Pikiran Tetap Tenang dengan Menerapkan Mindset Stoicism dalam Kehidupan Sehari-hari

Ilustrasi Mental Health. (WOKANDAPIX/Pixabay)

Fimela.com, Jakarta Banyak dari kamu yang suka memikirkan segala hal yang ada diluar kendali pikiran. Padahal seharusnya kamu hanya perlu memikirkan apa yang kamu bisa kontrol. Omongan dan pikiran orang lain ada dalam luar kendali hidupmu. Kaum Stoa menyadari kebenaran yang tidak dapat disangkal ini, dan fokus pada apa yang bisa mereka lakukan.

Nah kamu bisa loh menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Berikut penjelasannya. Sangat mudah untuk merasa frustasi hari ini. Kamu pun pasti sudah terbiasa dengan kenyamanan sehingga ketidaknyamanan sekecil apa pun akan memicu kemarahan dalam diri. Jadi kamu akan memperbaiki sesuatu yang mengganjal hati dan pikiranmu.

Padahal, semua orang berhak berpendapat dan menilai. Jika suatu hal tidak sesuai dengan kebenarannya, biarlah kamu hanya melakukan hal yang benar dan bukan berarti kamu perlu memperbaikinya. Bahasa kasarnya adalah tidak semua yang kamu mau akan terjadi kan.

TERKAIT: Karya-karya Seni yang Pererat Hubungan Singapura dan Indonesia

TERKAIT: 4 Tips Menjalani Hidup Mode Slow Living, Temukan Nikmatnya Ketenangan dalam Hidup

TERKAIT: Hari Jantung Sedunia 2024: Gunakan Hati untuk Beraksi

Buat Kebahagiaan untuk Dirimu Sendiri

Ilustrasi bahagia, menikmati hidup, bebas, semangat. (Photo by Quang Anh Ha Nguyen from Pexels)

Semua hal buruk yang ada dibelakang kamu tidak akan membuatmu tidak bahagia, maka dari itu buatlah kebahagiaan bagi dirimu sendiri. Ketidakbahagiaan dapat timbul dan berasal dari respon emosional yang telah kamu pilih. Tanggung jawab ada pada dirimu sendiri untuk memastikan bahwa kamu tidak membiarkan kejadian eksternal mempengaruhi kondisi pikiran internal yang ada dalam dirimu. Begitu kamu menginternalisasikannya, menjadi jelas bahwa kamu mempunyai kekuatan untuk bahagia, apapun keadaannya.

Nah, kamu perlu loh untuk membuat kebahagiaan bagi dirimu sendiri dengan menerapkan “Mindset Stoicism”. Pikiran yang didasarkan pada sebuah fakta dan bukan membersihkan nama pribadi. Biarlah apa yang kamu lakukan yang menjadi fakta. Omongan orang lain hanya sebagai penilaian manusia biasa dengan opini. Kamu perlu menyadari dan bersikap cuek. Sikap ah yasudahlah ternyata baik adanya loh. Kamu hanya perlu menerima diri dan menghargai opini orang lain meskipun itu buruk.

Ilustrasi bahagia, menikmati hidup, bebas. (Photo by Debby Hudson on Unsplash)

Cuek untuk Pikiran yang Positif

Jadi, ayo terapkan pikiran cuek yang positif. Hari-hari ini banyak sekali yang overthinking dan hal ini tentu mengganggu kesehatan mental. Jangan selalu berpikir bahwa semua orang menyukaimu. Kamu terkadang pasti juga pernah tidak menyukai atau tidak nyambung dengan orang lain. Hal itu bukanlah masalah, karena orang berbeda-beda.

Semoga bermanfaat ya! Jangan overthinking lagi. Biarlah kamu menjadi dirimu sendiri dengan semua sifat unik dan baikmu.

Penulis : Yosefin Natalie