Fimela.com, Jakarta Kita hanya mampu untuk mengontrol bagaimana kita bertutur dan bertindak, tetapi tidak dengan orang lain. Tindakan dan tuturan orang lain bukanlah hal yang bisa kita kendalikan, salah satunya adalah saat orang meremehkan kita. Berbagai hal bisa melatarbelakangi hal tersebut, seperti bagaimana penampilan kita, bagaimana performa kita, bahkan hal-hal tidak masuk akal seperti karena ras atau kondisi ekonomi kita.
Tidak bisa dipungkiri, setiap orang pasti memiliki pengalaman disepelekan oleh orang lain. Ada yang tidak peduli, tetapi ada juga orang-orang yang menganggap perkataan itu adalah sebuah hal yang besar dan menjadikan dirinya rendah diri. Seringkali kita mempertanyakan kemampuan diri kita berkat omongan orang lain, padahal tidak ada yang salah dari diri kita.
Disepelekan orang lain dapat melukai harga diri dan membuat kita kehilangan kepercayaan diri. Oleh karena itu, kita harus belajar bagaimana untuk menghadapi orang-orang yang senang sekali menyepelekan orang lain. Dilansir dari Shondaland, berikut adalah cara untuk merespons orang yang gemar menyepelekan orang lain.
Advertisement
Advertisement
Anggap sebagai angin lalu
Ketika sedang disepelekan oleh orang lain, kita perlu memahami bahwa situasi yang ada sama sekali tidak ada hubungannya dengan kemampuan kita secara pribadi. Tidak peduli warna kulit, jenis kelamin, atau bahkan agama, kemampuan diri kita tidak terbatas hanya pada hal-hal tersebut. Terkadang, hal-hal tersebut menyebabkan diri kita mudah disepelekan orang lain, tapi percayalah bahwa kondisi-kondisi tersebut tidak ada sangkut-pautnya dengan kemampuan yang dimiliki.
Fokus kepada hal-hal yang dapat dikendalikan
Karen Palmer, seorang pelatih kepemimpinan di Brooklyn menyatakan bahwa kita tidak bisa mengendalikan bagaimana orang lain berpikir dan bertindak. Maka dari itu, ketika kita merasa disepelekan, hal tersebut akan membantu kita untuk hanya berfokus pada hal-hal yang betul-betul bisa kita kendalikan. Tarik napas dan cobalah untuk merefleksikan hal-hal baik dalam diri karena kita sangat terbiasa untuk mencari validasi dari orang lain.
Perluas jaringan sosial
Karen Palmer juga menyatakan jika kita disepelekan dalam hal pekerjaan, salah satu solusi untuk hal itu adalah kita memperluas koneksi kita di luar lingkup nyaman dan di luar industri yang sedang digeluti. Dengan bersosialisasi dengan banyak orang, Sahabat Fimela dapat melihat berbagai langkah dan pandangan positif dari orang lain. Kini, Sahabat Fimela dapat dengan mudah membangun koneksi melalui media sosial dan bertemu secara virtual untuk berkenalan dengan orang baru. Sahabat Fimela membutuhkan banyak kacamata baru untuk melihat Sahabat Fimela dan melihat nilai yang ada di dalamnya.
Kelilingi diri dengan orang-orang yang suportif
Mengelilingi diri dengan orang-orang yang suportif dapat membuat kondisi menjadi lebih baik. Bayangkan ada di lingkup orang-orang yang fokus, haus untuk belajar, dan kompetitif secara sehat? Sahabat Fimela dapat mencari orang-orang yang selalu positif dan percaya akan dirinya sendiri serta orang lain. Seberapa sulit dan rumit tantangan yang dihadapi, mereka akan tetap mendukung satu sama lain tanpa memandang rendah siapapun.
Jangan menyerah
Jangan pernah menyerah pada keadaan. Ketika kita disepelekan, biarkan saja dan tetaplah fokus kepada target yang ingin kita capai. Katakan pada diri sendiri untuk terus melangkah walaupun langkah yang diambil adalah langkah kecil sekalipun. Teruslah bergerak menuju tujuan walaupun terasa seperti mendorong barang dari bukit ke bukit. Sahabat Fimela tidak perlu berpikir bahwa semuanya akan baik-baik saja karena hal tersebut mungkin sulit untuk diraih, tetapi alangkah lebih baik untuk bergerak dan membuat jalan hidup kita sendiri, bukan?
Jangan remehkan kemampuan diri
Impostor syndrome adalah sebuah fenomena saat kita melihat rendah diri kita sendiri dan merasa diri kita tidak mampu, tidak pintar, dan tidak seperti orang lain. Sindrom inilah yang membuat kita memanipulasi diri kita sendiri untuk menjadi sosok yang lemah dan tidak bisa melakukan apapun. Padahal faktanya, kemampuan diri kita jauh di atas apa yang kita pikirkan selama ini. Orang-orang bisa meremehkan kita, tetapi jangan menjadikan kata-kata mereka menjadi sebuah paham yang sudah pasti terjadi di dalam diri kita. Teruslah untuk meningkatkan kemampuan diri dan jangan pernah menganggap omongan orang lain adalah penentu siapa diri kita yang sebenarnya.
Tidak ada salahnya untuk marah
Marah adalah salah satu bahan bakar terbaik untuk kita menjadi bersemangat. Ketika diremehkan, marah adalah respons yang paling mungkin untuk terjadi. Namun, alih-alih memproyeksikan kemarahan itu pada orang lain, cobalah untuk menjadikan amarah tadi menjadi bensin untuk kita berkembang lebih jauh lagi. Ketika mendengar kata-kata yang meremehkan, Sahabat Fimela dapat meresponsnya dengan kata-kata yang menunjukkan bahwa ejekannya tadi sama sekali tidak memengaruhi kita, contohnya adalah “Oh begitu, ya?” lalu berlalu begitu saja. Mereka akan merasa tidak nyaman karena ternyata apa yang mereka katakan tidak memberikan dampak apapun pada hidup kita.
Penulis: FIMELA Karina Alya
#Unlocking The Limitless