Fimela.com, Jakarta Honda Jun'ichi karena suatu hal memiliki nama panggilan Copper. Di usianya yang sudah menginjak 15 tahun, ada banyak hal yang mulai ia pertanyakan dalam hidupnya. Meskipun ayahnya sudah meninggal dunia, ada paman baik hati yang senantiasa mendampingi dan membimbingnya. Bahkan pamannya ini punya peran yang sangat besar dalam membantu Copper memahami semua hal yang dirasakannya.
Berlatar di Jepang tahun 1937, kita akan diajak mengikuti keseharian dan pengalaman yang dialami oleh Copper. Percakapan-percakapannya dengan sang paman hingga kesehariannya menghabiskan waktu dengan teman-teman dekatnya menghadirkan kisah yang begitu menghangatkan hati. Tentang kehidupan manusia hingga soal bertumbuh dewasa, ada banyak hal menarik yang bisa kita dapatkan dari kisahnya.
Advertisement
Advertisement
How Do You Live?
Judul: How Do You Live?
Penulis: Genzaburo Yoshino
Penerbit: Penguin Random House UK
"People are... Well, they seem a little like water molecules, don't you think so?" (pg. 11)
"And your heart, well, it opens only when you actually encounter a great work of art in person and it makes a deep impression on you. If it means anything at all to live in this world, it's that you must live your life like a true human being and feel just what you feel. This is not something that anyone can teach from the sidelines, no matter how great a person they may be." (pg. 47)
"The older we get, the bigger the things are, the harder they are to take back, and the more we feel this way, compared to when we were children." (pg. 226)
"As long as we are human, we all make mistakes. And then, as long as our conscience doesn't go numb, the knowledge of the mistakes we have made can't help but cause painful thoughts for all of us." (pg. 235)
***
Paman Copper punya kebiasaan menarik ketika berkomunikasi dan menjelaskan sesuatu kepada Copper. Dia membuat tulisan-tulisan yang ia uraikan dengan bahasa yang sebisa mungkin bisa dipahami oleh Copper. Banyak hal yang dibahasnya, seperti bagaimana manusia satu dengan manusia lainnya saling terhubung dan memengaruhi. Bagaimana tokoh-tokoh besar di dunia memberi inspirasi dan pelajaran yang bisa dipetik sebagai bekal untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Seperti anak remaja pada umumnya, Copper juga memiliki masalah dan konfliknya sendiri. Dia punya beberapa teman yang dekat dengannya. Namun, suatu hari dia telah melakukan sesuatu yang menurutnya adalah kesalahan besar. Ada penyesalan yang begitu mendalam yang ia rasakan, dan ia tak tahu harus bagaimana. Bahkan untuk minta maaf pun, dia merasa masih begitu takut dan tak tahu harus bersikap seperti apa. Sang ibu pun hadir dengan menceritakan sebuah kisah hidupnya dan Copper merasa sangat terbantu dengan wejangan dari ibunya tersebut.
Bagaimana Newton bisa menemukan teori gravitasi hingga bagaimana kisah Napoleon yang begitu heroik juga dibahas di dalam novel ini melalui tulisan-tulisan yang dibuat sang paman untuk keponakannya. Walaupun mungkin ada beberapa hal yang tampaknya masih agak terlalu sulit untuk dipahami Copper di usianya yang masih belia, tetapi tulisan-tulisan yang dibuat oleh pamannya memberi wawasan yang lebih luas.
"Menjalani hidup sebagai manusia yang baik, bagaimana caranya?" Pertanyaan ini mungkin juga kerap hadir di benak kita. Berbagai persoalan dan masalah baru akan terus bermunculan dalam hidup. Bahkan banyak penyesalan baru yang hadir juga dalam hidup kita. Sebagai manusia kita pun tak pernah luput dari yang namanya berbuat kesalahan. Melalui kisah Copper dan pamannya di novel ini kita akan menemukan banyak inspirasi baru yang membantu kita untuk berproses merangkai kehidupan yang lebih bermakna.
Novel ini pun disebut sebagai buku anak favorit Hayao Miyazaki. Bahkan menjadi salah satu inspirasi untuk film-film Studio Ghibli. Bagi Sahabat Fimela yang suka atau sedang mencari novel-novel bertema coming of age, How Do You Live? ini bisa menjadi rekomendasi yang menarik. Ada perasaan hangat yang menyelimuti saat kita menyelesaikan novel ini. Ragam inspirasi yang berkaitan dengan menjalani hidup sebagai manusia dan merangkai kehidupan yang lebih bermakna bisa dipetik melalui karya klasik ini.