Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela suka ngeteh? Sudah pernah mencoba minum teh oolong? Teh oolong memang kurang populer dibandingkan dengan teh hijau atau teh hitam bagi kalangan awam. Akan tetapi, bagi pecinta teh, pasti sudah tidak asing lagi dengan teh satu ini.
Teh oolong merupakan teh yang berasal dari tanaman teh Camellia sinensis, yang sama dengan teh hijau, teh hitam, dan teh putih. Dalam proses pengolahan teh oolong melibatkan beberapa langkah, termasuk panen daun teh, pengeringan, dan fermentasi sebagian. Keunikan teh oolong terletak pada tingkat oksidasi daun tehnya, yang berada di antara tingkat oksidasi teh hijau dan teh hitam.
Dihasilkan oleh China dan Taiwan, asal-usul teh oolong di China dan Taiwan masih sangat dihormati di kedua negara tersebut. Dilansir dari Tea Tulia, Di China, ada cerita yang mengatakan bahwa teh oolong diberi nama "wulong" atau "naga hitam" karena daun teh yang besar dan teroksidasi secara berat menyerupai bentuk naga Cina mistis. Di Taiwan, teh oolong umumnya kurang teroksidasi dibandingkan dengan versi China, sehingga memiliki warna yang lebih hijau dan rasa yang lebih ringan.
Advertisement
Seiring dengan tingkat oksidasi yang bervariasi, rasa dan aroma teh oolong dapat sangat beragam. Beberapa varietas teh oolong memiliki karakteristik rasa yang lebih manis dan buah-buahan dengan sentuhan aroma madu. Di sisi lain, ada yang memiliki rasa yang lebih kayu dan kental dengan aroma panggang. Keunikan ini memberikan pengalaman meminum teh oolong yang unik dan menarik.
Selain rasanya yang unik dan nikmat untuk diminum, teh oolong juga mengandung banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, lho. Simak informasi berikut untuk mengetahui selengkapnya.
Advertisement
Membantu melawan penyakit diabetes
Dilansir dari Tea Kruthi eh oolong dapat memberikan kontribusi positif dalam pengelolaan penyakit diabetes, terutama diabetes tipe 2. Kandungan polifenol dalam teh oolong, seperti epigallocatechin gallate (EGCG), memiliki sifat antioksidan yang dapat membantu menjaga stabilitas kadar gula darah dan meningkatkan sensitivitas insulin. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh American Diabetes Association menemukan bahwa konsumsi teh oolong secara teratur selama 30 hari dapat signifikan mengurangi konsentrasi glukosa darah pada penderita diabetes.
Selain itu, teh oolong diketahui dapat meningkatkan metabolisme dan membantu dalam pembakaran lemak. Ini dapat membantu mengontrol berat badan, yang merupakan faktor penting dalam pengendalian diabetes. Beberapa studi juga menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi teh oolong secara teratur memiliki risiko lebih rendah untuk mengembangkan diabetes tipe 2.
Teh oolong juga dapat membantu dalam pengelolaan kolesterol dan tekanan darah, yang merupakan faktor risiko tambahan untuk komplikasi diabetes. Efek antioksidan dari teh oolong dapat melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan yang dapat disebabkan oleh diabetes dan proses peradangan.
Meningkatkan kesehatan jantung
Dilansir dari Healthline, mengonsumsi teh oolong secara rutin dapat meningkatkan kesehatan jantung. Tekanan darah yang tinggi atau hipertensi dan penyumbatan pembuluh darah berisiko memicu penyakit jantung koroner dan serangan jantung. Teh oolong mengandung kafein, yang mana dapat mengurangi penyumbatan pembuluh darah dan mangendalikan tekanan darah.
Salah satu penelitian di Jepang yang diterbitkan oleh Journal Of Epidemiology & Community Health (2009) melibatkan 76 ribu orang dewasa di Jepang menemukan bahwa pria yang minum 8 ons (240 mL) atau lebih teh oolong setiap hari memiliki risiko penyakit jantung yang 61 persen lebih rendah. Selain itu, penelitian di China yang diterbitkan pada Jurnal Stroke AHA menunjukkan bahwa orang dewasa yang mengonsumsi teh oolong 1 hingga 2 cangkir sehari mampu menurunkan risiko penyakit stroke secara signifikan.
Membantu menurunkan berat badan
Apakah Sahabat Fimela ingin menurunkan berat badan? Cobalah untuk mengonsumsi teh oolong secara rutin, maka berat badanmu akan menurun seiring berjalannya waktu. Hal ini karena teh oolong mengandung kafein, xat yang dapat meningkatkan metabolisme. Dengan meningkatnya metabolisme, tubuh membakar lebih banyak kalori, yang mana dapat membantu menurunkan berat badan seiring berjalannya waktu.
Melansir dari Teasetc, selain kafein, teh oolong mengandung senyawa bernama polifenol, termasuk epigallocatechin gallate (EGCG). Polifenol ini memiliki sifat antioksidan dan telah dikaitkan dengan peningkatan oksidasi lemak. Oksidasi lemak adalah proses di mana tubuh menggunakan lemak sebagai sumber energi. Dengan meningkatkan oksidasi lemak, teh oolong dapat membantu dalam pembakaran lemak, yang berpotensi mendukung penurunan berat badan.
Selanjutnya, teh oolong diyakini dapat memengaruhi pengeluaran energi dan penggunaan lemak sebagai bahan bakar. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi teh oolong dapat meningkatkan tingkat pengeluaran energi tubuh, sehingga membantu membakar kalori lebih efisien.
Meningkatkan kesehatan tulang dan gigi
Manfaat lain mengonsumsi teh oolong adalah memiliki senyum putih bersih dan tulang yang kuat. Dilansir dari Solarisbotanical, sebuah penelitian dari ChinaMeningkatkan kesehatan tulang dan gigi menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi teh oolong selama lebih dari 10 tahun mengurasi risko kehilangan kepadatan mineral tulang yang jauh lebih rendah. Kepadatan mineral tulang yang tinggi umumnya dikaitkan dengan risiko fraktur yang lebih rendah, menandakan bahwa teh oolong dapat berperan dalam menjaga kesehatan struktur tulang. Mengonsumsi teh oolong secara rutin juga dikatkan dengan perlindungan terhadap osteoprosis, yaitu suatu kondisi yang dapat menyebabkan penurunan kepadatan tulang.
Selanjutnya, sifat antioksidan teh oolong juga memengaruhi kesehatan gigi. Teh oolong merupakan sumber alami fluoride, yang dikenal sebagai zat yang melawan pembusukan gigi, memperkuat enamel, dan mencegah karies. Kandungan fluoride ini dapat membantu dalam melawan plak gigi dan menjaga kebersihan mulut secara keseluruhan.
Membantu meredakan eksim
Dilansir dari Tea Kruthi, kadungan alami yang ada pada teh oolong dapat membantu meredakan gejala eksim. Dalam penanganan eksim, yang sering ditandai oleh ruam, gatal, kemerahan, pembengkakan, dan kemungkinan infeksi, teh oolong menonjol karena kandungan antioksidannya. Antioksidan, terutama polifenol, bekerja melawan radikal bebas yang dapat memperburuk kondisi kulit. Dengan melindungi kulit dari kerusakan eksternal, teh oolong membantu memitigasi faktor yang dapat memicu flare-up eksim.
Selain itu, teh oolong dapat memberikan efek antiinflamasi yang bermanfaat. Antioksidan dan senyawa lainnya dalam teh oolong dapat membantu mengurangi peradangan pada kulit, yang sering menjadi pemicu utama gejala eksim. Reduksi peradangan ini dapat memainkan peran signifikan dalam memberikan kelegaan dan meningkatkan kenyamanan penderita eksim.
Tidak hanya itu, teh oolong mengandung senyawa seperti teanin yang dapat memberikan efek relaksasi. Situasi stres atau kecemasan dapat memperburuk eksim, dan minum teh oolong dapat membantu mengurangi tingkat stres, memberikan dampak positif pada kondisi kulit.
Itulah beberapa manfaat teh oolong bagi kesehatan tubuh. Teh oolong bukan hanya sekadar minuman yang nikmat, tetapi juga kaya akan manfaat bagi kesehatan tubuh. Sebagai bagian dari gaya hidup sehat, menikmati secangkir teh oolong dapat menjadi kebiasaan yang mendukung tubuh dan pikiran Sahabat Fimela.
Â
Penulis: Denisa Aulia
#BreakingBoundaries