Fimela.com, Jakarta Diwali atau Dipawali adalah salah satu perayaan sakral atau festival keagamaan yang unik oleh umat Hindu di dunia, dirayakan pula oleh penganut Jainisme dan Sikhisme. Festival ini sama pentingnya bagi umat Hindu, seperti perayaan Natal bagi umat Kristen. Nama festival ini berasal dari istilah Sansekerta yaitu deepa yang berarti cahaya dan avali yang berarti barisan atau deretan. Sehingga dipawali diartikan sebagai festival penuh cahaya.
Diwali umumnya melambangkan kemenangan kebaikan atas kegelapan kejahatan. Dilansir dari britannica.com, perayaan Diwali berbeda-beda tergantung wilayah dan tradisi. Di kalangan umat Hindu, biasanya dengan menyalakan lampu gerabah kecil yang berisi minyak pada malam bulan baru untuk mengundang kehadiran Lakshmi, dewi kemakmuran.
Perayaan Diwali juga dilakukan dengan menghias jalanan, mengunjungi kerabat, bertukar hadiah, menggunakan pakaian baru, berpesta, berbagi makanan dengan orang miskin, dan menyalakan kembang api. Festival ini melambangkan cahaya batin yang melindungi diri dari kegelapan spiritual. Saat perayaan Diwali, umat Hindu juga menyembah Lakshmi agar mendapatkan berkah sepanjang tahun yang baru.
Advertisement
Advertisement
Sejarah Perayaan Diwali
Perayaan Diwali sangat populer di India bahkan berbagai negara. Dilansir dari kids.nationalgeographic.com, sebagai berikut:
- Di India Utara, mengadakan festival Diwali untuk merayakan kisah kembalinya Raja Rama ke Ayodhya setelah mengalahkan Rahwana dengan menyalakan deretan lampu tanah liat.
- Di India Selatan, merayakannya sebagai hari dimana Sri Krishna mengalahkan iblis Narakasura.
- Di India Barat, festival ini menandai hari dimana Dewa Wisnu, Pemelihara (salah satu dewa utama trinitas Hindu) mengirim raja iblis Bali untuk menguasai dunia bawah.
Tak hanya di India, Diwali juga dirayakan oleh umat Hindu di berbagai negara. Ada yang merayakan Diwali sebagai peringatan pernikahan Lakshmi dan Wisnu, ada pula yang merayakannya sebagai hari lahir Lakshmi.
Selama berabad-abad, Diwali telah menjadi festival nasional yang juga dinikmati oleh komunitas non-Hindu. Misalnya dalam Jainisme. Bagi komunitas Jain, festival ini memperingati pencerahan dan pembebasan (moksha) Mahavira, Jain Tirthankara terbaru, dari siklus hidup dan mati (samsara). Penyalaan lampu merayakan cahaya ilmu suci Mahavira.
Sejak abad ke-18, Diwali telah dirayakan dalam agama Sikh sebagai saat kembalinya Guru Hargobind ke Amritsar dari penangkaran di Gwalior, yang merupakan gema dari kembalinya Lord Rama ke Ayodhya. Penduduk Amritsar menyalakan lampu di seluruh kota untuk merayakan peristiwa tersebut.
Meski bukan festival utama agama Buddha, Diwali dirayakan oleh sebagian umat Buddha sebagai peringatan hari ketika Kaisar Ashoka masuk agama Buddha pada abad ke-3 SM. Hal ini dilakukan oleh minoritas Buddha Vajrayana di antara masyarakat Newar di Nepal. Mereka merayakannya dengan menyalakan lampu, mendekorasi kuil dan biara, dan memuja Buddha.
Tradisi Perayaan Diwali
Di tahun ini, Diwali jatuh pada tanggal 12 November 2023. Perayaan Diwali jatuh di tanggal yang berbeda setiap tahunnya, ditetapkan berdasarkan kalender Hindu yang jatuh pada hari ke-15 bulan Kartik. Biasanya, jatuh di antara bulan Oktober atau November.
Dilansir dari kids.nationalgeographic.com, perayaan Diwali berlangsung selama lima hari berturut-turut dan masing-masing hari memiliki makna tersendiri yakni Dhanteras, Naraka Chaturdashi atau Choti Diwali, Lakshmi Puja, Goverdhan Puja, serta Bhai Dooj.
- Hari pertama, orang-orang membersihkan rumah dan berbelanja emas atau peralatan dapur untuk membantu membawa keberuntungan.
- Hari kedua, orang-orang mendekorasi rumah dengan lampu tanah liat dan membuat pola desain yang disebut rangoli di lantai menggunakan bubuk berwarna atau pasir.
- Hari ketiga, hari utama perayaan Diwali, keluarga berkumpul untuk puja Lakshmi, doa kepada Dewi Lakshmi, diikuti dengan pesta lezat dan pesta kembang api.
- Hari keempat, hari pertama tahun baru, saat teman dan kerabat berkunjung dengan membawa hadiah dan harapan terbaik untuk musim ini.
- Hari kelima, saudara laki-laki mengunjungi saudara perempuan mereka yang sudah menikah, yang menyambut mereka dengan cinta dan makanan mewah.
Penulis: Maritza Samira
#BreakingBoundariesNovember