Sukses

Lifestyle

5 Kebiasaan yang Ternyata Membuat Seseorang Sulit Bahagia

Fimela.com, Jakarta Hidup bahagia dan tanpa beban adalah tujuan dari semua orang. Namun sayangnya, beberapa  kebiasaan buruk atau pola pikir yang negatif bisa menjadi penghalang bagi seseorang untuk bahagia. Kebiasaan ini justru membuat seseorang merasa tidak nyaman, kurang puas dan iri akan kebahagiaan orang lain. 

Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi beberapa kebiasaan yang bisa membuat seseorang sulit bahagia. Mari simak apa saja kebiasaan tersebut.

Iri Dengki atas Kesuksesan Orang Lain

Iri dan dengki atas kesuksesan orang lain merupakan kebiasaan yang bisa merusak kebahagiaan seseorang. Membandingkan diri sendiri dengan orang lain secara berlebihan, atau merasa iri dan dengki saat melihat kesuksesan orang lain, ini membuat siapapun sulit bahagia. Ini juga akan memicu perasaan tidak puas dengan kehidupan sendiri selama ini.

Berharap Berlebihan

Berharap berlebihan terhadap diri sendiri, orang lain, atau situasi tertentu juga bisa memicu perasaan kecewa serta tidak puas. Memiliki harapan yang tidak realistis atau terlalu tinggi, seringkali menyebabkan perasaan frustasi. Ini juga menyebabkan kekecewaan yang tak berkesudahan. 

Menutup Diri

Menutup diri dari hubungan sosial atau pengalaman baru juga bisa membuat seseorang merasa terisolasi dan kesepian. Kurangnya interaksi sosial dan dukungan dari orang lain, bisa  menghambat perkembangan emosional dan menyebabkan perasaan sedih atau depresi. Tentu hal ini akan membuat siapapun sulit bahagia. 

Perfeksionisme yang Berlebihan

Mengejar kesempurnaan dalam segala hal akan menjadi beban yang berat. Disadari atau tidak, ini menyebabkan stres yang berkepanjangan. Perfeksionisme yang berlebihan seringkali menghambat kedamaian dalam diri dan kebahagiaan. Apalagi jika seseorang tidak bisa mencapai standar yang diinginkannya. 

Mengkhawatirkan Hal-hal yang Tidak Perlu Dikhawatirkan

Mengkhawatirkan hal-hal yang di luar kendali seseorang, seperti masa depan atau peristiwa yang belum terjadi, bisa menyebabkan kecemasan yang berkepanjangan. Ini juga akan mengganggu kebahagiaan. Menghabiskan terlalu banyak waktu dan energi untuk memikirkan hal-hal yang tidak perlu dikhawatirkan, hanya akan menambah beban mental dan pikiran. 

Pada dasarnya setiap orang memiliki hak untuk bahagia. Hanya saja, bahagia tidaknya ia, itu tergantung pada masing-masing. Bahagia tidaknya seseorang, itu tergantung pada kemauannya untuk bahagia. Semoga kita senantiasa memiliki hidup bahagia walau selama ini serba biasa saja bahkan jauh dari kata sempurna. Semoga informasi ini bermanfaat.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading