Fimela.com, Jakarta Memasuki hari ketiga, penyelenggaraan Fimela Day semakin seru dengan beragam aktivitas. Salah satunya membuat reed diffuser.
Ya! Fimela Day hari ketiga dimulai dengan sesi workshop pembuatan reed diffuser bersama Manuelle.id. Dibawakan langsung oleh salah satu owner, Natasha Emanuella, membuat reed diffuser terasa lebih mudah.
Sembari menjelaskan cara pembuatan reed diffuser, Natasha pun bercerita bahwa bisnis wewangian, seperti reed diffuser, memilih potensi bisnis yang cukup besar. Apalagi masyarakat Indonesia makin menggemari wewangian sebagai bagian dari dekorasi rumah.
Advertisement
"Besar banget (potensinya). Karena wedding aja sekarang memakai reed diffuser untuk souvenir. Kita pun sekarang juga pakai untuk rumah," jelas Natasha usai sesi workshop kepada Fimela.
Advertisement
Margin keuntungan dari bisnis Reed Diffuser
Lebih lanjut Natasha menyebut margin keuntungan dari bisnis reed diffuser bisa mencapai 50 persen. Tergantung dari target pasar yang dituju dan kreativitas produsen mengemas dan membuat formulasi apik dari sebuah reed diffuser.
Dari workshop yang dilakukan Manuelle.id bersama Fimela, terdapat beberapa bahan dengan kualitas baik yang digunakan. Salah satunya alkohol dengan ethanol food grade 96 persen yang membuat tampilan cairan reed diffuser lebih bening. Sehingga terlihat lebih cantik dan bisa dijual dengan harga yang tinggi.
Tips agar reed diffuser bisa dijual mahal
Dalam proses pembuatan reed diffuser, botol kaca yang digunakan juga mempengaruhi nilai jual. Menurut Natasha, botol kaca dengan warna yang lebih gelap terlihat lebih classy. Selain itu, botol kaca berwarna gelap akan melindungi kualitas cairan reed diffuser lebih baik dari paparan sinar matahari.
Untuk memaksimalkan penggunaannya, Natasha menyarankan untuk diletakkan di sudut ruangan, seperti kamar tidur. Selain itu kamar atau ruangan AC akan membantu penyebaran aroma reed diffuser lebih cepat sehingga cairannya lebih tahah lama.Â