Sukses

Lifestyle

7 Cara Memilih Pasangan yang Tepat dalam Islam

Fimela.com, Jakarta Apakah Sahabat Fimela siap memulai perjalanan mencari pasangan? Menavigasi jalan tentang cara menemukan pasangan dalam Islam, bisa jadi menyenangkan sekaligus menakutkan. Saat mendalami topik ini, kamu akan mengeksplorasi pentingnya kecocokan, karakter, dan keimanan pasangan dalam pernikahan Islam.

Dalam Islam, filosofi pernikahan lebih dari sekadar persatuan antara dua individu. Hal ini dipandang sebagai ikatan suci yang mewujudkan cinta, kasih sayang, dan saling menghormati. Al Quran menekankan pentingnya pernikahan sebagai sarana untuk menemukan ketenangan dan persahabatan.

Allah SWT berfirman dalam Al Quran surat Ar-Rum, ayat 21, “Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang.”

Jika Sahabat Fimela bingung atau berada dalam situasi sulit untuk mengetahui apakah calon pasangan mu adalah seseorang yang baik atau tidak. Melansir dari balancedbayt.com, simak 7 kualitas yang harus dicari dari calon pasangan yang tepat dalam Islam.

 

1. Taqwa

Al Quran dan Ahlul Bayt adalah sumber panduan terbaik mengenai kualitas-kualitas yang harus dicari dalam diri calon pasangan muslim. Allah SWT memberitahu kita dalam Al Quran surat Al-Baqarah ayat 187, “Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka.”

Saat memilih calon pasangan, Sahabat Fimela perlu mempertimbangkan apakah ia bisa berperan sebagai ‘pakaian’ dalam hidupmu? Untuk mengetahui ‘pakaian’ apa yang terbaik, renungkanlah Al Quran surat Al-A’raf ayat 26, “... pakaian terbaik adalah kebenaran. Ini adalah salah satu karunia Allah SWT, jadi mungkin kamu akan berhati-hati,”

Dari sini dapat dipahami dengan jelas bahwa kualitas terbesar yang harus dicari dalam diri calon pasangan adalah taqwa. Taqwa pada dasarnya adalah kemampuan untuk menjaga diri dari kejahatan dan memiliki kesadaran akan Tuhan. Jika seseorang sadar akan perbuatannya dan bertaqwa, jika ia beriman, ia akan sadar bagaimana ia memperlakukanmu sebagaimana seorang pasangan (istri).

2. Tata krama yang baik

Seseorang yang mempunyai sifat dan budi pekerti yang baik tentu akan memperlakukan pasangannya dengan baik. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Jika kamu menemukan seorang anak laki-laki yang akhlaknya baik dan beriman dengan baik, maka nikahkan anak perempuanmu dengannya. Jika perjodohan dilakukan tanpa mempertimbangkan aspek akhlak dan keimanan, maka akan menimbulkan kerusakan dan kegaduhan dalam masyarakat Islam.”

Ukuran pertama dari karakter seseorang adalah bagaimana ia memperlakukan orang di sekitarnya. Amati bagaimana ia memperlakukan orang lain, apakah ia memperlakukan orangnya dengan hormat? Perhatikan bagaimana ia berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai usia, ras, atau status. Apakah ia selalu baik hati dan penuh kasih sayang? Apakah ia terlihat jujur atau bahasa tubuhnya menunjukkan hal yang sebaliknya? Waspadai tanda bahaya apa pun yang mungkin menunjukkan sifat mudah marah.

 

3. Berakal sehat

Pernikahan memang ada pasang surutnya. Penting untuk memiliki pasangan yang memiliki pikiran sehat dan kemampuan nalar. Ia akan mampu menerapkan akal sehat, ajaran Al Quran dan Sunnah dalam situasi kehidupan untuk menghadapi kesulitan.

 

4. Penampilan fisik

Saat Sahabat Fimela tertarik pada hati seseorang, kamu juga tertarik pada penampilan luarnya. Kita tidak boleh mencari seseorang yang hanya terlihat bagus di foto, namun tidak memiliki kualitas lain yang seharusnya ada dari calon pasangan muslim. Harus ada ketertarikan timbal balik sehingga pasangan tidak berusaha mencarinya dari orang lain. 

Menjadikan ketampanan dan kecantikan sebagai kriteria utama dan mengabaikan nilai-nilai lainnya membuat lemahnya pondasi perkawinan.

5. Kompatibilitas

Kompatibilitas merupakan kualitas penting yang harus dicari dalam diri calon pasangan muslim, agar bisa terjalin pemahaman yang baik antara Sahabat Fimela dan pasangan, perlu adanya kesamaan dan kecocokan. Ini tidak berarti menikahi seseorang yang memiliki minat, keinginan, dan kesukaan yang sama persis dengan kamu. Sebaliknya, perlu keselarasan dalam rohani, pendidikan, fisik, dan keluarga.

Jika konflik benar-benar muncul, pasti ada dasar untuk menyelesaikannya. Memiliki maksud dan tujuan yang sama, pastikan pasangan dapat tumbuh bersama dan saling meningkatkan. Nabi Muhammad SAW menekankan tentang kecocokan dalam pernikahan dan menyebutkan bahwa lebih baik bagi perempuan beragama yang taat pada hukum dan prinsip, menikah dengan laki-laki seperti dirinya.

 

6. Rasa finansial dan prioritas hidup

Menemukan pasangan yang prioritasnya terkendali sangatlah penting. Ia harus memiliki kepekaan finansial yang baik dan mampu menafkahi rumah tangganya. Ini tidak berarti mencari pasangan yang kaya agar memiliki gaya hidup mewah dan bergantung sepenuhnya. Melainkan berarti menemukan seseorang yang pekerja keras dan memiliki potensi serta kemampuan untuk menafkahi keluarganya.

Tentukan apakah calon pasangan bersedia menjadikan keluarga sebagai prioritas dan menyesuaikan karier serta jadwal sosialnya untuk memenuhi tanggung jawab dan kebutuhan keluarganya. 

7. Pernikahan untuk alasan yang benar

Seseorang harus menikah karena alasan yang benar. Artinya, pernikahan harus dipandang sebagai sarana menyempurnakan separuh agama serta mencapai ketenangan hati dan pikiran. Ini harus tentang memiliki sahabat terbaik, belahan jiwa untuk mengembangkan cinta dan kasih sayang.

Jika Sahabat Fimela berharap untuk menikah karena tekanan keluarga dan masyarakat, alasan keuangan atau sebab lainnya, maka pondasi pernikahan ini akan lemah. Luangkan waktu untuk merenungkan alasan mengapa kamu ingin menikah. Kalau niyyah (niat) benar dan ikhlas, pasti pernikahan akan sejahtera. 

 

Penulis: Miftah DK

#Unlocking The Limitless

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading