Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, tidak terasa, kita sudah berada di tahun 2024. Setelah melewati tahun-tahun yang cukup menantang, akhirnya kita bisa melangkah pada tahun yang baru.
Setiap tahun, ada banyak orang yang menggunakan tanggal 1 Januari sebagai kesempatan untuk memulai hal yang baru. Kita tentunya ingin mengawali tahun dengan harapan, serta perubahan-perubahan positif untuk mencapai harapan tersebut. Maka dari itu, banyak orang yang membuat resolusi tahun baru. Namun, apakah resolusi tahun baru ini benar-benar efektif berjalan lancar?
Tidak sedikit orang yang gagal dalam melaksanakan resolusi tahun baru mereka. Apakah Sahabat Fimela termasuk salah satu orang tersebut? Dilansir dari laman Lifehack, sebanyak 92 persen orang tidak menjalankan resolusi mereka. Sementara itu, studi lain menunjukkan 80 persen orang menyerah dengan resolusi mereka pada minggu kedua bulan Februari.
Advertisement
Dilihat dari data sebelumnya, sebagian besar orang tidak benar-benar berhasil dalam menjalankan resolusi tahun barunya. Sebenarnya, apa yang menyebabkan orang-orang gagal dalam mencapai resolusi tahun barunya? Simak penjelasan yang dikutip dari laman Lifehack berikut, yuk!
Advertisement
1. Resolusi kurang spesifik
Salah satu hal yang menyebabkan resolusi tahun baru gagal adalah tujuan yang tidak spesifik. Otak manusia dapat merespons dengan baik terhadap tujuan yang spesifik. Tujuan yang kurang rinci membuat pikiran sulit memahami apa yang dianggap sebagai keberhasilan. Hal tersebut dapat menyebabkan distraksi, kurang motivasi, dan kehilangan energi.
Misalnya, Sahabat Fimela ingin menjadi lebih sehat. Resolusi tersebut sudah bagus, tetapi kurang spesifik. Gali lebih dalam tentang resolusi untuk menjadi lebih sehat tersebut, apakah itu berarti bisa dengan berolahraga tiga kali seminggu? Memperbaiki pola makan? Atau mengurangi konsumsi gula?
Nah, untuk membuat resolusi yang lebih spesifik, Sahabat Fimela bisa menggunakan metode SMART, yang memiliki kepanjangan Spesifik, Measurable, Attainable, Relevant, Timely. Dengan demikian, tujuan yang dibuat akan lebih mudah diukur, dapat dicapai, dan relevan dengan keinginan dan waktu yang ditetapkan.
2. Tidak berkomitmen
Faktor yang menyebabkan gagalnya resolusi tahun baru adalah tidak ada komitmen. The American Society of Training and Development menemukan bahwa keberhasilan seseorang dalam mencapai tujuannya akan meningkat sebesar 65 persen ketika berkomitmen pada orang lain.
Orang lain yang dimaksud bisa saja atasan, pasangan, keluarga, atau teman. Jadi, jika Sahabat Fimela ingin mencapai resolusi tahun baru, mintalah bantuan kepada orang-orang tersebut untuk selalu mendukungmu dalam mencapainya.
3. Kehilangan fokus
Kebanyakan orang terlalu sibuk dan melalui banyak distraksi sehingga mereka kehilangan fokus terhadap resolusi mereka setelah beberapa bulan. Dilansir dari Lifehack, sebuah studi menunjukkan bahwa 23 persen orang melupakan resolusinya.
Nah, untuk mengatasi masalah tersebut, Sahabat Fimela bisa menulis resolusi dan tujuanmu. Praktik ini dapat meningkatkan peluang keberhasilan dalam mencapai resolusi sebesar 42 persen, lho. Menulis tujuan bukan hanya membantu mengklarifikasi apa yang ingin dicapai tetapi juga memotivasi untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diperlukan.
Setelah menulis resolusi, Sahabat Fimela bisa meletakkan tulisan tersebut di tempat yang biasanya sering dilihat, seperti menempelkannya di cermin kamar mandi, mengatur pengingat harian di ponsel, atau menempelkan catatan di komputer. Dengan begitu, Sahabat Fimela tetap bisa mempertahankan kesadaran terhadap resolusi yang ingin dicapai.
4. Tidak benar-benar menginginkannya
Kegagalan mencapai resolusi bisa disebabkan karena kurangnya keinginan atau pemahaman akan resolusi tersebut. Seringkali kita membuat resolusi berdasarkan apa yang orang lain pikirkan. Seharusnya, kita lakukan apa yang benar-benar kita pikirkan atau inginkan. Jika kita tidak benar-benar ingin melakukannya, peluang keberhasilannya menjadi sangat rendah.
Mengutip perkataan Jay Hendersen, seorang pakar Kinerja dan Kepemimpinan, yang dilansir dari Lifehack, jika tujuan didasarkan pada hal-hal yang bukan prioritas bagi kita, kemungkinan besar itu tidak akan tercapai. Sebaliknya, jika tujuan dibuat berdasarkan hal-hal yang benar-benar penting bagi kita, mungkin kita bahkan tidak perlu menuliskannya. Kita akan memikirkannya terus-menerus dan keinginan tersebut akan tercapai.
Maka dari itu, kita harus benar-benar mengidentifikasi apa yang diinginkan dan mengapa itu penting bagi diri sendiri. Dengan demikian, keinginan kita bisa tercapai.
5. Lingkungan yang tidak mendukung
Penyebab gagalnya resolusi tidak hanya terjadi karena faktor internal saja, tetapi faktor eksternal juga cukup berpengaruh. Meskipun sudah memiliki tekad yang kuat, seringkali lingkungan di sekitar kita kurang mendukung untuk kita menjalani tujuan yang telah ditetapkan.
Misalnya, kita ingin menjalani hidup sehat dengan menjaga pola makan. Akan tetapi, keluarga di sekitar kita malah menyediakan makanan junk food atau makanan instan.
Selalu ada saja godaan atau distraksi yang menjadi kendala serius. Oleh karenanya, Sahabat Fimela perlu mencari lingkungan yang lebih mendukung supaya peluang kesuksesan untuk mencapai resolusi bisa meningkat.
Penulis: Denisa Aulia