Sukses

Lifestyle

10 Tips Bangun Karakter Positif Bagi Orang yang Berkepribadian Pesimis

Fimela.com, Jakarta Apakah kamu melihat dunia dari sudut pandang kaca setengah kosong? Atau kamu tidak percaya bahwa setiap awan memiliki hikmahnya? Jika Sahabat Fimela menjawab “Ya” pada salah satu pertanyaan di atas, kemungkinan besar kamu pesimis. Menurut American Psychological Association, pesimisme adalah sikap bahwa segala sesuatunya akan berjalan salah dan keinginan atau tujuan seseorang tidak mungkin tercapai. Orang pesimis sering dikritik karena kecenderungannya berpikir negatif. Mereka juga cenderung berfokus pada aspek terburuk atau tidak menguntungkan dalam sebagian besar keadaan.

Dari pada bersikap terlalu pesimis, melakukan pendekatan terhadap segala hal dengan harapan yang realistis dapat menjadi landasan bagi kesehatan dan kesejahteraan yang baik. Menyadur dari high5test.com, penelitian menunjukkan bahwa tingkat pesimisme yang rendah, dibandingkan tingkat optimisme yang tinggi berhubungan dengan peningkatan kesehatan. Dengan kata lain, orang yang pesimis mungkin berisiko lebih tinggi dalam mendiagnosis masalah kesehatan fisik dan mental, dan menjadi orang yang optimis belum tentu membuat Sahabat Fimela lebih sehat juga.

Berfokus pada emosi negatif secara internal hanya akan membuatnya semakin kuat. Inilah 10 tips yang diasadur melalui laman forbes.com dan trackinghappiness.com, agar dapat Sahabat Fimela lakukan untuk membangun karakter positif guna melawan sikap pesimisme.

1. Kembangkan pola pikir bersyukur

Mengembangkan pola pikir bersyukur merupakan langkah transformatif untuk menghilangkan pesimisme. Mulailah dengan mendedikasikan beberapa menit setiap hari untuk merenungkan hal-hal yang Sahabat Fimela syukuri. Ini bisa sesederhana menghargai pagi yang damai, senyuman orang asing, atau kenyamanan rumah kamu sendiri.

Membuat jurnal rasa syukur sebagai tempat Sahabat Fimela mencatat momen-momen dapat memperkuat efek ini secara signifikan. Tindakan menulis memperkuat pikiran-pikiran positif ini, secara bertahap mengalihkan fokus kamu dari aspek negatif ke positif. 

 

2. Ambil pandangan jangka panjang dalam hidupmu

Ingatlah dalam hidup yang Sahabat Fimela anggap negatif, namun ternyata menjadi berkah atau pembelajaran yang bermanfaat bagi kamu. Bagaimana sebagian besar situasi negatif bisa menjadi berkah atau pelajaran?

Bersyukurlah karena situasi negatifnya tidak lebih buruk, seperti flu yang parah bisa jadi disebabkan oleh Covid-19, misalnya. Fokus pada kekuatan Sahabat Fimela untuk menghadapi kesulitan dan membangun kepercayaan diri.

3. Dengarkan dialog internal kamu

Saat dihadapkan pada pikiran negatif, ubahlah menjadi pikiran positif. Misalnya, “Saya tidak pandai dalam hal ini!” dapat diubah menjadi, “Mungkin ini bukan salah satu kekuatan saya, tetapi saya sudah berusaha sekuat tenaga, dan saya terampil dalam banyak hal lainnya.”

 

4. Cobalah untuk membicarakan solusi, bukan masalah

Cara sederhana lainnya untuk mengubah sikap pesimisme Sahabat Fimela menjadi sesuatu yang positif adalah dengan membicarakan solusi, bukan masalah. Ketika kamu menghadapi tantangan sebagai orang yang pesimis, kemungkinan besar kamu hanya akan mengakui tantangan tersebut.

Mengubah proses berpikir alami Sahabat Fimela jelas lebih mudah diucapkan dari pada dilakukan. Namun jika kamu mendapati diri berpikir seperti orang yang pesimis, cobalah secara sadar berusaha untuk berpikir positif tentang tantangan kamu. Dari pada terus-terusan berkutat dengan hal-hal negatif yang pesimis, cobalah untuk mengatasi setiap masalah dengan solusi potensial. Dengan melakukan hal ini, Sahabat Fimela secara alami dapat mengarahkan percakapan internal kamu dari topik negatif yang penuh tantangan dan risiko ke topik positif yang penuh dengan peluang.

5. Mengutamakan fundamental fisik

Jika Sahabat Fimela tidak mempunyai waktu tidur yang cukup, makan dengan benar, dan berolahraga yang cukup, maka kamu perlu membuat prioritas ulang. Jika tidak melakukan ini, akan lebih sulit untuk tetap bersikap positif. Kurang tidur dikaitkan dengan banyak efek samping negatif, di antaranya depresi, diabetes, dan penyakit jantung. Kemudian pola makan yang tidak sehat dikaitkan dengan kemungkinan depresi yang lebih tinggi. Selain itu, kurangnya olahraga dapat menyebabkan penyakit kronis yang parah.

Jika dasar-dasar fisik Sahabat Fimela tidak tertata dengan baik, kecil kemungkinan untuk berkembang dan mempertahankan keadaan pikiran yang positif. Namun, jika kamu berhasil menjaga fisik, perasaan sejahtera secara umum akan meningkat, serta kamu akan merasa lebih kuat dan memiliki lebih banyak energi. 

 

6. Kelilingi diri dengan individu yang optimis

Habiskan waktu bersama orang-orang yang positif dan bahagia. Mereka bisa jadi teman atau anggota keluarga yang memiliki pola pikir positif dalam hidup dan mengambil risiko yang diperhitungkan untuk mengejar ambisi mereka.

Berhubungan dengan teman atau orang terkasih yang optimis dapat mempengaruhi orang yang pesimis untuk menerima pemikiran positif. Orang-orang ini dapat membantu Sahabat Fimela mempertimbangkan kembali ide atau kemungkinan yang mungkin kamu abaikan karena sikap pesimismenya.

7. Tingkatkan respons, fokus pada positif

Ketika seseorang bertanya bagaimana kabar Sahabat Fimela, alangkah baiknya untuk selalu meningkatkan jawaban kamu, dari “Ok” menjadi “Baik”, misalnya. Selain itu, saat menghadapi tantangan dan kritikus dalam diri kamu mengungkapkan pesimisme, ucapkan terima kasih atas kontribusinya dan segera tanyakan pada diri sendiri. Misalnya, “Apa aspek positif dari situasi yang kita hadapi?”. Tak lama kemudian, perubahan sederhana ini akan memberimu kesadaran yang lebih besar dan kendali mental yang baik.

 

8. Gunakan pesimisme dengan bijaksana

Pesimisme yang sering digunakan memungkinkan Sahabat Fimela mewujudkan ambisi secara menguntungkan dengan memaksa diri menunjukkan inisiatif dan imajinasi untuk mengatasi rintangan. Pesimisme mendorong kita hingga batas kemampuan dan memungkinkan untuk mengerahkan seluruh sumber daya yang dimiliki. Kejernihan, antisipasi, dan imajinasi adalah manfaat dari pesimisme selektif yang digunakan untuk sudut pandang hidup yang lebih optimis.

9. Akui pandangan sebagai salah satu dari banyak kemungkinan

Ini bukanlah tugas mudah bagi mereka yang pada dasarnya pesimis. Mulailah dengan mengakui pandangan pesimis Sahabat Fimela. Hal ini dapat bermanfaat bagi kita untuk mempersiapkan menghadapi kemungkinan terburuk, melindungi emosi, dan menurunkan ekspektasi. Kemudian, susun pandangan kamu sebagai satu kemungkinan. Masa depan tidak diketahui, jadi kemungkinan apa lagi yang ada? Mungkinkah hal lain juga realistis? Ini akan mulai menantang pola pikir kamu.

 

10. Rencanakan skenario terburuk dan harapan yang terbaik

Metode ini memungkinkan Sahabat Fimela memetik manfaat dari bersikap optimis, namun tetap rentan terhadap hal terburuk yang mungkin terjadi. Untuk menikmati manfaat dari bersikap pesimis, pertimbangkan dan identifikasi apa yang mungkin salah dalam suatu situasi. Dari sana, Sahabat Fimela dapat mengembangkan rencana darurat untuk mengelola skenario terburuk jika hal itu terjadi. Dengan itu, kamu tetap bisa menantikan kesuksesan sambil bersiap menghadapi kemungkinan terburuk.

 

 

 

Penulis: Miftah DK

#Unlocking The Limitless

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading