Fimela.com, Jakarta Tes MBTI (Myers-Briggs Type Indicator) adalah sebuah tes kepribadian yang populer dan sering digunakan untuk menggambarkan karakteristik dan preferensi seseorang. Tes ini menggunakan empat dimensi utama untuk mengkategorikan individu ke dalam 16 jenis kepribadian yang berbeda. Setelah menjalani tes ini, penting untuk memahami cara menginterpretasikan hasilnya dengan benar.
Interpretasikan tes MBTI membantu untuk memahami kekuatan dan kelemahan dalam diri sendiri. Hasil tes ini memberikan informasi tentang preferensi dalam hal pengambilan keputusan, komunikasi, tipe kepribadian, dan cara berinteraksi dengan dunia di sekitar. Pemahaman tipe kepribadian dan tipe kepribadian orang lain dapat membantu menavigasi komunikasi dan konflik dengan lebih baik.
Tes MBTI memungkinkan untuk mengembangkan keahlian dan potensi kita. Ketika memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang kepribadian, maka dapat mengidentifikasi minat, keahlian, dan gaya bekerja yang sesuai dengan kepribadian. Secara keseluruhan, menginterpretasikan tes MBTI adalah langkah penting dalam proses penemuan diri dan pengembangan pribadi. Berikut Fimela bahas cara-cara yang dapat membantu menginterpretasikan hasil tes MBTI secara efektif:
Advertisement
BACA JUGA
Advertisement
Cara Menginterpretasikan Hasil Tes MBTI
1. Memahami Empat Dimensi Utama
Tes MBTI mencakup empat dimensi utama kepribadian, yaitu: Extraversion (E) vs. Introversion (I), Sensing (S) vs. Intuition (N), Thinking (T) vs. Feeling (F), dan Judging (J) vs. Perceiving (P). Penting untuk memahami makna dan perbedaan dari setiap dimensi ini untuk dapat memahami hasil tes dengan lebih baik.
- Extraversion (E) vs. Introversion (I): Dimensi ini menggambarkan sejauh mana seseorang mendapatkan energi dari interaksi sosial atau lebih suka menghabiskan waktu sendirian.
- Sensing (S) vs. Intuition (N): Dimensi ini berkaitan dengan cara seseorang mengumpulkan dan mengolah informasi. Seseorang yang memiliki preferensi sensing cenderung lebih fokus pada fakta dan detail, sedangkan yang memiliki preferensi intuition cenderung lebih fokus pada konsep dan ide.
- Thinking (T) vs. Feeling (F): Dimensi ini berhubungan dengan cara seseorang membuat keputusan. Seseorang yang memiliki preferensi thinking cenderung menggunakan logika dan analisis, sementara yang memiliki preferensi feeling cenderung mempertimbangkan nilai-nilai dan emosi.
- Judging (J) vs. Perceiving (P): Dimensi ini menggambarkan bagaimana seseorang menghadapi dunia di sekitar mereka. Seseorang yang memiliki preferensi judging cenderung lebih terstruktur dan terorganisir, sedangkan yang memiliki preferensi perceiving cenderung lebih fleksibel dan terbuka terhadap perubahan.
Cara Menginterpretasikan Hasil Tes MBTI
2. Menyadari Kecenderungan Kepribadian
Setelah memahami arti dari masing-masing dimensi, dapat melihat hasil tes MBTI untuk mengidentifikasi kecenderungan dan preferensi kepribadian. Hasil tes akan mencantumkan huruf-huruf yang mewakili preferensi di masing-masing dimensi.
Misalnya, hasil tes bisa menunjukkan kalau memiliki preferensi Extraversion (E), Sensing (S), Feeling (F), dan Judging (J), sehingga menghasilkan jenis kepribadian ESFJ. Cari informasi lebih lanjut tentang jenis kepribadian ini dan cara-cara di mana kepribadian tersebut mempengaruhi cara berpikir, berinteraksi, dan bekerja.
3.Membaca Deskripsi Jenis Kepribadian
Setelah mengidentifikasi jenis kepribadian, langkah berikutnya adalah membaca deskripsi yang terkait dengan jenis kepribadian tersebut. Banyak sumber online dan buku yang menyediakan deskripsi rinci tentang setiap jenis kepribadian MBTI. Cari sumber yang terpercaya dan membaca tentang karakteristik, kecenderungan, dan preferensi yang umum bagi jenis kepribadian.
Dalam membaca deskripsi jenis kepribadian, penting untuk diingat bahwa MBTI adalah alat yang membantu memahami preferensi dan kecenderungan kita, bukan penentu kepribadian yang mutlak. Oleh karena itu, hendaknya diambil sebagai panduan dan bukan sebagai penjelasan yang baku.
Advertisement
Cara Menginterpretasikan Hasil Tes MBTI
4. Memahami Kelebihan dan Kelemahan
Selain membaca tentang karakteristik positif dari jenis kepribadian, penting juga untuk memahami kelebihan dan kelemahan yang mungkin terkait dengan kepribadian tersebut. Setiap jenis kepribadian memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing, dan dengan memahami ini, dapat meningkatkan kekuatan dan mengatasi tantangan yang mungkin dihadapi.
Misalnya, jika memiliki kepribadian yang cenderung lebih ekstrovert, mungkin memiliki kelebihan dalam hal berinteraksi sosial dan menjadi energi dalam kerumunan. Namun, juga mungkin cenderung menjadi terlalu bicara atau terlalu dominan dalam kelompok. Dengan memahami kelebihan dan kelemahan, dapat mencari cara untuk mengoptimalkan kelebihan dan mengelola kelemahan.