Sukses

Lifestyle

3 Tips Sederhana untuk Mengurangi Dampak Dinding Dapur yang Lembap

Fimela.com, Jakarta Dapur adalah salah satu tempat dimana semua orang paling menghabiskan waktu mereka. Tentu saja berbagai macam permasalahan yang berputar perihal dapur itu ada banyak sekali, salah satunya adalah dinding dapur yang yang lembap.

Pandangan dapur dinding yang lembap pastinya tidak akan enak untuk dipandang. Faktanya ada beberapa alasan kenapa dinding dapur bisa timbul bercak lembap. Beberapa diantaranya adalah karena adanya kelembapan yang berlebih di dinding, pemanasan rumah yang buruk, dan ventilasi rumah memburuk. 

Umumnya air akan menyerap kapanpun dan dimanapun, lembap utama biasanya karena ada kebocoran di saluran perairan di rumah. Menambahkan, jika di sekitar dapur biasanya terjadi karena uap air yang dihasilkan pada saat seseorang memasak air, atau makanan yang bisa menimbulkan uap. 

Gambarannya seperti ini, uap air terbentuk karena pengembunan dari air menjadi gas yang terjadi karena pemanasan pada air. Nah, dari uap air yang terbentuk saat kita memasak-masakan yang berkuah akan terperangkap di dinding dapur yang kemudian akan terbentuk bercak lingkaran abstrak berwarna coklat.  

Demi menjaga keindahan dapur, berikut adalah 3 tips yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi dinding dapur yang lembap.

Ventilasi

Pertama yang bisa kamu lakukan adalah dengan memperhatikan ventilasi ruangan khususnya yang ada di dapur. Singkatnya jika udara lembap bisa keluar dari dapur, berarti uap tersebut tidak akan menyangkut di dinding dapur kita. 

Dalam konteks dapur, hal ini dapat diartikan dalam beberapa cara. Pertama, kamu memiliki sarana untuk memberikan sirkulasi udara. Jika ada jendela yang dapat dibuka dan menyediakan sirkulasi udara yang baik, manfaatkanlah sesuai kebutuhan. Meskipun begitu, dalam konteks dapur, jenis ventilasi yang sangat esensial adalah penggunaan kipas ekstraktor.

Kipas ekstraktor

Kipas ekstraktor di dapur umumnya terletak langsung di atas kompor atau perangkat masak. Fungsinya adalah untuk mengatasi uap yang dihasilkan selama proses memasak, memungkinkan uap tersebut dapat dengan efisien dikumpulkan dan dialirkan keluar dari rumah kamu. Penting untuk memastikan bahwa kipas ekstraktor ini dinyalakan selama proses memasak dan dibiarkan menyala beberapa waktu setelah selesai memasak, guna memastikan bahwa sebanyak mungkin kelembapan telah terkumpul dan dialirkan keluar.

Selain menggunakan kipas ekstraktor di atas kompor, alternatif lain adalah mempertimbangkan pemasangan kipas ekstraktor sekunder yang lebih konvensional. Kipas ekstraktor jenis ini umumnya dipasang di dinding dan mampu menangani tingkat kelembapan yang signifikan dari ruangan yang mereka layani. Jika dapur kamu juga memiliki peralatan lain, seperti mesin cuci atau mesin pencuci piring, yang menghasilkan tingkat kelembapan yang tinggi, pemasangan kipas ekstraktor tambahan bisa menjadi investasi yang bermanfaat.

Selalu perhatikan lingkungan dapur

Seperti yang telah disebut sebelumnya, tingginya tingkat kelembaban merupakan sesuatu yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, ketika kamu sedang memasak atau terjadi tumpahan, pastikan untuk segera membersihkannya guna meminimalkan kemungkinan terjadinya kelembapan yang dapat berubah menjadi kondensasi.

Dengan kata lain, jika terjadi tumpahan, segera lakukan pembersihan. Jika kamu tengah membersihkan lantai, upayakan menjaga suhu ruangan agar tetap stabil, sehingga cairan yang menguap dari lantai tidak melekat pada dinding atau permukaan lainnya.

Disarankan jika dinding sudah terlalu parah segera panggil kontraktor atau tukang pembaki dinding secepatnya untuk memperbaikinya.

 

Penulis: Sherly Julia Halim.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading