Sukses

Lifestyle

6 Tips untuk Bangkit dari Rasa Burnout dan Stres di Kantor

Fimela.com, Jakarta Sepertinya akhir-akhir ini semakin banyak orang yang merasa jenuh dalam bekerja. Burnout, atau perasaan kelelahan mental dan fisik yang luar biasa, bahkan menimpa mereka yang biasanya menikmati pekerjaannya. Masalah ini telah menyebar luas sehingga perusahaan-perusahaan tengah menghadapi krisis kelelahan karyawan. 

Dengan meningkatnya tekanan ekonomi dan membahayakan kebutuhan sosial, serta relaksasi yang dicari, tampaknya Sahabat Fimela sudah kehabisan tenaga. Namun, kelelahan bukan berarti kamu membutuhkan pekerjaan baru. Burnout dan stres berarti kamu perlu memperlambat dan menjaga diri sendiri sehingga tidak hanya bisa mencintai pekerjaan lagi, tapi juga menjadi lebih bahagia di waktu non-kerja.

Mengatasi kelelahan sejak dini adalah hal yang ideal, tetapi tidak ada kata terlambat untuk berupaya pulih. Melansir dari berbagai sumber, berikut ini tips untuk bangkit dari rasa burnout dan stres di kantor.

1. Menerima

Kita hidup di dunia yang sering kali mendorong orang untuk mengabaikan tingkat stres, dan meremehkan istirahat atau bahkan mendiskusikan stres di tempat kerja. Meskipun berbagai upaya sedang dilakukan untuk mengubah hal ini, gambaran ideal yang menyeluruh dapat membuatmu sulit menerima bahwa kamu sudah kelelahan. Namun, mengakui bahwa kamu kelelahan adalah langkah pertama yang diperlukan untuk pemulihan.

 

2. Bicarakan dengan atasan

Jangan takut untuk berbicara dengan atasan tentang rasa burnout dan stres yang kamu hadapi. Sebelum memulai percakapan, buatlah rencana dan siapkan beberapa opsi tentang apa yang paling membantumu. Jika hal itu tampak seperti dikeluarkan dari proyek tertentu atau mengajukan cuti, ingatlah untuk memikirkan ide opsi lain yang berguna. Dengan menyiapkan solusi akan menunjukkan kepada atasan bahwa kamu serius dan ingin mengambil tindakan, bukan sekadar melampiaskan rasa frustasi. 

Selama percakapan, pertimbangkan juga untuk menekankan betapa kamu menikmati bekerja di sana, tetapi sarankan agar kamu mendapat manfaat dari waktu istirahat. Jika mereka atasan yang baik, mereka akan mengerti. Jika mereka menghargai dan kamu menghadapi situasi tersebut dengan rasa hormat dan profesionalisme, mereka akan ingin bekerja sama denganmu untuk mencoba menemukan solusi agar kamu tetap bahagia dalam pekerjaan.

3. Tidur yang cukup

Tidur bisa menjadi salah satu kebiasaan sehat pertama yang diabaikan dalam perjalanan menuju kelelahan. Bagi banyak orang yang mengalami kelelahan, kemungkinan besar kurang tidur telah memperburuk gejala emosional dan fisiknya. Tidur dan bangunlah pada waktu yang sama setiap hari agar tubuhmu tetap berirama. Menciptakan rutinitas tidur yang teratur, mandi air hangat, membaca, atau mendengarkan musik santai sebelum tidur untuk memberi tahu tubuhmu sudah waktunya istirahat.

 

4. Ubah kebiasaan

Tindakan mengidentifikasi dan berupaya mengubah kebiasaan yang berkontribusi terhadap kelelahan bisa terasa melelahkan kapan saja, terlebih lagi ketika kesehatan mental memburuk. Namun, menghilangkan atau mengurangi beberapa peran dalam hidup dapat membantu mengurangi kelelahan yang terjadi. Mulailah mencoba mengubah kebiasaan tidak sehat yang mungkin telah kamu kembangkan dan cari cara untuk memberikan lebih banyak kepuasan dalam kehidupan sehari-hari. 

Dari pada mengulangi rutinitas yang sama seperti pulang ke rumah, makan, lalu menonton TV hingga tertidur, misalnya, cobalah mengisi ruang tersebut dengan aktivitas yang memperkaya seperti membaca, berjalan-jalan, atau berhubungan dengan teman.

5. Prioritaskan diri sendiri

Kamu tidak dapat mengabaikan semua tanggung jawab terhadap orang lain, walaupun hal ini mungkin diperlukan untuk 1 hari, tetapi Sahabat Fimela dapat memprioritaskan kesejahteraan, menetapkan batasan, dan menghilangkan stres dari hidup. Mulailah memprioritaskan perawatan diri dengan mengkonsumsi makanan sehat, tetap aktif, dan tidur yang cukup.

Semua ini akan berkontribusi untuk mengisi energi kamu sehingga kecil kemungkinan mengalami kelelahan di waktu terdekat. Memprioritaskan diri sendiri ini termasuk mengambil istirahat secara teratur dalam perjalanan dan menuju pemulihan kelelahan hingga bergerak lebih aktif.

 

6. Carilah dukungan

Kelelahan memang melelahkan, dan mengatasi stres sendirian rasanya tidak dapat diatasi. Menghubungi teman, orang terkasih, atau ahli kesehatan mental untuk meminta bantuan dapat sangat membantu meningkatkan kesejahteraan hidup. Bersikaplah terbuka dan jujur tentang apa yang kamu butuhkan dan bagaimana orang yang kamu cintai dapat mendukung saat Sahabat Fimela mengatasi kelelahan. 

 

 

 

Penulis: Miftah DK

#Unlocking The Limitless

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading