Fimela.com, Jakarta Kita semua pernah mengalami momen kecemasan sosial di mana kita berharap bisa menghilang begitu saja alih-alih tersandung melalui percakapan yang tidak nyaman. Jika bergaul di pertemuan sosial, obrolan ringan, atau memulai percakapan dengan orang baru membuatmu canggung, jangan khawatir, karena itu perasaan yang umum dirasakan setiap orang.
Kesulitan dalam situasi sosial, secara keseluruhan perilaku ini berasal dari kurangnya keterampilan sosial yang halus yang berpotensi membuat orang lain merasa tidak nyaman. Jika kamu pernah mengalami kesulitan dalam situasi sosial, tidak yakin harus berkata apa atau bagaimana harus bertindak, kamu mungkin menunjukkan tanda-tanda mengalami kecemasan sosial.
Ada tanda yang jelas, apakah kamu mengalami kecemasan sosial atau tidak. Penasaran? Yuk, simak beberapa tandanya berikut ini.
Advertisement
1. Kamu Merasa Tidak Nyaman Saat Dikelilingi Orang
Bukan rahasia lagi bahwa seseorang yang berjuang secara sosial sering diganggu oleh ketidaknyamanan saat berada di tengah keramaian. Entah itu karena gugup atau rasa tidak nyaman yang luar biasa, sifat ini merupakan indikasi pasti bahwa seseorang sedang berjuang untuk menyesuaikan diri.
Advertisement
2. Terlalu Banyak Diam saat Berkumpul Banyak Orang
Pembicaraanmu tersandung dan pecah dalam keheningan yang canggung, hanya karena kamu tidak memiliki kata yang tepat untuk diucapkan. Apakah kamu bersama orang asing atau seseorang yang tidak dikenal, kamu cenderung hanya memberikan balasan singkat dan mengalihkan pandangan ke bawah.
3. Percakapanmu Tidak Mengalir
Berinteraksi dengan seseorang yang belum pernah kamu temui sebelumnya atau tidak kamu kenal dengan baik bisa menjadi rintangan yang nyata bagimu. Sulit untuk mengetahui cara bertanya tentang topik yang tepat, menyampaikan hal yang benar, dan menunjukkan minat dalam percakapan. Terlebih lagi, berbasa-basi adalah tugas yang menakutkan bagimu.
Akibatnya, percakapan kurang mengalir, membuatmu dan orang lain merasa tidak nyaman. Biasanya berakhir agak cepat, dan orang yang baru saja kamu ajak mengobrol lebih suka beralih ke orang lain.
Advertisement
4. Sulit Mengungkapkan Pikiran dengan Kata-kata
Kamu merasa sulit untuk mengekspresikan diri dan sering mengatakan hal yang salah. Meskipun kamu pintar, ketika kamu berbicara dengan orang lain, kata-katamu tidak keluar seperti yang kamu inginkan. Pikiranmu jelas dalam benakmu, tetapi ketika kamu mencoba mengomunikasikannya, sesuatu selalu hilang dalam terjemahan, dan orang-orang akhirnya salah paham denganmu. Terkadang, kamu mungkin mengatakan sesuatu yang menyinggung orang lain tanpa sengaja, karena kamu kesulitan menilai apa yang pantas dan apa yang tidak.
5. Kamu Terkadang Terlalu Banyak Bicara di Lingkungan Sosial
Terkadang kamu cenderung terlalu banyak bicara dalam situasi sosial, yang dapat membuatmu membocorkan detail pribadi yang kemudian kamu sesali untuk dibagikan. Pada saat-saat canggung atau saat mencoba membuat orang lain terkesan, kamu mungkin merasa perlu menceritakan kisah masa lalumu yang terlalu intim atau tidak relevan dengan percakapan. Ini bisa terlihat aneh bagi mereka yang baru saja bertemu denganmu.
Advertisement
6. Salah Menanggapi Pertanyaan dari Orang Lain
Ketidakmampuanmu untuk memahami maksud di balik kata-kata dan pertanyaan orang lain seringkali dapat menyebabkan kesalahpahaman. Kurangnya kemahiran sosial sering membuatmu terlalu sibuk dengan kecemasan dan kegelisahanmu sendiri, yang kemudian menghambat kemampuanmu untuk berinteraksi secara efektif dengan orang lain. Akibatnya, kamu cenderung salah menafsirkan kata-kata mereka dan sering meminta mereka mengklarifikasi pernyataan mereka.
Ketika mengalami kecemasan sosial, kamu perlu belajar sedikit demi sedikit dengan memulainya dari keluargamu. Cobalah untuk sering berbaur dengan keluarga.