Fimela.com, Jakarta Keamanan siber merupakan sebuah hal yang menjadi prioritas di seluruh dunia karena adanya kejahatan yang mengintai seluruh individu yang menggunakan internet. Semenjak teknologi berkembang pesat, tindak kejahatan juga turut melebarkan sayapnya dan masuk ke dalam dunia digital.
Walaupun teknologi informasi memiliki banyak sekali manfaat bagi masyarakat, tetapi risiko yang mengintai juga semakin banyak. Penyalahgunaan teknologi informasi dan komunikasi menjadi sebuah hal yang sangat mengancam individu. Untuk itu, diperlukan edukasi terkait keamanan siber untuk mencegah terjadinya kejahatan
Kaspersky, sebuah perusahaan keamanan siber dan privasi digital global, melakukan penelitian terbaru yang menyoroti pentingnya peran pengajar di Asia Pasifik dalam meningkatkan edukasi siber di sekolah. Studi ini merupakan kolaborasi yang dilakukan Kaspersky dan Associate Professor Jiow Hee Jhee dari Singapore Institute of Technology yang dilakukan selama lima minggu terhadap 157 pengajar di India, Singapura, dan Filipina.
Advertisement
Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa 7 dari 10 pengajar lebih memilih menggunakan data seluler daripada jaringan publik sebagai tindakan pencegahan. Namun, 90% percaya bahwa ada kemungkinan perangkat digital mereka diserang di masa depan.
Advertisement
Menghindari penggunaan jaringan publik demi keamanan data pribadi
Penelitian yang dilakukan oleh Kaspersky mengungkapkan bahwa pengajar yang mempraktikkan kebersihan siber dengan baik dapat menunjukkan kepercayaan diri yang lebih besar dalam memberikan instruksi kepada siswa tentang mengidentifikasi hal-hal yang mencurigakan di dunia maya. Kepercayaan diri di dalam diri para pengajar semakin bertambah ketika mereka telah dibekali ilmu dan wawasan dari pelatihan yang diberikan oleh para ahli.
Hampir 70% lebih pengajar memilih menggunakan data seluler mereka sebagai bentuk pencegahan dari tindak kriminal di dunia maya. Selain itu, 70% pengajar juga merasa curiga dan waspada terhadap tautan yang mereka terima dari pengguna asing atau situs yang tidak dikenal sebelumnya. Walaupun sudah membuat kata sandi yang dirasa kuat, 85% responden merasa bahwa masih akan ada kemungkinan seseorang menebak dan memecahkan kata sandi yang telah mereka buat sebelumnya.
90% dari para pengajar juga mengatakan bahwa terdapat kemungkinan perangkat digital mereka diserang di masa depan. Para pengajar harus dibekali dengan pengetahuan terkait keamanan siber yang maksimal agar mereka dapat meneruskannya kepada para siswa di sekolah. Dengan demikian, mereka akan membantu untuk mencegah terjadinya kejahatan di dunia digital.
Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keamanan siber
Memberikan pelatihan keamanan siber bagi para pengajar
Sebagai salah satu garda terdepan pendidik anak, para pengajar harus dilengkapi dengan alat yang relevan untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam menyampaikan pelajaran terkait keamanan siber bagi para siswa. Pelatihan khusus tentang keamanan siber diperlukan agar para pengajar dapat mengembangkan keterampilannya dan dapat mengatasi berbagai ancaman yang datang di dunia maya.
Tindakan inisiatif oleh sekolah
Sekolah harus melakukan tindakan inisiatif yang bertujuan untuk mempromosikan perilaku siber yang aman di kalangan siswa. Dengan menciptakan lingkungan yang mendorong pembelajaran dan praktik keamanan siber, sekolah telah memenuhi tanggung jawabnya untuk mendidik dan memberdayakan para siswa untuk berlaku aman di dunia maya.
Melibatkan orangtua secara efektif
Selain peran pengajar dan sekolah, orangtua juga memegang peranan penting untuk mendidik anak di rumah. Orangtua harus mendukung dan memperkuat pengajaran keamanan siber pada anak. Upaya kolaboratif ini meningkatkan pemahaman, retensi, dan penerapan perilaku di dunia maya yang aman dalam jangka panjang.
Penulis: FIMELA Karina Alya
#Unlocking The Limitless