Fimela.com, Jakarta Semakin hari, bumi semakin menunjukkan tanda-tanda perubahan yang masif. Dilansir dari The Guardian, ditemukan 20 dari 35 tanda-tanda vital planet yang digunakan untuk melacak krisis iklim. Selain emisi gas rumah kaca, kenaikan suhu global, dan kenaikan level air laut, populasi manusia dan makhluk hidup lainnya juga masuk ke dalam indikator tersebut. Per 2023, banyak rekor iklim yang dipecahkan, salah satunya adalah suhu udara global. Pada bulan Juli, bumi mencapai suhu terpanasnya dalam 100.000 tahun terakhir.
Bumi sudah tidak lagi muda. Kini, bumi diperkirakan sudah mencapai 4.54 miliar tahun. Semakin hari, suhu di bumi semakin menghangat. Hal tersebut dapat memberikan dampak yang sangat buruk bagi planet dan seisinya. Diperlukan upaya dari para petinggi dunia untuk turun tangan langsung menangani kerusakan yang terjadi karena bumi sangat cepat berubah. Dilansir dari livescience, terdapat penelitian yang terdiri dari 17 peneliti dari Amerika Serikat, Meksiko, dan Australia menyatakan bahwa bumi mengalami tiga krisis utama dengan nyawa sebagai taruhannya, yaitu gangguan iklim, penuruan keanekaragaman hayati, serta konsumsi berlebihan dan populasi berlebihan oleh manusia. Dilansir dari livescience.com, berikut adalah sederet tanda bumi sudah tidak baik-baik saja.
Advertisement
Kenaikan permukaan laut
Salah satu tanda perubahan iklim ekstrem adalah naiknya permukaan air laut. Para peneliti memperkirakan bahwa garis pantai sepanjang Amerika Serikat dapat naik hingga rata-rata 12 inci atau 30 cm pada 2050. Dilansir dari climate.gov, kenaikan permukaan air laut diakibatkan oleh mencairnya lapisan es dan gletser, sehingga jumlah air laut bertambah. Kedua, volume air laut membesar karena air semakin menghangat. Terakhir adalah akibat berkurangnya air di permukaan. Peralihan air dari daratan ke lautan disebabkan oleh berkurangnya air tanah berkat manusia.
Mencairnya gletser
Sebuah laporan dari UN menyatakan bahwa pada tahun 2050, Yellowstone dan Yosemite di Amerika Serikat akan kehilangan gletsernya. Pada akhir abad ini, diperkirakan bahwa separuh dari seluruh gletser yang ada di muka bumi akan mencair jika kita tidak mengurangi emisi. Dilansir dari iberdrola.com, mencairnya gletser disebabkan oleh meningkatkan suhu bumi. Semakin tinggi suhu bumi, maka semakin cepat pula gletser mencair.
Kekacauan iklim
Iklim di bumi diprediksi akan semakin kacau. Emisi gas rumah kaca tidak hanya membuat bumi semkain hangat, tetapi mereka jug amembuat pola cuaca menjadi kacau dan tidak dapat diprediksi. Kemungkinan terburuk dari kasus ini adalah musim yang tidak konsisten dan masa dingin dan panas akan berpindah dengan cepat dibandingkan sekarang.
Cuaca buruk berkelanjutan
Tidak perlu menerka-nerka apa yang akan terjadi di masa depan. Kini, cuaca sudah semakin buruk berkat krisis iklim. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa tempat yang panas akan semakin panas, yang dingin juga akan semakin dingin, kekeringan dan banjir semakin sering terjadi, dan badai lebih berbahaya daripada sebelum-sebelumnya.
Solusi untuk krisis iklim
Dilansir dari greenpeace.org.uk, solusi untuk krisis iklim adalah untuk menekan pemerintah dan para pelaku bisnis untuk melakukan hal-hal berikut.
Hindari penggunaan bahan bakar fosil
Bahan bakar fosil meliputi batu bara, oli, dan gas. Semakin sering digunakan, maka iklim akan semakin memburuk.
Investasi ke energi yang dapat diperbaharui
Mengganti sumber energi utama dengan energi yang dapat diperbaharui merupakan cara terbaik untuk menghentikan penggunaan bahan bakar fosil. Dalam hal ini, sumber energi yang dapat diperbaharui adalah teknologi-teknologi seperti PLTA dan PLTU.
Gunakan transportasi ramah lingkungan
Kendaraan berbahan bakar minyak harus dikurangi frekuensi penggunaannya. Dengan mengganti mobil berbahan bakar minyak dengan mobil listrik, polusi udara dapat berkurang dan akan sangat membantu mengurangi krisis iklim. Selain penggunaan mobil, penggunaan pesawat untuk bepergian juga dapat diminimalisir karena banyaknya polusi yang dihasilkan.
Lindungi hutan
Hutan adalah senjata ampuh untuk memerangi krisis iklim. Sudah menjadi kewajiban seluruh manusia untuk melindungi hutan. Jika hutan habis ditebang, maka kadar karbondioksida di udara akan meningkat dan hal tersebut akan menyebabkan naiknya temperatur bumi.
Lindungi laut
Selain hutan, laut juga dapat mengurangi kadar karbon yang ada di atmosfer. Hal tersebut akan membantu menstabilkan iklim di bumi. Lindungi laut dari penangkapan ikan secara massal dengan metode penangkapan yang dapat merusak laut serta isinya. Lindungi laut dari ancaman yang datang dari pengeboran di laut.
Kurangi tingkat konsumsi masyarakat
Daya konsumsi masyarakat harus dikurangi karena ternyata hal tersebut dapat berpengaruh pada iklim. Industri fashion dan teknologi biasanya akan memproduksi banyak produk melebihi kebutuhan yang sebenarnya. Hal tersebut menyebabkan tingginya tingkat konsumsi akan produk-produk yang sebetulnya tidak dibutuhkan. Dengan mengurangi tingkat konsumsi, limbah akan berkurang dan dapat berkontribusi dalam pengurangan krisis iklim.
Penulis: FIMELA Karina Alya
#Unlocking The Limitless