Fimela.com, Jakarta Dilansir dari Saudi German Health, gastroesophageal reflux disease atau yang sering disebut GERD merupakan sebuah penyakit yang disebabkan oleh asam lambung yang mengalir ke saluran yang menyambungkan mulut dan lambung. Hal ini dapat menyebabkan nyeri hingga sensasi terbakar. Pemicu GERD sendiri beragam, beberapa diantaranya adalah pola makan dan gaya hidup.
Bulan Ramadan adalah bulan yang mewajibkan umat Islam untuk berpuasa. Para penderita GERD masih dapat berpuasa selama Bulan Suci, tetapi selama kondisinya masih terkendali dan tetap menjaga pola makan dan gaya hidup selama berpuasa. Justru dokter menganjurkan untuk berpuasa karena dapat membantu meringankan gejala yang berhubungan dengan produksi asam lambung berlebih.
Advertisement
Tips sahur untuk penderita GERD
Para penderita GERD sensitif terhadap jenis makanan atau minuman tertentu, sehingga harus sangat diperhatikan makanan yang dikonsumsi. Selama berpuasa, kita tidak diperbolehkan untuk makan dan minum, sementara itu biasanya asam lambung naik saat perut kosong. Lantas, apa yang harus dilakukan?
Hindari makanan tinggi lemak dan gula
Untuk pencernaan yang baik, sebaiknya hindari makanan tinggi lemak dan tinggi gula. Hindari juga makanan instan dan makanan yang terlalu pedas. Saat sahur, Sahabat Fimela dapat mengonsumsi hal-hal yang memiliki rasa yang tidak terlalu berat, sehingga lambung tidak kaget dengannya. Sahabat Fimela dapat mengonsumsi naik dan lauk-pauk atau roti sebagai pengganti nasi sebagai karbohidrat. Hindari makanan ekstrem, seperti makanan yang terlalu manis, terlalu asin, atau terlalu pedas.
Konsumsi makanan tinggi serat
Makanan tinggi serat seperti buah-buahan, sayur-sayuran dapat membantu proses pencernaan dan membuat rasa kenyang yang lebih tahan lama dibandingkan makanan-makanan lain. Selain itu, makanan tinggi serat juga aman diterima oleh lambung penderita GERD. Namun, hindari buah-buahan atau sayur-sayuran yang asam.
Hindari rokok
Rokok dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Sahabat Fimela sebaiknya menghindari rokok agar tidak memperparah sakit asam lambung yang diderita.
Hindari minuman berkafein
Minuman berkafein seperti teh dan kopi dapat memperburuk kondisi seseorang yang menderita GERD. Minuman yang mengandung kafein dapat menyebabkan gangguan pencernaan.
Jangan kembali tidur setelah sahur
Tidur tepat setelah sahur akan menyebabkan gangguan pencernaan karena asam lambung akan naik. Sahabat Fimela dapat menunggu beberapa jam setelah sahur jika ingin kembali tidur.
Langkah yang harus diambil ketika asam lambung naik saat berpuasa
Dilansir dari Perhimpunan Endoskopi Gastrointestinal Indonesia, konsultan gastroenterohepatologi, Syifa Mustika, M.D., membagikan tiga cara yang dapat mengatasi asam lambung yang kambuh saat berpuasa.
Perbanyak konsumsi air mineral dan buah-buahan
Dengan memperbanyak konsumsi air mineral saat sahur dan buka puasa, tubuh akan terhidrasi dengan baik. Minumlah setidaknya dua liter air mineral untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh. Sahabat Fimela juga dapat mengonsumsi buah-buahan dengan mineral tinggi yang menjadi sumber cairan bagi tubuh, seperti semangka, melon, pepaya, apel, dan kelapa.
Konsumsi obat
Jika sedang menderita GERD atau gangguan asam lambung lain, Sahabat Fimela sangat dianjurkan untuk mengonsumsi obat pada saat sahur dan berbuka untuk mendapatkan puasa yang tenang dan sehat.
Konsumsi makanan berkarbohidrat tinggi
Makanan berkarbohidrat tinggi akan membutuhkan waktu lama untuk dapat dicerna oleh tubuh. Maka dari itu, dengan mengonsumsi makanan berkarbohidrat tinggi, Sahabat Fimela dapat mengatasi naiknya asam lambung saat tengah berpuasa karena makanan yang dikonsumsi menyebabkan rasa kenyang yang lebih lama.
Penulis: FIMELA Karina Alya
#Unlocking The Limitless