Fimela.com, Jakarta Dalam menjalin hubungan romantis, ketika hubunganmu semakin matang dan melanjutkan pada jenjang yang lebih serius, tentunya kamu dan pasangan perlu menjaga komitmen bersama. Komitmen dibutuhkan untuk menjaga hubungan tetap harmonis dan langgeng. Namun, tak jarang, beberapa orang memiliki ketakutan akan komitmen. Biasanya orang yang fobia akan komitmen enggan menjalin hubungan dengan serius.
Dalam labirin emosi manusia, fobia komitmen muncul sebagai hambatan penting bagi individu dalam mengatur kompleksitas hubungan. Fenomena rumit ini terwujud dalam berbagai bentuk, yang masing-masing menghadirkan tantangan tersendiri. Mulai dari keengganan, keintiman, hingga ketakutan terhadap komitmen jangka panjang, fobia komitmen menunjukkan rumitnya psikologi manusia.
Nah, perlu kamu ketahui ada beberapa jenis fobia komitmen dalam hubungan. Jika tak ingin terbeka dengan pasangana yang fobia akan komitmen, baca terus untuk mencari tahu beberapa jenis fobia komitmen dalam hubungan.
Advertisement
1. Fobia Komitmen Menghindari Keintiman
Bentuk umum dari fobia komitmen melibatkan keengganan bawaan untuk menerima keintiman. Individu yang bergulat dengan fobia ini sering kali merasa tidak nyaman karena kedekatan emosional dan kerentanannya. Mengekspresikan emosi yang tulus menjadi sebuah tantangan karena mereka takut kehilangan otonomi atau menghadapi penolakan.
Advertisement
2. Fobia Komitmen Jangka Panjang
Perulangan lain dari fobia komitmen berasal dari keraguan mengenai komitmen yang bertahan lama. Orang-orang seperti itu mungkin menunjukkan pola hubungan yang singkat atau sama sekali tidak melakukan komitmen. Ketakutan akan jebakan atau ketidakpastian mengenai masa depan mendasari keengganan untuk berkomitmen.
3. Sulit Mengambil Keputusan
Beberapa orang menderita fobia komitmen karena sulit mengambil keputusan. Ketika dihadapkan pada pilihan-pilihan hidup yang penting, mereka mengalami kecemasan yang luar biasa, sehingga menyebabkan penundaan atau keragu-raguan. Manifestasi fobia komitmen ini dapat menyebar ke berbagai bidang kehidupan, termasuk hubungan, jalur karier, atau aspirasi pribadi.
Advertisement
4. Trauma Masa Lalu
Pengalaman masa lalu mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kecenderungan seseorang untuk berkomitmen. Mereka yang terluka karena trauma masa lalu, seperti patah hati atau pengkhianatan, mungkin merasa takut untuk mengingat kembali pengalaman menyedihkan yang serupa. Beban emosional yang belum terselesaikan ini dapat menghambat hubungan di masa depan dan melemahkan kemampuan untuk percaya dan berkomitmen dengan sepenuh hati.
5. Perfeksionisme
Perfeksionisme sering kali terkait dengan fobia komitmen, sehingga menimbulkan hambatan terhadap keintiman. Individu yang terkepung oleh kecenderungan perfeksionis mungkin menetapkan standar yang tidak dapat dicapai untuk diri mereka sendiri dan pasangannya, karena takut bahwa ketidaksempurnaan dapat menyebabkan kekecewaan atau kegagalan. Akibatnya, mereka mungkin menghindari komitmen untuk menghindari potensi kekecewaan atau penolakan.
Ketika menjalin hubungan dengan seseorang yang fobia akan komitmen, tentu kamu merasa bingung, karena kepastian hubungan jangka panjang tidak bisa terlihat jelas dalam hubunganmu.