan wadah-wadah tersebut ke dalam lemari bersama dengan daun pepaya yang telah disiapkan sebelumnya.

Setelah memasukkan kedua bahan tersebut, tutuplah lemari dan biarkan selama sekitar setengah jam agar bahan-bahan tersebut dapat menyerap bau cat yang muncul.

Setelahnya, lemari dapat dibersihkan untuk selanjutnya bisa segera digunakan menyimpanan pakaian tanpa risiko bau cat yang mengganggu.

Di menit-menit akhir videonya, Dapur Diana menyampaikan beberapa saran terkait cara menghilangkan aroma cat yang mengganggu.

Pertama, selain mencoba daun pepaya dan soda kue, alternatif lainnya adalah menggunakan bubuk kopi serta daun jeruk. Letakkan bahan-bahan tersebut di pojok-pojok dalam lemari, sehingga aroma tidak diinginkan akan diserap.

Kedua, metode ini dapat juga diterapkan untuk mengatasi bau cat yang masih tercium di ruangan yang baru diwarnai.

Membuang aroma dari cat kayu, minyak, dan dinding bisa dilakukan dengan mudah menggunakan campuran air garam. Air yang telah diberi garam terbukti ampuh dalam menangkap aroma cat yang pekat. Cara penggunaannya simpel, cukup campurkan garam ke dalam air dalam satu ember, kemudian taruh ember tersebut di tengah-tengah ruangan.

Bau menusuk dari cat dipicu oleh senyawa kimia beracun yang disebut sebagai VOC. Terpapar VOC dalam takaran besar dapat mengancam kesehatan individu. Tambahan pula, aroma cat juga bisa muncul karena kelembapan udara.

Senyawa organik seperti formaldehida, xilena, dan benzena memiliki sifat mudah menguap ke udara dan berpotensi menyebabkan keracunan bila terhirup. Paparan formaldehida pada kadar 0,3 ppm atau lebih dapat menghasilkan gejala batuk dan reaksi alergi pada kulit. Peningkatan kadar yang lebih tinggi dari senyawa ini dapat menyebabkan sensasi terbakar pada mata, hidung, dan tenggorokan.