Fimela.com, Jakarta Perempuan masa kini terbilang cukup beruntung karena memiliki lebih banyak pilihan dan kesempatan. Termasuk kesempatan perempuan dalam membangun bisnis.
Meski demikian, ada banyak tantangan yang harus disadari perempuan ketika hendak menjalani bisnis. Jelang gelaran Modest Fashion and Womenpreneur Summit 2024, PT Kreasi Mode International berkolaborasi dengan HIPMI Banom Womenpreneur untuk mengadakan pertemuan dengan pengusaha dari berbagai daerah, khususnya yang telah menjadi anggota HIPMI.
Advertisement
Dalam pertemuan ini, hadir sejumlah tokoh pengusaha perempuan yang memiliki rekam jejak panjang dalam dunia kewirausahaan Indonesia. Mulai dari Sri Suparni Bahlil (Ketua Bidang Manajemen Usaha Dekranas), Melissa A. Hamid (Ketua BPP HIPMI Banom Womenpreneur), Sally Giovanny (Founder & CEO BT Batik Trusmi), Inara Rusli (Selebriti dan CEO Inara Group), Ayu May Fakih (CEO PT Kreasi Mode International), dan Endah Kuswiyoto (Ketua Umum Ikatan Istri Karyawan Pegadaian, pengusaha alat-alat kesehatan dan properti).
Advertisement
Jangan pilih pilih teman
Pertemuan ini mengangkat tema “Womenpreneur Go Global” yang membahas tentang pentingnya memperluas jangkauan pasar ke ranah global dalam mengembangkan bisnis.
“Saat ini dunia itu tidak terbatas. Dunia dalam genggaman. Semuanya harus go global karena kalau kita di sini terus kita jago kandang. Kita harus go global dan berkolaborasi dengan dan berkolaborasi tentunya dengan wanita-wanita yang di luar sana. Kita berkolaborasi untuk penetrasi pasar dan mengembangkan usaha kita. Karena dengan kolaborasi kita bisa mengefisiensikan biaya,” terang Endah Kuswiyoto pada sambutannya.
Senada dengan Endah, Melissa A. Hamid yang baru dilantik menjadi Ketua BPP HIPMI Banom Womenpreneur pada Desember lalu juga menjelaskan bahwa pengusaha perempuan sepatutnya berkolaborasi satu sama lain sambil membangung network, terutama mempertimbangkan lebih banyaknya tantangan yang harus dilewati dibanding pengusaha perempuan.
“Your network is your net worth, and it’s really true. Kita jangan pilih teman-teman, jangan pilih-pilih network. Kita enggak tahu, kita bisa dapat rezeki dari mana saja. Mungkin dari teman kita yang bisnisnya belum cuan. Who knows, ternyata mereka bisa membuka jalan,” jelas Melissa.
Pentingnya kolaborasi
Tidak ketinggalan, Inara Rusli turut menekankan pentingnya kolaborasi dalam membangun bisnis. Apalagi, mengingat setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, agar bisa saling mengisi melalui kolaborasi.
“Tidak semua orang andal dalam semua bidang. Kita punya kelemahan di masing-masing bidang, kita punya kelebihan di masing-masing bidang. Dengan adanya celah seperti itu, bukan malah menjadikan kelemahan untuk kita pengusaha-pengusaha wanita di Indonesia. Tapi seharusnya itu menjadi faktor untuk kita saling melengkapi dan menjadi tolak ukur kesuksesan kita di mata dunia. Harapannya, dengan bersatunya kita perempuan-perempuan bisa melawan stereotip bahwa perempuan itu tidak berdaya lemah, membutuhkan belas kasih,” ujar Inara.