Sukses

Lifestyle

Apa yang Terjadi pada Otak Ketika Sedang Melamun?

Fimela.com, Jakarta Mengapa ide terbaik kita muncul begitu saja? Hal ini sebagian disebabkan karena ketika Sahabat Fimela melakukan hal-hal yang tidak memerlukan banyak konsentrasi, seperti mandi, kamu membiarkan pikiran berkelana dengan bebas. Dengan kata lain, Sahabat Fimela membiarkan diri untuk melamun.

Tentu saja, tidak ada yang akan menyalahkan kamu karena melamun di kamar mandi. namun di tempat kerja, melamun bisa dianggap sebagai tanda kemalasan, gangguan, dan ketidakefisienan. Kenyataannya adalah otak tidak dirancang untuk selalu fokus dalam garis lurus, 96% orang dewasa melaporkan bahwa mereka melamun setiap hari. Dan melamun sebenarnya merupakan indikator kuat dari otak yang aktif dan lengkap. Hal ini berkorelasi dengan memori kerja yang lebih baik, tingkat kreativitas yang lebih tinggi, dan pemecahan masalah yang lebih efektif.

Tapi apa sebenarnya itu lamunan? Apa yang terjadi pada otak saat Sahabat Fimela melamun? Dan apa manfaatnya, jika ada, akankah membiarkan pikiran kamu mengembara?

Cara kerja melamun

Melansir dari thinkgrowth.org, melamun adalah keadaan penyimpangan sementara dalam kendali perhatian, yang dapat menyebabkan pergeseran perhatian dari dunia luar ke pikiran internal, menurut William James, seorang profesor Universitas Harvard dari akhir tahun 1800-an yang dianggap sebagai pendirinya psikologi Amerika. Hal ini adalah kondisi mental yang Sahabat Fimela alami ketika membiarkan pikiran mengembara ke pemikiran internal, ingatan rencana masa depan, pemikiran serta pengalaman pribadi lainnya, dan menjadi kurang sadar akan lingkungan eksternal kamu.

Penelitian menemukan bahwa keadaan mental yang ‘tidak terarah’ ini mengaktifkan area otak yang berbeda dibandingkan yang dirangsang ketika seseorang fokus pada suatu tujuan atau tugas. Jaringan lamunan ini dikenal sebagai jaringan default. “Sering kali, ‘dialog’ yang terjadi ketika pikiran melamun berputar melalui berbagai bagian otak mengakses informasi yang tidak aktif atau di luar jangkauan,” kata Eugenio M. Rothe, psikiater di Florida International University.

Jaringan default terdiri dari area otak yang paling sering dikaitkan dengan memori, pengetahuan diri, dan refleksi diri. Menariknya, para psikolog telah menemukan bahwa jaringan default kita paling aktif ketika menggunakan perspektif orang pertama dalam refleksi diri, bukan perspektif orang ketiga. Ini berarti bahwa paling aktif ketika kita berpikir secara lebih pasif, dengan kata lain ‘melamun secara tidak sengaja’, dibandingkan dengan secara aktif memikirkan kejadian masa lalu dan masa depan. Semakin sering seseorang cenderung melamun, semakin aktif jaringan bawaannya.

Manfaat melamun

1. Pemecahan masalah yang kreatif

Melamun tidak membuat Sahabat Fimela menjadi pemecah masalah yang lebih baik. Dia memungkinkan ide dan pengalaman memiliki masa inkubasi dalam pikiran, memberi peluang lebih besar untuk menghasilkan solusi kreatif.

2. Memori kerja

Memori kerja adalah kemampuan otak untuk menyimpan dan mengingat informasi ketika perhatian kita terganggu. Para psikolog telah menemukan bahwa melamun sebenarnya berkorelasi dengan tingkat memori kerja yang lebih tinggi.

3. Keterampilan sosial

Saat mengaktifkan jaringan default, kita melatih area otak yang menekankan memori dan refleksi diri, sering kali didasarkan pada konten sosial dan emosional dari pemikiran dan pengalaman pribadi. Merefleksikan kenangan ini dapat membantu Sahabat Fimela mempelajari cara memikirkan dan menginternalisasi keyakinan, niat, dan perspektif orang lain serta mempelajari perilaku yang sesuai untuk skenario masa depan.

Sisi buruk melamun

Seperti yang dapat kamu bayangkan, melamun tidak begitu bermanfaat jika mencoba berkonsentrasi pada suatu tujuan atau tugas. Saat melamun, kamu menghabiskan sebagian besar energi untuk fokus pada pikiran, bukan pada apa yang terjadi di sekitar. Mengapa? Ternyata otak kita bersaing untuk mendapatkan sumber daya antara pemrosesan sensorik dari lingkungan eksternal dan pikiran internal.

“Saat tugas eksternal dilakukan, fokus pada konten mental internal kemungkinan besar akan menyebabkan kesalahan atau memperlambat kinerja pada tugas langsung yang ada,” ungkapan dari studi yang dilakukan oleh sekelompok psikolog Harvard University.

Ini hanyalah alasan lain mengapa bekerja dalam sprint dan berbicara secara teratur sepanjang hari penting untuk hasil kreatif dan produktivitas Sahabat Fimela. Jadi, beri diri kamu waktu untuk keduanya. Dan belajarlah untuk membiarkan pikiran mengembara, ini memungkinkan membuat pintu bagi ide besar berikutnya.

 

 

 

Penulis: Miftah DK

#Unlocking The Limitless

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading