Fimela.com, Jakarta Pernah mendengar istilah top down communication? Istilah ini merujuk pada bagaimana perusahaan dapat terjalin komunikasi berupa penyampaian pesan khususnya yang dilakukan oleh pihak atasan agar pekerjaan dapat terstruktur, terencana, serta berjalan dengan baik.
Bukan alasan semata, sebab keputusan yang diambil dalam sebuah pekerjaan sangatlah penting khususnya untuk level atas di mana komunikasi yang efektif sangatlah dibutuhkan dalam pekerjaan di perusahaan. Karena keefektifannya inilah banyak sekali perusahaan yang menggunakan top down communication untuk memastikan ritme informasi dari tingkatan atas seperti manajer ke pekerja tersampaikan dengan baik.
Salah satu alasan top down communication menjadi metode yang simpel adalah karena dapat membantu apa yang disampaikan dari posisi atas dengan cara membreakdownnya dalam berbagai list rincian informasi. Selain itu, top down communication juga meningkatkan koneksi dengan para pekerja terutama untuk menyatukan dalam sesama visi dan misi.
Advertisement
Kamu bisa mengenal top down communication mulai dari penyebab metode yang satu ini tidak efektif dalam komunikasi hingga cara untuk meningkatkan top down communication dalam perusahaan dengan baik dari the Predictive Index.
Advertisement
3 hal yang membuat top down communication menjadi kurang maksimal
1. Kurangnya interaksi ketika tidak dalam saat bekerja
Komunikasi yang baik hanyalah dapat terjadi setelah berbagai pekerjaan dalam jumlah yang rumit. Para leader harus memahami salah satu tujuan dari adanya sebuah tim untuk memahami apa yang dibutuhkan dalam pekerjaan sehingga ketika ada satu atau dua sesama mempunyai konflik tersendiri mereka siap untuk mencari solusinya. Semisal, ketika tidak bekerja, coba komunikasikan secara face to face, buat survey tersendiri, libatkan semua pihak dalam rencana pemetaan pekerjaan serta hal-hal lain.
2. Pesan yang begitu rumit
Dalam melakukan top down communication, ada kalanya kita menggunakan analogi maupun istilah lain untuk menyampaikan suatu hal. Namun kamu perlu imbangi dengan istilah yang bisa dipahami oleh seluruh orang. Terlalu menggunakan top down communication hanya akan membuat penyampaian pesan begitu rumit, alhasil tidak semua orang mengerti pesan yang disampaikan olehmu. Agar efektif kamu bisa menggunakan list atau bullet point untuk membuat urutan pesan yang ingin kamu sampaikan.
3. Menghindari berbagai masalah yang ada di depan mata
Banyak sekali leader atau atasan yang terlalu fokus pada kesuksesan target namun gagal dalam menelusuri apa yang masih menjadi masalah dalam prosesnya. Memang merayakan kesuksesan dalam sebuah pekerjaan ataupun project menjadi hal yang penting namun mengetahui hal yang salah atau adanya masalah juga tidak kalah penting. Dengan menghindari pembicaraan suatu masalah yang dihadapi, kepercayaan diri serta rasa percaya yang dirasakan pekerja kepada leader juga akan semakin berkurang.
Cara untuk meningkatkan top down communication dalam pekerjaan
1. Memahami yang ingin disampaikan pada audience yaitu rekan kerja dan atasan
Tidak semua pekerja membutuhkan informasi begitu bertele terutama dalam perusahaan mengenai strategi serta inisiasi dari perusahaan itu. Kamu hanya perlu memberikan informasi secara garis besar saja dan sesuaikan dengan siapakah pesan tersebut kamu sampaikan.
2. Gunakan ilustrasi, analogi, serta gaya cerita
Ada kalanya dalam suatu pekerjaan, kunci untuk menyampaikan sebuah hal melalui gaya kepenulisan. Biasanya mereka melakukannya dalam bentuk gaya cerita, ilustrasi, hingga analogi. Dengan berbagai strategi ini, komunikasi dapat berjalan dalam dua arah dan baik.
3. Buat pesan dari laporan dengan nuansa yang lebih direct
Ketika kamu melapor, komunikasi langsung menjadi kunci ketika kamu melapor di perusahaan. Terlebih komunikasi bukan apa yang dikatakan saja tetapi juga apa yang dapat disampaikan dan dimengerti dari yang disampaikan. Untuk memastikan agar pesan bisa disampaikan dengan baik, kamu bisa menulis laporan dengan lebih direct dari apa yang diberitahukan padamu.
4. Tetap honest dan rendah hati
Ketika kamu membicarakan tentang kehidupan maupun pekerjaan, tidak semua orang senang atau ingin membicarakan hal-hal tersebut karena semua orang memiliki pengalaman kehidupan dan pekerjaan yang berbeda. Jadi ketika kamu membicarakan hal ini kepada orang lain, kamu harus honest dan tetap rendah hati.
Penulis: Tisha Sekar Aji.
Hashtag: #Unlocking the Limitless